PENCOBAAN TERBERAT
Kid 3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
Ayat tersebut menggambarkan kedatangan Salomo dari padang gurun, dapat dilihat sebagai gambaran spiritual yang menipu. Fokus utama adalah pada motivasi yang tersembunyi di balik penampilan spiritual, menggunakan kisah Ananias dan Safira, serta Simon si penyihir dari Kisah Para Rasul sebagai contoh motivasi yang salah. Khotbah ini menekankan pentingnya memiliki motivasi hati yang benar dan ketetapan hati dalam mengikut Tuhan, serta berhati-hati terhadap godaan spiritual yang bisa datang dari penampilan luar.
Pada sesi ini dibahas tentang pencobaan terberat yang mungkin dihadapi orang percaya, khususnya yang digambarkan dalam Kidung Agung 3:6. Ayat ini menggambarkan seseorang yang "membubung dari padang gurun" seperti gumpalan asap, beraroma mur, kemenyan, dan wangi-wangian dari pedagang. Tampilan ini adalah tampilan spiritual yang dilihat oleh wanita Sunem dan putri-putri Yerusalem saat Salomo datang. Tampilan ini bisa mengecoh wanita Sunem yang adalah gambaran gereja, kekasih Tuhan.
Pembahasan utama dibagi menjadi dua bagian berdasarkan ayat tersebut: Padang Gurun dan Gumpalan Asap/Tiang Awan.
1. Arti "Datang dari Padang Gurun":
Padang gurun adalah pencobaan terberat.
Ini melambangkan kepemimpinan Tuhan atas bangsa Israel saat keluar dari Mesir dan selama 40 tahun di padang gurun.
Menurut Ulangan 8:2, tujuan Tuhan memimpin Israel di padang gurun selama 40 tahun adalah untuk merendahkan hati mereka, menguji mereka (mencobai), dan mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, yaitu apakah mereka berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Orang yang berhasil di padang gurun adalah mereka yang mengalami kepemimpinan Tuhan, rendah hati, teruji, dan Tuhan mengetahui hati mereka.
Jeremia 2:2 mengingatkan Tuhan akan kasih mula-mula Israel ketika mereka mengikuti-Nya di padang gurun. Mengikut Tuhan di padang gurun dimungkinkan karena dasar cinta kasih yang mula-mula kepada Tuhan.
Wahyu 12:6 dan 14 menggambarkan gereja (wanita) yang lari ke padang gurun di mana Allah memeliharanya. Jadi, padang gurun juga adalah tempat kehidupan manusia yang hanya Allah saja yang mampu memelihara.
Wanita Sunem melihat Salomo seolah-olah sebagai orang yang:
Dipimpin Tuhan.
Mengasihi Tuhan dengan kasih mula-mula.
Hidupnya dipelihara hanya oleh Allah (penyertaan Tuhan).
Tampilan ini sengaja dibuat oleh Salomo, yang dilihat oleh wanita Sunem. Motivasi Salomo memperagakan hal ini adalah untuk mendapatkan cinta si gadis.
2. Arti "Seperti Gumpalan-gumpalan Asap":
Versi King James menggunakan kata "pillars of smoke" (tiang asap), sedangkan Alkitab Bahasa Indonesia menggunakan "gumpalan-gumpalan asap".
"Pillars of smoke" atau Tiang Awan merujuk pada Tiang Awan yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.
Keluaran 13:21 menyatakan Tuhan berjalan di depan mereka pada siang hari dalam Tiang Awan untuk menuntun mereka.
Keluaran 33:9-10 menunjukkan Tiang Awan berhenti di pintu kemah dan Tuhan berbicara dengan Musa, dan bangsa Israel menyembah.
Ulangan 31:15 mengatakan Tuhan menampakkan diri di kemah dalam Tiang Awan.
Nehemia 9:12 dan 19 mengulangi bahwa Tuhan memimpin mereka dengan Tiang Awan dan Tiang Api karena kasih sayang-Nya yang besar.
Arti Tiang Awan (pillars of smoke dalam KJV):
Tuntunan Tuhan.
Penampakan Tuhan.
Kepemimpinan Tuhan.
Wanita Sunem melihat pada Salomo seolah-olah ada tuntunan Tuhan, penampakan Tuhan, dan kepemimpinan Tuhan.
