REFORMASI GEREJA dan TRANSFORMASI

MENGHADIRKAN DIMENSI SORGAWI DI TENGAH-TENGAH KITA

TOUCHING GOD IS OUR PASSION
CHANGING LIFE IS OUR PRIORITY

Hari-hari ini begitu penting. Merupakan titik-balik nasib (turning point of destiny) bangsa Indonesia dan bahkan seluruh region di Asia. Kerajaan-Nya HARUS mulai bangkit. Perkataan yang Tuhan lepaskan melalui pp.DJ, telah membuka semua jalan dan takaran anugerah-Nya untuk itu. Kita harus dapat meraihnya, mengambilnya, membentuknya,menjadikan tujuan Tuhan itu menjadi realita lewat kita.

*Transformasi bukan hanya bicara tentang restorasi dari Firman-Nya, tapi juga dibuktikan dengan perubahan kehidupan yang efektif. Perubahan hidup harus efektif menghasilkan dampak dan pengaruh.*

*Fondasi yang paling kuat untuk terjadinya transformasi yang berkesinambungan adalah kehidupan yang berubah.* *Roh Kudus harus bergerak lewat kehidupan orang.* Jika reformasi terjadi, kehidupan orang-orang yang sudah ditransformasi ada di sana, menjadi suratan yang hidup.

*Dimensi spiritual ini harus sedemikian dahsyat.*Mereka yang hidup dalam dimensi Roh-lah yang harus memimpin. *Tidak akan terjadi reformasi dan transformasi sampai seluruh jemaat terlatih berjalan di dalam Roh!* Pikiran ini harus di setting dengan firman-Nya.  Pembaruan akal-budi yang membuatmu menjadi spiritual, bukan hal-hal yang kedagingan.

Hari-hari ini juga kejahatan bertambah, orang jahat semakin bertambah jahat. Ada orang-orang di hari-hari ini yang terus menerus memanifestasikan kejahatan. Itu sebabnya, setiap orang harus hidup di dalam Roh, sehingga reformasi gereja terjadi. Hidup di luar kemerosotan dan kelapukan dunia ini. Hidup diluar kutuk dan penghukuman, mengarahkan pikiran kita atas hukum kehidupan dan Roh-Nya. Kita harus mulai di dalam Roh, tetap di dalam Roh dan hidup di dalam Roh, sehingga mendesak dalam Roh melawan kejahatan. Gereja yang kuat akan terbangun.

Pp JD mengatakan, dari semua nubuatan yang telah dilepaskan, kaulah yang terpenting.

Kita yang pertama-tama harus menerimanya terlebih dahulu pencurahan Roh seperti 120 orang di loteng. Kita pertama-tama yang harus mengalaminya terlebih dulu, masuk kepada dimensi spiritual, masuk ke Tahta, melihat Dia muka dengan muka.

Sebentar kau tidak akan melihatKu dan sebentar lagi kau akan melihatKu.

Dengan demikian kita dijadikan focal-points Nya Tuhan. Orang-orang kunci Tuhan yang mengemban tanggung-jawab secara strategis. Seratus dua puluh orang di loteng bersatu dengan Petrus dan para rasul mentransformasi 3000 orang, karena mereka juga menerima dan masuk kepada dimensi spiritual itu. Jalan masuk yang sama kepada Bapa. Tuhan sendiri yang bermanifestasi di tengah-tengah kita. Karena gereja-Nya telah membuka portal itu, mengalirkan aliran sungai kehidupan yang dahsyat dari Tahta Bapa dan Tahta Anak Domba.

Tuhan menghendaki kita semua laki-laki dan perempuan, bangkit dalam kuasa RohNya. Artinya gereja akan penuh kuasa, karena kita berjalan sebagaimana IA berjalan. Kita berkata-kata sebagaimana IA berkata-kata. Kita akan meresponi sebagaimana IA merespon. Seratus dua puluh murid telah merespon dengan benar. Berkumpul di loteng di Yerusalem. Apa pun yang Tuhan lakukan akan mulai termanifestasi.

Artinya, Tuhan yang selama ini jauh di sorga itu termanisfestasi di tengah-tengah kita. Kristus yang dulu “jauh”, sudah menjadi “dekat”.

Walau pun tidak ada lagi salib dan darah; kuasa dan kemuliaan salib dan darah-Nya itu terus memancar, melenyapkan perseteruan, menghancurkan tembok pemisah dan batasan-batasan. IA telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya. Oleh darah Kristus memperdamaikan manusia dengan Allah oleh salib; melenyapkan perseteruan pada salib itu; mendatangkan damai sejahtera. Oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh memperoleh jalan masuk kepada Bapa (Filipi 2).

Hari-hari ini kita harus memastikan kita memiliki *sensitivitas spiritual* untuk kita dapat bangkit dalam kuasa RohNya, gereja yang penuh dengan Roh dan Hikmat*.

Mandat yang kita terima ini; mewujudkan setiap langkah Tuhan hadir di sekitar kita, di area kita, di desa kita, di kampung kita, di kota kita dan di domain kita.

DIA yang tadinya “jauh” akan berada di tengah-tengah kita dan bermanifestasi dengan bebas.

Tidak semudah mengucapkannya. Demikian kata pp JD. Memperkatakan nubuatan itu mudah, tapi memastikan itu termanifestasi dalam hidupmu adalah hal yang berbeda.

 *Kita harus sudah siap. Gereja harus direformasi.* *Tidak ada reformasi tanpa realita firman. Dimensi pewahyuan itu harus terus terbuka dan menggerakan gereja.*

Mulai latih roh dan tubuh ini sedemikian rupa; mata rohani kita harus bisa melihat hal-hal yang tidak mungkin dilihat oleh mata jasmani; telinga spiritual kita harus terbuka dan di-tuning untuk menerima pewahyuan terus-menerus dengan akurat. Sensitivitas jasmani kita tidak lagi menguasai dan tidak lagi mengatur hidup kita. Tidak lagi memandang dengan pandangan natural, tidak lagi mendengar dengan pendengaran natural.

Sensitivitas spiritual - penglihatan dan pendengaran spiritual - kita adalah jalan masuk, gerbang (gates) kepada dimensi supranatural. Kita harus masuk ke tempat di mana IA tinggal dan berada, dapat melihat-Nya dan mendengar-Nya secara langsung dalam dimensi spiritual, sehingga kita dapat berjalan sebagaimana IA berjalan dan berkata-kata sebagaimana IA berkata-kata. Kita akan meresponi sebagaimana IA inginkan.

*Gerbang atau portal spiritual itu harus terus dijaga dan sensitivitas terus menerus dipertajam*, sehingga terus menuntun  kita bagi terwujudnya realitas kehadiran Tuhan dan manifestasi-Nya di sekitar kita. *Roh Hikmat dan Roh Pewahyuan akan bekerjasama dengan Firman secara dahsyat melalui hidup kita.  Dimensi sorgawi akan tercipta melalui hidup kita.*


Haleluyah, Amin.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman