Langsung ke konten utama

Kondisi Manusia Pada Zaman Nuh (MKS #12)


Sesi 12 Manusia Kerajaan Sorga ini membahas interpretasi alkitabiah mengenai kemerosotan spiritual umat manusia dari keturunan Set, yang awalnya merupakan pengharapan Tuhan, menjadi fokus pada keinginan kedagingan. Kita mengulas Kitab Kejadian pasal 4 dan 6, membandingkan keturunan Kain yang membangun peradaban tanpa Tuhan dengan keturunan Set, yang disebut anak-anak Allah. Kemunduran ini ditandai dengan anak-anak Allah yang tertarik pada kecantikan lahiriah anak-anak perempuan manusia, yang dianggap sebagai representasi daya tarik daging yang dibangun oleh keturunan Kain. Kejahatan yang meluas dan berkesinambungan ini, di mana Roh Tuhan tidak lagi berguna, memilukan hati Tuhan dan mendorong-Nya untuk memusnahkan segala makhluk hidup melalui air bah, kecuali Nuh dan keluarganya karena Nuh seorang diri didapati benar dan bergaul dengan Allah.



Catatan Lengkap Mengenai Kondisi Manusia, Penilaian Allah mengenai keturunan Set, kemunduran rohani manusia, penyesalan Tuhan, dan penghukuman yang terjadi pada zaman Nuh:

Garis Keturunan Manusia dan Perkembangan Kejahatan

  1. Garis Keturunan Set (Anak-anak Allah):

    • Set melahirkan Enos, sebagaimana tercatat dalam Kitab Kejadian pasal 4 ayat terakhir (ayat 26).

    • Dari garis keturunan Set inilah, yang melahirkan Yesus, penyebutannya adalah anak-anak Allah.

    • Kitab Lukas dalam silsilah keturunan Yesus menyebut Adam adalah anak Allah, yang merupakan cikal bakal dari anak Allah.

    • Garis keturunan Set merupakan pengharapan Tuhan.

  2. Garis Keturunan Kain (Anak-anak Manusia):

    • Keturunan Kain disebut anak-anak manusia oleh Musa, yang diartikan sebagai original atau diri manusia tanpa Tuhan.

    • Kain lari dari hadapan Tuhan dan membangun peradaban yang canggih, hebat, dan luar biasa tanpa Tuhan.

    • Keturunan Kain mulai memanggil diri mereka sebagai “Tuhan”, menandakan kondisi yang memburuk (karakter yang serupa iblis, ingin menyamai yang Maha Tinggi).

    • Dari keturunan Kain mulai bertumbuh yang disebut dengan dewa-dewa.

    • Mereka membangun peradaban, kemajuan, dan membuat perempuan-perempuan mereka menjadi cantik secara lahiriah (mungkin dengan penemuan bahan-bahan dan alat-alat kosmetik).

    • Naama, adik perempuan Tubal Kain (Kejadian 4:22), berarti "dicintai" (loveliness) atau kecantikan yang menyenangkan untuk dilihat, tetapi menurut ukuran daging, bukan ukuran Tuhan. Hanya nama Naama dari keturunan Kain yang disebut.

    • (spirit Kain tidak bisa mati ditenggelamkan air bah, tapi menjelma menjadi spirit Babel. 

    • (Setelah peristiwa air bah, Allah memulai lagi dari Sem, mulai membangun kemah atau rumah rohani Sem.)

    • (Rumah rohani Sem merumahi Arpaksad, Selah, Eber alias Heber alias Hebrew alias Ibrani dan keturunan Eber; termasuk abang Yafet. Kejadian 10:21 (TB)  Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet).

    • (Keturunan rohani ini hampir terputus pada Terah, karena ia bergaul dengan keturunan Kain, yaitu keturunan Nimrod, raja Babel. Kej 10:8-10)

    • (Allah harus memulai lagi pada Abram dan memanggilnya keluar dari Ur Kasdim, di Mesopotamia)

    • (Abram berusaha dibelokkan ke Mesir dan hasilnya adalah Ismael dan keturunannya).

