Sesi ini membahas tentang pandangan spiritual terhadap perlindungan dan jaminan hidup, kontras dengan pandangan duniawi. Menggunakan analogi dari Kidung Agung 3:7-8 mengenai arak-arakan Salomo yang dikawal ketat sebagai gambaran perlindungan lahiriah yang menipu. Hal ini dikontraskan dengan Kidung Agung 2:16 dan Mazmur 23 yang menggambarkan Tuhan sebagai Gembala sejati yang memberikan ketenangan, keamanan, dan jaminan spiritual yang kekal. Juga merujuk pada kisah Boas dalam Kitab Rut dan orang-orang percaya yang teguh imannya dalam Ibrani 11 untuk menekankan bahwa perlindungan Allah terbukti dalam kesesakan dan lebih unggul dari jaminan duniawi. Inti pesan adalah kesetiaan dan keteguhan iman kepada Tuhan, bukan mengandalkan hal-hal duniawi. Perlindungan dan jaminan rohani dari Tuhan diwakili oleh sosok Gembala dan teladan iman dari tokoh-tokoh Alkitab.
1. Gambaran Perlindungan Duniawi Raja Salomo (Kidung Agung 3:7-8):
Kid 3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. 8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Terlihat "Joli Salomo" (gerbong/tandu kamar tidur). Dalam bahasa Ibrani disebut "mitah" (h4296), artinya ruang kamar tidur yang bisa dibawa ke mana-mana. Ini besar, bukan kereta kecil seperti di film. Dibuat untuk kenyamanan seperti di rumah. Dikelilingi oleh 60 pahlawan dari Israel. Digambarkan sebagai pasukan khusus (kopassus), siap mati, tangguh, teruji, seperti superhero. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada Gadis Sulam bahwa dia akan aman dan tidak perlu khawatir jika bersamanya di Joli. Semua pahlawan membawa pedang dan terlatih dalam perang. Bersiap siaga karena kedahsyatan malam. Malam digambarkan sebagai situasi paling menakutkan, penuh kejahatan dan binatang buas. Seluruh penampilan ini adalah parade militer. Tujuannya adalah menipu dan mengubah keyakinan spiritual Gadis Sulam. Memberikan tampilan perlindungan lahiriah, kejiwaan, keamanan, serta jaminan nafkah.
Ini adalah pamer untuk memikat hati gadis itu. Angka 60 merepresentasikan jumlah istri Salomo (Kidung Agung 6:8). Ini adalah angka keamanan dan jaminan yang dipamerkan. "Pahlawan" menggunakan kata Ibrani "gibor" (h1368). Artinya: perkasa, Champion, juara, kuat, unggul, raksasa, sangat kuat. Contoh: Goliat adalah seorang gibor (1 Samuel 17:51), kekalahan gibor menentukan kalah/menangnya suatu bangsa. Salomo memamerkan 60 gibor sebagai sesuatu yang tidak mungkin dikalahkan. Gambaran ini adalah kepalsuan spiritual. Pamer spiritual. Seolah-olah ini adalah "sayap dunia" yang akan melindungi.
2. Perspektif Gadis Sulam dan Perlindungan Sang Gembala:
Kid 1:16 — Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. 17 Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.
Gadis Sulam memiliki "petiduran" yang berbeda yang didambakan. Dambaan petidurannya (Kidung Agung 1:16-17) sederhana: dari kayu Aras dan Eru. Kayu Aras juga digunakan untuk Bait Suci dan istana Daud. Tidak ada pengawal. Dia bisa tenang (rest) di situ karena dia bersama kekasihnya, bukan karena berada bersama Salomo di dalam jolinya dengan dikawal oleh 60 pahlawan untuk menghadapi kedahsyatan malam. Semua hal lahiriah yang sementara (tidak kekal) bukan jaminan dan perlindungan sejati. Pertanyaan: Siapa yang lebih gibor? Bukan Salomo dengan 60 gibor-nya, tetapi Gadis Sulam yang tetap teguh dan tidak bisa dipikat.
Contoh gibor sejati: Boas (Rut 2:1). King James Version menyebutnya "mighty Man of valor" (gibor). Gibor bukan hanya kaya materi, tetapi juga memiliki keperkasaan jiwa dan spiritual. Boas menunjukkan keperkasaan jiwanya dengan tidak mengeksploitasi Rut, melainkan menjadi pelindung dan penebus. Ini adalah pria yang didambakan wanita rohani. Jiwa perkasa Boas dan Daud memberikan ketenangan.
