Langsung ke konten utama

JANGANLAH KITA MENCOBAI TUHAN


PERINGATAN  TIDAK SEMBARANG MEMBANGUN  GEREJA
Ps.Irene Cahyadi_8Mei2016
Waktu tidak akan pernah kembali. Tidak terasa sudah satu tahun saya tidak ke sini. Gereja Tuhan tidak bersantai-santai. Kita harus bisa berlari bersama, mempersiapkan diri ikut kegerakan dan larinya Roh Kudus. Kita harus membuka matahati kita apa yang sebenarnya Tuhan. Kita harus kembali kepada ketetapan Allah dan jangan kehilangan panggilan (vocation). Jika demikian, berarti kita sudah terhilang dari rencanaNya dan KemuliaanNya. KemuliaanNYa adalah kehidupan Allah yang ada pada kita.

Gereja harus membangun, jangan menurut keinginan sendiri, maka kita akan kehilangan. Kita mungkin masih ada, masih beribadah di gereja, tapi sebenarnya sudah terhilang.

Yusuf mereprentasikan Yakub. Ishak merepresentasikan pola hidup Abraham. Kita harus hidup menurut pola yang ditetapkan, pola Kerajaan, yang tidak akan pernah berakhir, kekal. Kita harus menjadi serupa dan segambar dengan Dia. Itulah panggilan kita. Jangan melihat secara jasmani, secara natural. Bagaimana kehidupan kita. Tapi kita harus satu frekuensi dengan Tuhan, supaya kita jangan mengulang kegagalan yang dulu. Jangan pergi ke Mesir (sebelum kau menjamah Betel). Kita tau Allah tidak membiarkan kita mengalami kegagalan, mengulang kembali apa yang salah. Kita adalah umat Tuhan yang penuh harapan.

1 Kor 10
(1Co 10:1)  Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.

(1Co 10:2)  Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

(1Co 10:3)  Mereka semua makan makanan rohani yang sama

(1Co 10:4)  dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

(1Co 10:5)  Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

(1Co 10:6)  Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

(1Co 10:7)  dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."

(1Co 10:8)  Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.

(1Co 10:9)  Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.

(1Co 10:10)  Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat di Korintus peristiwa di jaman Musa, sebagai peringatan dan sebagai gambaran kesalahan dan kegagalan mereka.

Firman itu untuk mengajar, mendidik kelakuan dan melakukan kebenaran.

Kita harus mendapatkan firman yang sama, harus bisa berdampak dan menjadi model, karena kita sedang dibawa kepada satu tujuan. Jemaat Korintus tidak disebutkan di antara 7 jemaat di Kitab Wahyu. Rasul Paulus ingin membangun gereja di atas fondasi batu karang Kristus. 

Ketika orang-orang membangun di atasnya, jemaat harus memperhatikan bagaimana mereka membangun. Kota akan datang di depan pintu. Gereja akan menjadi template. 

Tergantung kehidupan gereja. Orang tidak mencari firman yang bagus saja, tapi kehidupan yang dibangun dengan pola ilahi. Yesus pulang ke rumahNya, maka orang datang berbondong-bondong. Gereja yang ada Yesus di dalamnya akan menarik perhatian orang. Jika Kristus ada di dalam kita, itu yang menarik perhatian. Bukan pujiannya, bukan musiknya, bukan fasilitasnya yang membuat gereja menarik, tapi Yesus yang ada di dalamnya.

Ayub begitu dikenal orang dan dikenal Tuhan. Ada kesalehan, kejujuran, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan (STMJ). Paulus mengatakan di ay6: sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat.

Kita cenderung menginginkan apa yang baik menurut kita sendiri. Sebaliknya kita harus mengikuti kehendak Tuhan. Kita harus berlari pada tujuan. Kita harus menjadi pasukan seperti yang dikatakan kitab Yoel – pasukan yang bisa mengubahkan kota, menguasai domain-domain. Dasarnya berasal dari pola yang ada di sorga. Kita harus makan makanan rohani dan minuman rohani yang sama, supaya kita mencapai tujuan.

Korintus cukup terkenal, makmur dan intelektual, tapi kotanya bejat dan tidak bermoral. Ketika mereka menjadi jemaat yang karismatik, tetap mereka tidak berdampak. Itu karena mereka individualistis dan egois. Mereka tidak hidup untuk tujuan Tuhan, tapi demi tujuan mereka sendiri. Panggilan hidup kita tidak sama dengan cita-cita. Panggilan kita bukan jadi dozen, bukan jadi insinyur atau dokter. Tapi panggilan hidup kita untuk menjadi serupa dengan Kristus, mengunduh karakter Kristus, untuk bisa menutup pintu neraka dan membuka pintu sorga.