    • (Kita melihat pola iblis yang selalu berusaha menghancurkan apa yang Allah mau bangun atau menjadikan. Ia menghancurkan bumi pertama dan juga Kain, yang merupakan pengharapan Tuhan, karena ia yang sulung).

    • (Demikian juga ia mengacak-acak keturunan Set, yakni pada zaman Enos. Kej 4:26 dimana ada orang-orang yang meninggikan diri dan disebut dewa-dewa.


  • (Melalui Sem pula, Tuhan mulai membentuk keimamatan Melkisedek.)

  • Dan akhirnya Tuhan menemukan Abraham dan memulai lagi darinya.

  • Abram dikenal sebagai orang Ibrani (Hebrew atau keturunan Eber) Kej 14:23. Artinya Abram pernah masuk atau menjadi anak rohani pada rumah rohani Sem.

  • Sem diutus Tuhan melalui keimamatan Melkisedek  untuk menyelamatkan Abram dari Sodom, setelah Allah menyertai Abram dalam peperangan. Kej 14:18-20.

  • Keimamatan Melkisedek memberkati, menolong dan menguatkan kita dalam masa peperangan, waktu pencobaan dan mengambil keputusan. 


II. Kemunduran Rohani dan Kekuatan Daging

  1. Anak-anak Allah Jatuh dalam Kedagingan:

    • Anak-anak Allah (dari garis Set) melihat anak-anak perempuan manusia (dari garis Kain) itu cantik-cantik.

    • Mereka mengambil istri dari perempuan-perempuan yang disukai mereka.

    • Ini adalah suatu kemunduran bagi anak-anak Allah. Mereka tidak melihat dengan mata spiritual, melainkan menilai segala sesuatu secara lahiriah atau daging.

    • Daya tarik kecantikan adalah sebuah penarikan kuat kepada kekuatan daging. Jika seseorang tertarik pada kecantikan wanita, itu berarti dagingnya yang diseret untuk memberikan penilaian lahiriah.

    • Kemunduran ini merupakan upaya iblis untuk membangun kerajaan dunia dengan versinya agar ia menjadi penguasa di bumi, sehingga dapat menggagalkan rencana Allah.

  2. Hidup Menurut Daging:

    • Manusia mulai hidup secara daging saja, berjalan menurut pilihan kedagingannya sendiri. Allah atau Roh Allah tidak dilibatkan dalam hal itu.

    • Daging berasal dari debu tanah (Kejadian 3:14). Iblis dikutuk untuk memakan debu tanah seumur hidupnya, yang berarti iblis memakan kehidupan kedagingan manusia atau tubuh manusia. Kutukan ini terjadi terus-menerus.

    • Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh Allah (Galatia 5:17).

    • Jika seseorang selalu ingin memuaskan keinginan dagingnya (bukan hanya seksual, tetapi juga kepuasan, martabat, reputasi), itu adalah kejahatan yang besar di mata Tuhan.

  3. Hati yang Jahat:

    • Tuhan mendapati bahwa segala kecenderungan hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata (continually).

    • Hati terdiri dari batin (roh), pikiran, perasaan, dan kehendak bebas (jiwa).

    • Roh memang penurut (setiaan) tetapi daging lemah (Matius 26:41). Hati yang jahat berarti unsur jiwa (terutama pikiran) bertentangan dengan kehendak dan kebenaran.

    • Manusia selalu ingin memuaskan kedagingan dan berfokus pada apa yang terbaik untuk dirinya/cita-citanya.

  4. Kondisi Rohani Puncak Kejahatan:

    • Berfirmanlah Tuhan, "Rohku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia" karena manusia itu adalah daging (Kejadian 6:3).

    • Roh Tuhan tidak lagi berguna karena selalu ditentang oleh keinginan daging.