Sang Gembala (Kekasih Gadis Sulam) adalah sumber ketenangan sejati. Seperti digambarkan dalam Mazmur 23 (Mazmur Daud, yang juga seorang gembala, seorang gibor). Tuhan adalah Gembala ("Tuhanlah gembalaku"). Hasilnya: "takkan kekurangan aku" (tidak punya keinginan lain). Memberikan ketenangan: membaringkan di padang berumput hijau, membimbing ke air tenang (domba tidak makan di air beriak). Menyegarkan jiwa, menuntun di jalan benar. Tidak takut bahaya ("Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman") karena Tuhan besertanya. Ini seperti menghadapi kedahsyatan malam. Gada dan tongkat Tuhan yang menghibur. Ini adalah senjata perlindungan dari Tuhan, tetapi bukan hal lahiriah seperti pedang. Ini adalah alat Gembala untuk melindungi dan menuntun domba. Menyediakan hidangan di hadapan lawan (bisa makan dengan tenang).
Gambaran Gembala inilah yang membuat Gadis Sulam tenang dan tidak tergoda oleh pameran kekuatan, kekuasaan dan kekayaan Salomo. Kepercayaan diri Gadis Sulam berasal dari hubungannya (Kidung Agung 2:16): "Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung". Karena dia milik Sang Gembala, dia percaya akan diperlakukan seperti domba-Nya. Ini membawanya tenang, melihat masa depan, makan di hadapan musuh tanpa butuh pedang. Tuhan adalah tempat perlindungan.
3. Kontras Antara Jaminan Duniawi dan Perlindungan Ilahi: Mengumpulkan harta, ikut asuransi, khawatir masa depan anak-anak menunjukkan bahwa bukan Allah perlindungan dan jaminan hidup. Ini adalah realita yang diperdebatkan banyak orang.
Mazmur 46:2: "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan terbukti".
Ini yang seharusnya termeterai di pikiran gereja. Perlindungan dan jaminan dari dunia bersifat lahiriah. Ini adalah Kepalsuan dan penipuan. Perlindungan Tuhan sudah sangat terbukti dalam kesesakan. Ini harus dialami dan diposisikan dalam hidup rohani. Contoh pribadi pembicara: tidak mengandalkan kelulusan ITB atau gaji tinggi sebagai jaminan hidup. Mengalami gaji sangat rendah, tetapi Allah melindungi lewat Firman dan pribadi-Nya. Tidak punya keinginan untuk gaji besar, ini adalah posisi rohani. Kerajaan Israel setelah Salomo terpecah, menunjukkan tidak ada jaminan dan perlindungan duniawi; Tuhan yang mengoyaknya karena mereka melawan Tuhan. Tetapi jika Allah pelindung kita, ada ketenangan luar biasa.
4. Gereja yang Diharapkan Tuhan: Adalah kekasih-Nya, bukan hanya umat. Tetap Teguh dan tidak tergoyahkan. Memiliki iman yang teguh. Tidak mengandalkan seperti apa yang disajikan Raja Salomo (jaminan lahiriah). Tidak mudah digoyahkan oleh tampilan dunia. Memiliki mental gibor rohani: tahu pasti ada perlindungan spiritual dari Tuhan. Seperti Gadis Sulam, dia gibor karena Sang Gembalanya gibor. Dia ingin menjadi milik Tuhan sepenuhnya ("Kaulah yang satu-satunya menebus aku menjadi milik-Mu"). Percaya bahwa Tuhan akan menjaga milik-Nya sendiri. Tuhan adalah Penolong yang terbukti. Tidak menyimpan benih kekhawatiran dan keraguan akan masa depan dan jaminan kehidupan. Tidak tergoda oleh cerita-cerita duniawi yang menjanjikan kekayaan jika mengikut Tuhan; itu bukan mental gibor.
Ibrani 11:30-40 tentang para pahlawan iman yang menjadi teladan. Orang beriman mengalami penderitaan berat, siksaan, kekurangan, dunia tidak layak bagi mereka. Mereka mati dalam kondisi sulit tetapi tetap Teguh karena iman. Mereka tidak menerima janji dalam hidup ini, tetapi perkataan Sang Gembala menguatkan batin mereka. Masa depan tidak pada hal lahiriah yang tidak kekal.
Perlindungan Tuhan melalui iman bukanlah jaminan bebas dari penderitaan duniawi (miskin, disiksa). Iman adalah pertolongan dan perlindungan Tuhan untuk perjalanan rohani di posisi yang diperkenan. Gereja harus mengalami pergeseran cara pandang: apa yang dilihat dunia (pendidikan, pasangan, dll. sebagai sumber kebahagiaan) bisa jadi kebohongan ilahi.
Tuhan yang harus menjadi Gembala. Berada di posisi yang Teguh dalam iman. Tidak menginginkan hal lain selain Tuhan. Berada di posisi di mana dunia ini tidak layak bagi mereka. Tuhan ingin menempatkan gereja sebagai kekasih-Nya yang setia dan tidak beranjak dari posisi yang diharapkan.
Semoga catatan ini membantu memahami pesan firman dengan lebih jelas.