Paulus ingin membangun gereja menurut pola apa yang dilihatnya di sorga. Ia mengingatkan jemaat Korintus: Ada sebagian jemaat tidak berkenan di hadapan Tuhan: sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Bangsa ini gagal memenuhi panggilannya. Mereka gagal menggenapkan rencana Allah. Dalam perjalanan hidupnya, mereka tidak bisa mencapai garis akhir. Padahal mereka menerima mana dan air yang sama. Mana dari sorga dan air dari batu karang Kristus.

Mengapa mereka gagal?

Kel 19:9-11
(Exo 19:9)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

(Exo 19:10)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.

(Exo 19:11)  Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.

Sebenarnya, Tuhan ingin dijumpai, oleh Musa dan oleh seluruh bangsa. Tuhan merindukan dijumpai oleh para pemimpin dan seluruh jemaat, oleh setiap kita. “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau..”

Tuhan ingin terhubung langsung. Tidak ingin hanya bicara lewat perantaraan Musa. Itu sebabnya kita harus membangun frekuensi yang sama dengan Tuhan. Dia sebenarnya memiliki frekuensi yang sama, asal kita bisa memiliki akses yang tepat. Tuhan terbuka untuk semua orang, tapi kerajaanNya tidak buat semua orang. Bapa rohani bisa terhubung dengan Dia dan kita harus memiliki frekuensi yang sama, sehingga bisa terhubung langsung dengan Dia. Senantiasa Dia bisa dijumpai, sehingga kita tidak melenceng dari panggilan Tuhan, dari ketetapan-ketetapan Allah.

Dia Allah yang senantiasa ingin dijumpai, ingin akrab. Apa yang Yesus katakan dan lakukan, itu yang dikatakan dan dilakukan Bapa. Itu sebabnya kota mendatangi Yesus. Kita pun jemaat harus mendapatkan makanan dan minuman yang sama. Jadi kita harus memiliki frekuensi yang sama, yang bisa terhubung dengan Dia. Kita memiliki roh dan jiwa. Roh itu penurut, tapi jiwa itu memakai pikiran dan perasaan, terus menimbang-nimbang. Roh lah yang harus memimpin dan menjadi bos, bukan jiwa kita.

Ada kehendak Allah bahwa Dia ingin berbicara dan didengar langsung. Jika orang Israel percaya kepada Musa, maka jika Tuhan berbicara langsung, maka mereka menjadi lebih percaya. Bangsa Israel ini adalah bangsa yang tegar tengkuk (stiffneck).
Bagi mereka yang mencari akan diberikan dan bagi yang mengetuk, pintu akan dibukakan. Kita harus terus mengejar rencana, tujuan dan ketetapan Allah. Kerinduan bapa rohani, yang berasal dari Allah sendiri, harus kita percaya dan jemaat harus bisa menggenapkan bersama-sama.  Itulah yang harus menjadi kerinduan kita, supaya kita layak menjadi pewaris kerajaanNya.

Dia mau datang, mau bicara dan mau berbicara dengan Israel. Kita pun harus bisa berkomunikasi dan intim. Itu harus dicapai lewat keterhubungan Roh dengan roh. Jadi harus ada kesamaan frekuensi. Musa bertemu dengan pribadiNya Allah di dalam roh. Tuhan ingin berjumpa dan berbicara dengan gerejaNya, tentang ketetapan-ketetapanNya.

Ketika Paulus membagikan firman, itu berasal dari Roh, sehingga karya Kristus itu sampai kepada jemaat dan mengubahkan hidup mereka.

Itu semua tergantung dari hati jemaat. Apakah kita cuek? Cinta Tuhan itu bertepuk sebelah tangan? Ketika Musa mengatakan kepada Israel, Tuhan ingin menjumpai mereka; bangsa Israel memberikan respon yang salah. Malah mereka mengingat-ingat masa lalu, yang menghantui dirinya, kejadian-kejadian guruh dan halilintar. Masa lalu bisa membuat kita lari dari suara Tuhan, sehingga kita keluar dari panggilan Tuhan. Jemaat Laodikia terhubung dengan hal-hal yang duniawi, sehingga lari dari panggilan Tuhan. Yang menjadi kemuliaan mereka adalah hartanya dan keduniawian.

Mereka takut kilat dan guntur. Roh ketakutan bukan berasal dari Allah. Ketika kita dengar kita akan dibawa kepada destiny-Nya kita menjadi takut. Saya ini kan sarjana, jadi apa nanti saya ya? Ketika dibicarakan pernikahan ilahi, mereka yang masih ‘jomblo’ ketakutan. Kita harus keluar dari pola pikir yang salah.

Apa yang disampaikan di rumah rohani adalah supaya jemaat tidak gagal karena mengulangi apa yang salah. Jangan bereaksi dan merespon dengan salah, ketika kita mendengarkan keinginan Tuhan.
Kel 20
(Exo 20:18)  Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

(Exo 20:19)  Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."

