Membangun Rumah Perbendaharaan Tuhan
How to Live as a Storehouse
Tujuan rumah perbendaharaan Tuhan supaya ada makanan
Tuhan. Makanan Tuhan beda
dengan makanan saudara. Makanan Tuhan
ialah melakukan pekerjaanNya dan
menyelesaikannya.
Bagaimana kau bersikap ketika memberikan persembahan. Itu
yang lebih penting. Bangunlah dulu
perkenanan Tuhan dalam hidupmu. Bangun hidupmu sebagai rumah Tuhan terlebih
dulu, bangun sebagai storehouse.
Sebab hal yang sering mengganggu adalah masalah uang. Apa
pun kondisi segala sesuatu untuk Tuhan itu tidak pernah boleh diubah. Itu tidak
pernah diubah oleh kondisi hidup, karena Tuhan tidak pernah dikondisikan.
Kewajiban saudara tidak pernah diubah walau pun krisis ekonomi terjadi. Jangan
sekali-sekali kau mengubahnya. Ketetapan itu adalah sebuah hukum. Jika kau
melanggar itu berarti kau akan dihukum.
Ps.DjonnyTambunan_28Feb2016
Jangan berharap berkat, berharaplah akan perkenanan
Tuhan. Ini adalah prinsip untuk hidup sebagai Rumah
Perbendaharaan Tuhan.
Rumah
Perbendaharaan konotasinya bukan hanya uang. Uang hanya alat, alat tukar yang
intinya adalah alat untuk mempermudah hidup kita.
Jadi hari ini
kita akan belajar memahami prinsip-prinsip How to Live as a storehouse.
Tujuannya adalah supaya apa yang telah saya terapkan selama 26 tahun ini bisa
saudara terapkan, menjadi berkat
kehidupan bukan hanya untuk saudara, tapi juga sampai kepada anak cucu
saudara sehingga mereka menjadi lebih benar dan lebih baik lagi.
Inti dari rumah
perbendaharaan adalah untuk mengalami perkenanan Tuhan.
Markus
12:13-17
Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat
Dia dengan suatu pertanyaan.
Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu,
Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga,
sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah
dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau
tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"
Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya
Kulihat!"
Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan
siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang
wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan
kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Banyak orang menganggap Tuhan adalah Tuhan yang mudah
memaklumi orang. Itu hanya
pandangan saudara. Pada waktu itu orang mempersembahkan mata uang bait suci,
syikal. Mata uang Roma, dinar, hanya digunakan untuk perdagangan. Herodian
adalah kelompok orang yang berpihak pada Herodes, pemerintahan yang dikuasai
Roma.
Hal yang sering mengganggu adalah masalah uang. Apa pun
kondisi segala sesuatu untuk Tuhan itu tidak pernah boleh diubah. Itu tidak
pernah diubah oleh kondisi hidup, karena Tuhan tidak pernah dikondisikan.
Kewajiban saudara tidak pernah diubah walau pun krisis ekonomi terjadi. Jangan
sekali-sekali kau mengubahnya. Ketetapan itu adalah sebuah hukum. Jika kau
melanggar itu berarti kau akan dihukum.
Selama 25 tahun
lebih saya mendapatkan perkenanan Tuhan dalam hal ini. Iblis bisa menyerang saya
di titik ini, tapi perkenanan Tuhan itu melindungi saya. Saya tidak mencari berkat, tapi mencari perkenanan. Jika kau
mendapatkan perkenanan kau akan dapat perlindungan yang kokoh, benteng yang
kokoh.
Alkitab mengatakan kau wajib memberikan kepada kaisar dan
juga yang ada yang wajib kau berikan kepada Allah(ay17). Ada yang wajib kau berikan kepada pemerintah
yaitu pajak.
Yang paling sering dikorbankan adalah kewajiban kepada
Tuhan, karena Tuhan tidak langsung mementung hidupmu. Kalian harus memperhatikan kewajibanmu, jika tidak,
sebenarnya kau sedang menularkan roh yang tidak benar kepada anak-anakmu,
kepada istrimu dan kepada orang lain di sekitarmu. Akan ada transfer roh. Dan
itu adalah hal yang berbahaya.