Namun, Alkitab Bahasa Indonesia menggunakan kata yang berbeda untuk "gumpalan-gumpalan asap" (timarah ashan).
Yoel 2:30 menyebutkan gumpalan-gumpalan asap sebagai bagian dari mukjizat-mukjizat dari Tuhan.
Jadi, "gumpalan-gumpalan asap" (dalam konteks Kidung Agung 3:6 menurut sumber) juga melambangkan mukjizat-mukjizat yang Tuhan adakan.
Tampilan spiritual Salomo mencakup hal-hal yang tampak seperti mukjizat Tuhan. Putri-putri Yerusalem melihat gumpalan asap itu sebagai pertanda mukjizat Tuhan menyertai orang ini.
3. Pentingnya Motivasi:
Pencobaan terberat ini adalah tampilan spiritual yang megah. Kuncinya adalah membedakan motivasi di baliknya.
Motivasi di balik tampilan spiritual Salomo adalah untuk memikat dan mengubah kesetiaan wanita Sunam dari kekasih sejatinya.
Contoh motivasi yang salah digambarkan dalam Kisah Para Rasul:
Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11): Mereka menjual tanah tetapi menahan sebagian hasilnya. Hati mereka dikuasai iblis. Mereka berdusta bukan kepada manusia, tetapi kepada Allah. Mereka bersepakat untuk mencobai roh Tuhan. Kata "mencobai" (petrazo) sama seperti ketika iblis mencobai Yesus, menunjukkan karakter seperti iblis. Motivasi mereka adalah melihat Yusuf (Barnabas) mendapat gelar "Rasul" (anak penghiburan) karena perbuatannya, dan mereka ingin mendapatkan jabatan Rasul dengan menggunakan uang. Ini menunjukkan gereja yang Tuhan tidak berkenan.
Simon si Tukang Sihir (Kisah Para Rasul 8:9-24): Dia sebelumnya menakjubkan orang dengan sihirnya. Setelah melihat mukjizat Filipus dan pembaptisan oleh Petrus dan Yohanes, dia menawarkan uang kepada para rasul untuk mendapatkan kuasa menumpangkan tangan agar orang menerima Roh Kudus. Motivasinya adalah membeli karunia Allah dengan uang, ingin melakukan hal seperti sihirnya dulu. Petrus menegurnya bahwa hatinya tidak lurus di hadapan Allah, seperti empedu yang pahit dan terjerat kejahatan. Dia perlu bertobat dari niat hatinya yang jahat. Simon ini adalah gambaran gereja yang Tuhan tidak berkenan.
Pencobaan tampilan spiritual ini mudah menjatuhkan orang-orang yang belum dewasa.
Wanita Sunam tidak gagal dalam pencobaan ini karena dia terpikat pada kepribadian kekasihnya, bukan pada tampilan spiritual atau perbuatan hebatnya. Kekasihnya (Yesus) ada di dalam hatinya, seperti sebungkus mur di antara buah dadanya, menunjukkan prinsip dan ketetapan hati (Purpose in heart).
Motivasi (niat hati, tujuan hati, ketetapan hati) sangat penting.
Motivasi kita perlu dibenahi oleh Tuhan melalui orang-orang yang Dia utus dalam hidup kita.
Kita tidak boleh memilih-milih orang yang Tuhan utus, meskipun kita mungkin melihat kelemahan atau perbedaan pada mereka. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk membenahi kita.
Tuhan menyelidiki hati dan motivasi kita untuk melindungi dan menjaga kita agar tidak tersesat dan gagal dari rencana agung-Nya.
Gereja, sebagai kekasih Tuhan, ditantang untuk mengetahui motivasi di balik semua tampilan rohani yang dilihat.
Secara ringkas, pencobaan terberat yang dibahas dalam sumber ini adalah godaan melalui tampilan spiritual yang menyerupai kepemimpinan, kasih mula-mula, pemeliharaan, tuntunan, penampakan, dan mukjizat Tuhan, tetapi yang dimotivasi oleh keinginan yang salah (misalnya, status, uang, atau mendapatkan cinta seseorang). Kunci untuk menang atas pencobaan ini adalah memiliki ketetapan hati yang benar, mengetahui dan membenahi motivasi, dan terpikat pada pribadi Yesus bukan hanya pada tampilan spiritual atau mukjizat.