Mereka hanya memperhatikan hal-hal yang natural. Mendengar firman tentang storehouse saja kita bisa merespon dengan salah. Dia beri penolong, sehingga apa yang menjadi tujuanNya itu terjadi dalam hidup kita.

Dengan guntur, dengan guruh. Guntur itu berarti Tuhan itu datang. Kilat itu berarti Tuhan menjawab, untuk membalikkan keadaan. Untuk menyadarkan kita, berbalik dari dosa. Itu adalah hal-hal rohani. Jangan melihat secara natural kilat, guruh dan guntur itu.

Mungkin mereka mengingat hujan es di Mesir, awan tebal dan peristiwa ‘mengerikan’ lainnya. Mereka tidak mau melihat dan mendengar langsung dari Tuhan. Mereka hanya berdiri jauh-jauh dan tidak berusaha (mendekati). Jika kita tidak berusaha mendekat dengan Allah, kita sudah merespon dengan salah. Inginkan pengalaman yang sama yang dialami bapa rohani. Miliki sikap untuk terus mencari dan mengetuk. Jika kita minta roti, Tuhan akan berikan. Dia berikan penolong, supaya kita dapat menjumpaiNya. Jika kita tidak menjumpaiNya dan hanya ingin Musa saja yang berbicara, maka kita tidak bisa merespon dengan benar kehendak Tuhan, karena kita kurang percaya dan menjadi tidak akurat.

(Exo 20:21)  Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

Tuhan ingin kita melakukan terobosan, ingin kita berintim-intim dengan Dia. Kita harus merespon dengan benar, harus makin mendekatkan diri denganNya, seperti apa yang dilakukan Musa.

Jangan melihat berapa besar kebutuhan kita, tapi miliki ketaatan dan lakukan apa yang menjadi kehendak Dia. Jangan melihat secara natural, tapi responi firman dengan ketaatan. Buktikan apa yang Tuhan firmankan. Jangan terlalu banyak tuntutan kepada Tuhan: Tuhan aku sudah rajin ibadah, aku sudah ini itu. Tapi mana janji Tuhan… Semua itu (coba-coba barter dengan Tuhan) hanya karena keinginan kita. Jika kita taat semata-mata atas agendaNya, masakan Dia tidak menyediakan, bahkan Dia sediakan melimpah.  Ishak menjadi kaya, bertambah kaya, dan menjadi sangat kaya. Semua kekayaan itu karena hasil ketaatannya.

Gereja harus dibangun dengan pola orisinal dengan keimamatan Melkisedek. Tidak bisa dengan kekuatan sendiri kita ikut kegerakan Allah. Jika demikian, kita akan lari dari ketetapan Tuhan dan penggenapan firmanNya tidak akan terjadi.

Kel 19:
(Exo 19:5)  Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.

(Exo 19:6)  Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Jadi Tuhan rindu sekali kita menggenapkan ketetapan-ketetapanNya. Kita harus mendengarkan firmanNya (mentaati) dan berpegang dengan ikat-janji, memiliki ketetapan hati (stabilized, fixed, firmed).
Daniel seorang buangan pun memiliki ketetapan hati, sehingga menjadi alat Tuhan di kerajaan Babel dari beberapa generasi. Dia memiliki ketetapan hati untuk selalu hanya menyembah Allahnya selama-lamanya.

Roh kita harus terus menyala-nyala sehingga dapat melayani Tuhan. Dua murid yang berjalan ke Emaus itu mulanya tidak memiliki nyala api. Ketika Yesus bukakan pengertian akan firman, hati mereka menjadi berkobar-kobar. Interaksi dengan Allah membuat roh kita terus menyala-nyala. “maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi”.


Hanya gerejaNya lah yang akan mengubahkan kota dan bangsa. Kota akan berada di depan pintu. Hanya gerejaNya yang bisa menarik turun KerajaanNya baik di sekolah dan di tempat kerja; dimana pun kita berada. Taati apa yang menjadi kehendak Allah. Responi dengan benar: Aku mau lakukan apa yang jadi kehendakMu. Kita adalah penggenap dari rencanaNya. Amin

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

Karakter Yang Kuat dan Tangguh (Preparing the Bride #26)

Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang diinginkan Tuhan , mengacu pada Kitab Kidung Agung dan ayat-ayat Alkitab lainnya. Pembicara menafsirkan secara rohani berbagai bagian tubuh wanita Sunem yang dipuji dalam Kidung Agung, seperti bibir, mulut, pelipis, dan leher , menghubungkannya dengan sifat-sifat rohani yang seharusnya dimiliki oleh jemaat. Dia menekankan pentingnya ketulusan dalam perkataan , kemurnian pikiran , dan karakter yang kuat dan tangguh seperti yang digambarkan oleh "menara Daud" dan "pahlawan-pahlawan" (gibor) yang mampu menahan serangan iblis. Khotbah ini mendorong pendengar untuk memiliki kekuatan dalam Tuhan melalui anugerah-Nya dan karakter yang diperindah oleh ketaatan dan kesetiaan. Penguraian ini berfokus pada pujian Sang Gembala (melambangkan Tuhan) terhadap Gadis Sunem (melambangkan gereja) mengenai berbagai bagian tubuhnya dan makna rohaninya. Pengkhotbah mengajak pendengar untuk berdoa memohon hikmat, pengertian, dan wahyu dar...

Dekade Ganda Sorga Terbuka #part 1

Sorga Terbuka, Ketepatan Nubuatan, Posisi Strategis, Demonstrasi Roh "Upper Room 191 – 27 Mei 2025, oleh Dr. Jonathan David mengenai dekade surga terbuka yang dimulai sekitar tahun 2018. Ia menubuatkan pencurahan Roh Kudus yang belum pernah terjadi sebelumnya, membawa pemurnian , penghakiman , dan perubahan besar di seluruh dunia. Gereja akan bangkit di atas empat pilar Sion – surga terbuka, ketepatan nubuatan, posisi strategis, dan demonstrasi Roh – untuk memimpin reformasi dan pemulihan bangsa-bangsa. Pesannya menekankan pentingnya mendengar suara Tuhan , memiliki gairah rohani , dan menjadi agen perubahan yang dipimpin oleh otoritas ilahi untuk mewujudkan manifestasi anak-anak Allah di akhir zaman. Catatan dari "Upper Room 191 – 27 Mei 2025: Dekade Surga Terbuka bagian pertama" Ini adalah dekade yang digambarkan sebagai "Dekade Surga Terbuka" . Ini bukan hanya 10 tahun menurut kalender Romawi, terkadang bisa sekitar 12 tahun, atau 10 hingga 15 tahun. D...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

TUHAN MENGENAL MILIK KEPUNYAANNYA

2Ti 2:19  Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." Kita harus membangun hidup kita dan anak-anak kita menjadi milik kepunyaan Tuhan. Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Dipilih menjad milik kepunyaanNya. Ada kriteria, ada standard yang ditetapkan sehingga termasuk orang-orang yang terpilih. Bangun dirimu menjadi benih dan fondasi. Ada Andreas, Filipus, Natanael dan murid-murid yang lain. Andreas memilih untuk mengikut Yesus. Lalu ia membawa Simon kepada Yesus. Lalu Yesus mengajak Filipus, karena ia sudah siap. Lalu Filipus mengajak Natanael. Ia terkejut mendengar penyataan Yesus, tapi dia akhirnya dia ikut Yesus. Jadi di rumah rohani ada yang miliki kepunyaan Tuhan dan ada orang-orang yang bukan milik kepunyaan Tuhan. Mungkin mereka tetap ke gereja, ikut Tuhan, tapi belum tentu menjadi milik kepun...

Persiapan kedatangan Tuhan (#3)

Renungan 03 Juni 2025 - Hawa Terakhir BACA dan RENUNGKAN Roma 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Hosea 2:18 Aku akan menjadikan engkau istriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. Roma 9:25 sebutkanlah 2 jenis hubungan yang terjalin antara Tuhan dengan orang percaya. Hubungan yang mana, hubungan seperti apa yang Tuhan inginkan terbangun antara gerejaNya dengan diriNya? Berdasarkan ayat Roma 9:25 (yang mengutip dari Hosea 2:23) menunjukkan adanya dua jenis hubungan atau status yang dapat terjalin antara Tuhan dengan orang percaya. Kedua jenis hubungan/status tersebut adalah: Umat Tuhan . Sumber menjelaskan bahwa panggilan ini adalah dari mereka yang dulunya bukan umat Tuhan menjadi umat Tuhan...

Kekayaan, Kekuatan Tuhan, dan Sikap Hati

 BACA dan RENUNGKAN Ulangan 8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. 18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan (POWER to GET WEALTH), dengan maksud meneguhkan (memenuhi, menggenapkan) perjanjian (IKAT JANJI) yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu (your FATHERS = bapa2 leluhurmu), seperti sekarang ini.   2 Tawarikh 16:9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan." Pokok-pokok Renungan: 1. Apa sebenarnya yang Tuhan berikan kepada kita? Mengapa Tuhan memberikan KEKUATAN atau KEMAMPUAN untuk MENDAPATKAN kekayaan kepada hidup kita, apa alasannya? (Ulangan 8:17-18) Yang Tuhan berikan: Bukan kek...