    • Tujuan Roh Kudus adalah menyadarkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yohanes 16:8), serta memimpin ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13).

    • Tuhan memberikan batas waktu 120 tahun (sejak didapati Roh Kudus tidak berguna) untuk Nuh membangun Bahtera.

III. Nefilim dan Penyesalan Allah

  1. Orang-orang Perkasa (Nefilim):

    • Ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, mereka melahirkan anak-anak.

    • Pada waktu itu, ada orang-orang raksasa (Nevil) di bumi.

    • Nefilim diartikan sebagai orang-orang yang telah fail (gagal atau jatuh) dari dosa dan ketidakbenaran.

    • Mereka disebut orang-orang gib dalam terjemahan Ibrani: orang gagah perkasa, orang sukses, bertenaga kuat, pejuang, berani, hebat, orang-orang kenamaan (populer, memiliki martabat/reputasi sham).

  2. Penyesalan dan Kedukaan Tuhan:

    • Ayat yang mengerikan (Kejadian 6:6): Maka menyesallah Tuhan bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hatinya.

    • Penyesalan (repented/bertobat/berbalik arah) Tuhan terjadi karena Ia telah asah (memproses) manusia lewat Roh-Nya agar segambar dan serupa dengan Dia, tetapi upaya itu sia-sia.

    • Hal ini memilukan dan mendukakan hati Tuhan (grief—duka spiritual).

    • Tuhan menganggap tidak ada gunanya lagi memproses lanjut manusia untuk menggenapi rencana-Nya (Kejadian 1:26-29).

    • Kondisi ini disebut kegelapan spiritual menutupi bumi (Yesaya 60:2).

IV. Penghakiman dan Nuh

  1. Keputusan Penghukuman:

    • Tuhan berfirman, "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab aku menyesal bahwa aku telah menjadikan mereka" (Kejadian 6:7).

    • Allah akan melenyapkan manusia demi tercapainya rencana-Nya (Kejadian 1:26-29) dan untuk menjadikan langit baru dan bumi baru (Yesaya 66:22).

    • Tuhan memutuskan mengakhiri hidup segala makhluk karena bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka (Kejadian 6:13).

    • Yang Allah musnahkan adalah yang hidup dalam kondisi kedagingan, hanya sebagai makhluk ciptaan, seperti binatang. Bumi sangat rusak (koruphat) di hadapan Allah.

  2. Hukum Penghakiman Allah:

    • Allah adalah pemilik bumi dan hanya orang-orang benar yang diizinkan tinggal di sana (Mazmur 24:1).

    • Allah tidak menghukum semena-mena, tetapi hanya apabila kejahatan manusia sudah mencapai batas full (genap/lengkap/wholess).

    • Contohnya adalah kejahatan orang Amori (Kejadian 15:13, 16) dan dosa Sodom dan Gomora.

    • Tuhan sabar (2 Petrus 3:9), menghendaki semua orang berbalik dan bertobat. Roh Kudus terus mengingatkan, tetapi jika hati sudah tetap tidak mau hidup menurut Roh Kudus, penghakiman akan terjadi.

    • Tuhan mengambil tindakan ketika sudah sampai posisi dosa itu matang (genap).

    • Dia melihatnya dari keturunan Set atau orang yang mewakili orang benar atau diharapkan oleh Tuhan.

    • Ketika anugerah atau kasih karunia itu ditolak manusia berarti Roh Tuhan terhenti bekerja dan diganti dengan penghukuman.

    • Dosa yang tidak dapat diampuni lagi ketika aliran anugerah itu tertutup, yaitu sama dengan dosa yang menghujat Roh Kudus, sehingga aliran kehidupan itu terhenti.


  1. Nuh sebagai Mitra dan Standar Kebenaran:

    • Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (Kejadian 6:8).

    • Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya (Kejadian 6:9).