Hidup saudara bisa dua: gambar diri sendiri atau gambar
Allah? Jika kau adalah gambar Allah kau memberikan apa yang
harus kau berikan kepada Tuhan tanpa menggerutu. Dalam hal ini adalah uang. Jika kau adalah gambar Allah, kau harus
memberikan dirimu kepada Allah. Kebanyakan
kita menunjukkan kau adalah gambar diri sendiri, terutama dalam hal memberikan
persembahan. Banyak orang memberikan persembahan di gereja karena ingin
menunjukkan bahwa dirinya adalah orang benar. Dan sikap itu akan kembali kepada
dirimu sendiri. Itulah sebabnya sebenarnya memiliki gambar diri sendiri.
Gambar siapa
dirimu? Itu bisa dibuktikan dan harus dibuktikan. Jika semua tindakan saudara
memberikati diri saudara, maka gambar itu adalah gambar sendiri. Jika tindakan
saudara untuk memberkati Tuhan dan saudara
itu adalah gambar Tuhan.
Kita harus mendapatkan definisi yang sama dengan apa yang
disebut banyak. Jumlah uang menurut Tuhan dan menurut saudara itu berbeda,
bertolak-belakang.
(Mar 12:41) Pada
suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana
orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi
jumlah yang besar.
(Mar 12:42) Lalu
datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu
duit.
(Mar 12:43) Maka
dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua
orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
(Mar 12:44) Sebab
mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Banyak orang kaya memberikan dalam jumlah yang besar,
tapi janda itu memberikan lebih banyak daripada itu. Orang kaya memberikan persembahan dari kelimpahannya,
uang yang tidak diperlukannya. Tapi si
janda memberikan dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkahnya. Berarti si janda memberikan lebih banyak.
Banyak orang
miskin/pelit terjebak dalam pengertian jumlah banyak itu. Banyak atau sedikit
itu harus menurut pendapat Tuhan, bukan pendapat dunia. Di
sini Yesus ingin memberikan pengertian untuk memberi banyak, tanpa kau harus
menunggu menjadi kaya dulu atau menjadi miskin dulu.
Jika jumlah uangmu tipis, apakah kau seperti janda ini? Semua terdiam. Itulah saudara. Saudara ingin
menyelamatkan gambar diri saudara. Menunjukkan gambar diri saudara, aku miskin.
Itu gambar dirimu.
Hati-hati, bahasa
dan sikap hidupmu berbeda dengan Tuhan. Apa yang dinilai Tuhan? Tuhan menilai
siapa yang memberi, bukan jumlahnya.
Orang-orang kaya memberikan sejumlah besar. Mereka memberi dari
kelimpahannya, dari "uang yang tidak kau butuhkan". Semua kebutuhan
saudara sudah tercukupi, misalnya untuk anak-anak ke universitas dan uang
lebihnya dengan gampang kau berikan kepada Tuhan. Jadi Tuhan tidak main dengan
jumlah.
Janda itu
memberikan seluruh hidupnya. Dia memberi dengan pengertian. Janda itu
memberikan seluruh nafkahnya. Dia mengerti bagaimana bertransaksi dengan Tuhan. Dia tidak
menyayangkan nyawanya. Barangsiapa menyayangkan nyawanya ia akan kehilangan
nyawanya. Siapa yang tidak menyayangkan nyawanya ia akan mengalami hidup kekal.
Bukan tidak bisa mati, tapi bagaimana hidupnya tidak berkurang sedikit pun
dalam keadaan apa pun. Jika kita tidak mempertahankan hidup maka kita peroleh
hidup kekal dari Tuhan.
Orang kaya itu membangun hidupnya terlebih dulu.
Mencukupi kebutuhannya terlebih dulu. Dia buat dulu kotak-kotak yang merupakan
alokasi dana kebutuhannya sendiri. Baru setelah semuanya terpenuhi, dia memberi persembahan buat Tuhan.
Tidak seperti itu. Semua orang juga berani melakukan hal
itu. Jika penghasilanmu
setiap buan 100juta sebulan dan ada tantangan untuk kebutuhan Tuhan 30juta.
Dengan cepat dan tanpa perlu bergumul kau memberi persembahan 20juta, karena
itu uang yang tidak kau butuhkan lagi. Bukan uangmu yang berharga bagi Tuhan.
Tapi bagaimana kau menyerahkan hidupmu.
Bagaimana kau bersikap ketika memberikan persembahan. Itu
yang lebih penting. Bangunlah dulu
perkenanan Tuhan dalam hidupmu. Bangun hidupmu sebagai rumah Tuhan terlebih
dulu, bangun sebagai storehouse.
Jika kau sudah mendapatkan perkenanan, tinggal tunggu waktunya kau melihat
perlindungan Tuhan. Tuhan tidak mementingkan uangmu, tapi mementingkan hidupmu.