    • Nuh hidup bergaul dengan Allah (walk with God / halak), sama seperti Henokh. Ini menunjukkan tidak ada yang mau bergaul dengan Allah selain Nuh. Bergaul berarti sepakat dalam tujuan dan cara berjalan.

    • Nuh didapati sebagai mitra Allah untuk penggenapan Kejadian 1:26-29.

    • Nuh dilihat benar di hadapan Tuhan (Kejadian 7:1).

    • Bumi akan kembali lagi menjadi milik orang-orang benar, dan kehidupan dimulai dari orang benar (Nuh), tidak lagi dari Adam.

  2. Ketaatan Nuh dan Bahtera:

    • Nuh taat mempersiapkan bahtera sesuai petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan (Ibrani 11:7).

    • Nuh membangun bahtera di daratan, meskipun belum pernah ada hujan turun ke bumi sebelumnya (Kejadian 2:5).

    • Karena iman dan ketaatan itu, Nuh menghukum dunia.

    • Air bah meliputi bumi selama 40 hari, dan bahtera (lambang ketaatan dan keselamatan) naik tinggi di atas banjir.

    • Ketika musuh datang seperti banjir, Roh Tuhan akan mengangkat standar dalam kehidupan orang benar di atas banjir itu (Yesaya 59:19). Hidup Nuh berada di atas ukuran orang jahat.

  3. Relevansi Akhir Zaman:

    • Yesus menyamakan kondisi kedatangan Anak Manusia kelak seperti zaman Nuh, di mana manusia makan, minum, kawin, sampai Nuh masuk ke dalam Bahtera (Matius 24:36-39).

    • Ketaatan Nuh adalah terus menerus, bahkan ia tidak keluar dari Bahtera sebelum Allah memerintahkan (Kejadian 8-9).


Analogi untuk Memperjelas:

Kondisi spiritual manusia pada zaman Nuh bisa diibaratkan seperti sebuah kapal yang tenggelam di laut karena awak kapalnya (jiwa dan daging) sepakat untuk mengabaikan kapten (Roh Kudus) dan hanya mengikuti nafsu mereka sendiri untuk memakan perbekalan dan berpesta pora. Mereka berpikir kejahatan mereka hanya berpengaruh pada diri sendiri. Ketika air bah (penghukuman) datang, kapal itu pasti tenggelam. Namun, Nuh seperti kapal selam yang taat: ia mengikuti cetak biru (petunjuk Allah) untuk membangun Bahtera di daratan, di atas gunung, meskipun ia belum melihat laut (hujan). Ketika banjir datang, ketaatannya membuat Bahtera itu naik dan tetap berada di atas standar kehancuran dunia.


Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

ROH YANG AKTIF DAN KUAT

MENGOPERASIKAN ROH Roh kita harus aktif, hidup , kuat dan memiliki kepekaan, tajam sehingga kita bisa menangkap hadirat tuhan. Kita punya tanggung jawab utk mengaktifkan roh kita, kita harus bangun manusia roh kita, bukan pikiran kita, bukan kepadaian kita. Kita harus memiliki roh yg terbuka roh yg memberi keleluasaan, kebebasan untuk Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, dalam roh kita, sehingga hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus (Gal 2:20).

PERLUNYA TERUS MENGALAMI UPGRADE DAN UPDATE

PAULUS DI YERUSALEM KPR 21:15-26 Hukum Taurat, sunat dan keimamatan Lewi/Harun telah menjadi budaya dan adat-istiadat yang melekat pada orang Israel ribuan tahun lamanya. Tanpa mereka dan kita mengalami upgrade dan update dengan memperbarui pikiran dan akal-budi, sulit untuk melepaskan kebiasaan dan adat-istiadat tersebut.