Ini sikap yang harus kau pahami. Tuhan mau melihat gambarNya, bukan gambar
dirimu sendiri. Orang kaya itu memakai gambar dirinya, karena ia mengharapkan
pujian. Ia tidak mengerti bagaimana cara Tuhan melihatnya.
Jika
rumahNya terbangun dalam hidupmu, maka rumahNya terbangun di bumi ini, bukan di
sorga. RumahNya itu bisa Tuhan pakai sebagai sumber bagi orang banyak. Tuhan
bisa memakai ‘uang sedikit’ itu untuk memberkati bangsa-bangsa. Kenapa? Karena hidupmu itu sebagai benih. Jadi
jangan bergumul jika memberi.
Bukan berarti kau
memberi 2000 dan Dia akan mengembalikan
dan menambahkan 100x lipat. Bukan seperti itu. Dia punya caraNya, karena
kehidupan saudara itu menjadi benih buat Dia untuk dpakai terus. Beri
persembahan dari kehidupan yang benar. Dia berikan hukum dan Dia berikan prinsip.
Saudara harus siap untuk itu.
Malaekhi 3:6-12
Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan
lenyap.
Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan
tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu,
firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah
kami harus kembali?"
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan
persepuluhan dan persembahan khusus!
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh
bangsa!
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta
alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya
hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu,
firman TUHAN semesta alam.
Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan
menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.
1)Tuhan tidak pernah berubah. Prinsip tentang rumah perbendaharaanNya tidak
pernah berubah.
2) Dengarkan firman Tuhan itu dari sudut pandang
kebenaran, bukan dari sudut orang miskin. Justru umatNya yang berubah, tapi
Tuhan tidak berubah.
3) Dia berbicara tentang perpuluhan dan persembahan. Itu
milik Tuhan. Di situ kita banyak berubah, padahal dia tidak berubah. Mengapa? Karena manusia bisa berubah karena uang. Tuhan
tidak inginkan saudara berkorban, karena itu artinya saudara memberi dengan
terpaksa. Ada
orang yang memberi dengan berkorban untuk pekerjaan Tuhan, namun itu tidak akan
ada hasilnya.
4) Bangun dulu rumah perbendaharaan. Yang Tuhan
inginkan bukan persembahan saudara, tapi Tuhan ingin saudara membangun dulu
rumah perbendaharaan. Bagaimana caranya? Bukan dengan persembahan dan
perpuluhan saudara. Bawalah ke dalam rumah, artinya bangun rumah dulu baru bisa
persembahan itu di bawa. Tanpa membangun rumah perbendaharaan dulu, lupakan.
Biar pun saudara berkorban hebat-hebatan, ingat, itu hanya kebodohan. Biar pun
incomemu 100juta sebulan dan kau memberikan 10% yang berarti 10juta; tiba-tiba
kau melihat istrimu dan anakmu menderita sakit, sawahmu kebanjiran, dsb.
5) Menyediakan makanan buat Tuhan. Tujuan rumah
perbendaharaan Tuhan supaya ada makanan Tuhan. Makanan Tuhan beda dengan makanan saudara. Makanan Tuhan itu melakukan pekerjaanNya
dan menyelesaikannya. Makanan Tuhan ada di rumah perbendaharaan. Uangmu
bisa menjadi makananmu atau makanan Tuhan. Jadi kau harus siapkan makanan
untukmu dan makanan buat Tuhan. Uang yang sama bisa menjadi nasi bungkus, bisa
juga untuk pekerjaan Tuhan. Kapan Dia butuhkan? Kapan Dia menunjukkan kehendak
Dia, pekerjaan Dia, proyek Dia? Jangan sekali-kali kau gunakan uang itu untuk
membeli makanan buat dirimu. Harus ada pemisahan. Harus standby, supaya kau
tidak bergumul lagi ketika ada pekerjaan Tuhan.
Jadi bangun rumah perbendaharaan, tapi bukan kotak-kotak uangmu. Rumah
Perbendaharan itu sudah kau set. Rumah perbendarahaan itu dirimu.
6) Dia janjikan sorga (windows of heaven) akan terbuka.
Jika berkelimpahan itu bukan untukmu lagi. Bawalah seluruh persediaan ke rumah
Tuhan. Siapa rumah Tuhan itu?
Jadi siapa rumah perbendaharan? Aku akan mencurahkan berkat-berkat kepadamu.
Kepada siapa Tuhan mencurahkan berkat? Kau sendiri rumah perbendaharaan itu.
Jika Tuhan betul-betul sudah tau ada perbendaharaan di rumahnya, maka Dia akan membuka
tingkap-tingkap langit. Jadi yang kau bangun bukan persembahanmu, tapi dirimu
sendiri sebagai rumah perbendaharaan Tuhan. Apakah betul-betul ketika Tuhan
mengungkapkan rencana dan kehendak Dia, sudah tersedia makanan? Dia tinggal
ambil itu. Atau kah kau harus bergumul dulu? Sehingga biaya anak sekolahmu yang
bulan depan itu, kau ambil dulu, kau pinjam.
Bahkan ada orang yang berani pinjam, kredit dulu dari tempat lain.
He..Tuhan tidak suka. rumah perbendaharaan itu bukan tempat berkorban. Rumah
perbendaharaan itu tempat stok makanana buat Dia.
7) Akan ada perlindungan. Aku akan menghardik belalang
pelahap dan perlindungan hanya kepada rumahNya. Jika itu bukan kaplingnya Tuhan
itu tidak ada perlindungan.
Jika ya, ada penghematan yang luarbiasa dengan hikmatmu. Setiap penghematan itu
bisa dihitung sebagai income atau pendapatan tambahan. Income tambahan itu
mengalir melalui perlindungan. Jadi
Perlindungan hanya terjadi jika kau jadi rumah perbendaharaan Tuhan. Perpuluhan
itu bukan jaminan ada perlindungan.
8) Rumah perbendaharaan itu bukan lagi 10 persen, tapi ada lagi 10 persen kedua; yaitu
ketika Dia menyatakan ada pekerjaanNya saudara sudah standby.
Ay8-9. Manusia
bisa merampok (rob) milik Tuhan. Merampok itu mengambil secara paksa.
Persembahan persepuluhan-persepuluhan dan persembahan-persembahan khusus.
9) Orang lain bisa
melihat kau bahagia. Tujuan Tuhan adalah bangsa-bangsa. Menjadi contoh bangsa-bangsa. Mereka akan mencontoh
rumah perbendaharaan.
10) Mal 4:5-6…
sehingga Aku jangan memukul bumi dengan kutuk. Yang harus dibangun dulu adalah
rumah Tuhan. Hubungan bapa-anak pulih.
Harus kita pulihkan hubungan bapa-anak.
Rumah perbendaharaan
Tuhan itu adalah panggilan dan tantangan
yang paling utama untuk menerobos dalam hal keuangan. Harus ada persediaan
makanan bagi Tuhan.
Hari ini
berubahlah. Jangan rampoki Tuhan lagi. Jangan ragu. Ini bukan masalah jumlah
uang, tapi bagaimana kita mengelola keuangan kita mulai dari hulu sampai ke
hilir. Yaitu mulai dari sumbernya. Ternyata sumber utama keuanganan kita
berasal dari Tuhan, sebab Dialah yang memberikan kekuatan untuk memperoleh
kekayaan itu (Ulangan 8:17-18).
Orang-orang Herodian itu bermaksud supaya Yesus yang adalah guru, mengubah
aturan atau ketetapan untuk membayar perpuluhan dan persembahan. Mereka menutupinya dengan pertanyaan mengenai
pajak. Yesus mengetahui kemunafikan mereka. Sebenarnya jika mereka hanya
membayar pajak kepada kaisar Roma, beban mereka menjadi ringan dan mereka akan
mendapat pujian dari Herodes. Pada waktu itu orang Yahudi di bawah jajahan
Romawi. Selain membayar pajak, mereka juga harus membayar persepuluhan dan
persembahan; lagi pula mereka harus menyantuni anak-anak yatim dan para janda.
Mereka merasakan itu sebagai korban yang berat yang harus mereka tanggung. Yesus mengetahui maksud dan arah pertanyaan
yang ingin menjebakNya itu. Oleh karena
itu Ia berkata: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib
kamu berikan kepada Kaisar dan kepada
Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
Perkataan Yesus
yang menyatakan: berikanlah kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah; itu terkait dengan Mal 3:6-12.
Mereka telah menolak ketetapan untuk membawa persembahan-persembahan dan
perpuluhan-perpuluhan ke rumah perbendaharaan Tuhan. Dan ketetapan itu tidak
pernah berubah, sebab Tuhan juga tidak pernah berubah. Amin.