DEKADE GANDA SURGA TERBUKA Bag 17, REFORMASI GEREJA, RESTORASI SION 2 Dr. Jonathan David

"UPPER ROOM 207 – 30 September 2025 REFORMASI GEREJA, PEMULIHAN SION (Bag 2)" ,  Sesi ini bertema pertumbuhan rohani dan manifestasi kemuliaan Allah melalui anak-anak-Nya. Pengkhotbah secara ekstensif menggunakan kutipan dari Alkitab, terutama 2 Korintus 3 dan Roma 8 , untuk menjelaskan pentingnya transformasi dari kemuliaan kepada kemuliaan yang terjadi ketika seseorang menanggapi Roh Kudus dengan muka yang tidak berselubung. Poin utama adalah bahwa orang percaya harus bertumbuh dewasa dari status "anak kecil" atau "hamba" menjadi "putra" (mengacu pada Galatia 4:1 ), karena seluruh ciptaan menantikan pembebasan dari kerusakan melalui manifestasi nyata dari anak-anak Allah. Selain itu, khotbah ini menekankan perlunya memelihara hubungan yang benar dan mempromosikan reformasi gereja dari agenda duniawi ke fokus ilahi, sehingga kuasa zaman yang akan datang dapat dijamah. Catatan Selengkapnya: Reformasi Gereja, Pemulihan Sion (Bag 2) I....

Pemalas dan Orang Yang Rajin

 Mari kita bahas bersama-sama berdasarkan ayat-ayat Amsal tentang kemalasan dan kerajinan. Ayat-ayat kunci: Amsal 12:24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa; 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan; 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata; 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak; 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.   Amsal 24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.31  Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah  roboh. 32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. 33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," 34 maka datanglah kemiskinan seperti seora...

Rumah Rohani

POLA   RUMAH   ROHANI Ps. Ir. Djonny Tambunan Sekaranglah waktunya, apa yang pernah saudara terima perkataan Tuhan itu, janji Tuhan, nubuatan itu, maka kita akan menerimanya, kita akan menikmatinya dan kita akan menggenapinya. Jangan lihat ke belakang. Tuhan berkata: Apa yang Ku firmankan akan Ku genapi segera dengan sempurna. Kapan kita siap? Selama kita tidak siap tidak akan tergenapi. Kalo kita mengambil sikap seperti binatang-binatang yang masuk ke dalam bahterah Nuh, maka kita akan masuk. Nuh hanya menyediakan satu jenis makanan bagi semua binatang. Semua orang yang mengambil sikap seperti Ishak itulah yang akan menerima warisan.   Harta yang berharga tidak diberikan kepada mereka yang bersikap seperti anjing dan babi. Apa yang membuat kita masuk atau tidak adalah keputusan kita sendiri, sikap kita sendiri. Jangan minta waktu, karena waktu tidak bisa mengubah saudara , tapi apa merubah kita adalah keputusan kita. Lupakan yang di belakangmu, apakah...

Manusia Kerajaan Sorga #1

MKS#1 Heavenly Man in God's Grand Design Sesi ini membahas tentang rancangan dan kehendak Allah yang abadi bagi manusia dan bumi, yang dimulai dari Kitab Kejadian 1:26 . Fokus utamanya adalah konsep " manusia kerajaan surga ", yaitu individu yang hidup di bumi tetapi berkuasa sesuai dengan otoritas dan gambar Allah. Pembicara mengoreksi penafsiran umum tentang penciptaan langit dan bumi, menyatakan bahwa itu terjadi dalam periode waktu yang tidak ditentukan. Pada mulanya (Kej 1:1) artinya adalah pada suatu permulaan waktu. Tidak sama dengan pada mulanya adalah Firman ( Yoh 1:1 ), yang telah ada pada awal mulanya. Ia juga menekankan bahwa Allah adalah Raja yang ditolak atas pemerintahan-Nya. Penjelasan ini juga menghubungkan rencana awal Allah dengan kedatangan Yesus sebagai raja dan pengajaran-Nya tentang doa "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga," menunjukkan bahwa rencana tersebut tidak dibatalkan oleh kejatuhan manusia ke...