Membangun Benteng Perlindungan

SATE 10 December 2020

 

Bacalah terlebih dahulu: Ibrani 8:7-10, Ayub 1:1

Sebagaimana iblis dapat membuat benteng di dalam pikiran manusia, Allah juga dapat membuat benteng di dalam manusia. Ayub mempunyai empat karakter yang menonjol di dalam kehidupannya yaitu saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ketika iblis melakukan berbagai pencobaan kepada Ayub seiijin dari Allah, dimulai dari kehilangan anak-anaknya, kesehatannya, istrinya, bahkan dijauhi oleh teman-temannya. Tetapi ketika masalah tersebut muncul, Ayub tetap kuat dan karakter Ayub tetap sama, karena Allah sudah membangun terlebih dahulu banteng dan kubu di dalam pikiran Ayub! Sehingga berkali-kali Alkitab mengatakan bahwa Ayub itu tidak berdosa.

 

Allah membangun di dalam roh, dengan cara menaruh dan menuliskan hukumNya di dalam akal budi manusia. yaitu melaui mendengarkan dan merenungkan firman sehingga Allah menjadi Allah mereka, dan manusia menjadi umatNya.

 

*#1. Bagaimana Allah bisa berhasil membangun benteng dan kubu dalam pikiran mu?*

 

Iblis itu mahluk paling licik dan licin, karena itu ia telah membangun benteng-benteng dan kubu-kubu sistem pertahanan sebelum kita mengenal Tuhan, tanpa ijin atau tanpa IMB. Setelah Tuhan menghancurkan benteng-benteng itu ketika kita bertobat dan lahir baru, kita harus mengijinkan Tuhan membangun benteng-benteng ilahi demi kepentingan kita juga; ialah menjagai kita dari kejatuhan yang menyakitkan dan penyesalan.

 

Seberapa pun seringnya kita melakukan perenungan firman dan berdoa dengan bahasa roh, tetap saja iblis berusaha mengusik hidup kita; karena ternyata masih tersisa benih musuh atau hal apa pun yang menjadi pintu masuk bagi musuh, misalkan bila kita sedang emosi, apa lagi sampai memendam emosi negatif.  

 

Kita harus mengijinkan Tuhan,  mengintervensi hati dan pikiran kita, daripada iblis yang datang menyerbu dan mencoba mengacaukan pikiran, suasana hati, keadaan dan tujuannya menghancurkan hidup.   Kita harus ganti segera pola pikir kita dengan paradigma yang baru dalam memandang hubungan kita dengan Allah.  Ialah  memberikan keleluasaan Roh Kudus-Nya bekerja dengan melunakkan hati kita dan tidak menentang perkataan yang disampaikan Tuhan lewat firman-Nya. Kita responi/ amini dan merenungkan kebenaran itu sampai ada pengertian dan Tuhan sendiri menambahkan  hikmatNya sampai dimensi-dimensi benteng firman itu terbentuk dalam hati dan menjadi pikiran pragmatis kita.  

*#2. Apakah fungsi dari benteng dan kubu yang dibangun oleh Allah?*

 

Apabila kita praktekkan  setiap firman yang mendatangi kita, di dalam hatidan pikiran kita, Tuhanlah yang akan menanamkan pola yang baru, yang ilahi, bukan hanya benteng untuk posisi bertahan, tapi sesuai dengan rancang-bangun-Nya untuk membangun manusia roh kita menjadi semakin kokoh dan kuat; serta layak menjadi tempat tinggal Allah untuk kita dapat memanifestasikan gambar-Nya dan kuasa-Nya.   Kita hidup bukan lagi dengan kekuatan sendiri, tapi oleh karena kekuatan Roh Tuhan dan kuasa firman-Nya.

 

Jadi fungsi benteng itu seperti pagar yang dibangun Allah buat Ayub. Dan kedua, agar kita leluasa dibangun dan membangun, seturut rencana dan kehendak Allah.

 

*#3. Apa yang membuat Ayub tetap tidak berdosa walaupun sudah dicobai oleh iblis? *

 

Melalui hidup Ayub; Allah menunjukkan, bahwa sebenarnya Ayub tidak bisa dijamah lagi oleh iblis, sebab ia telah didudukkan di atas tahta bersama dengan Kristus di alam sorgawi.  Dalam hal ini dikatakan ada pagar yang melindungi Ayub dan keluarganya, serta semua miliknya; bahkan dari pencobaan. Bukan tangan iblis, tapi tangan Tuhan yang membuka pagar perlindungan.

_Ayub 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu._

 

Ayub masih punya kelemahan, yaitu keluarganya dan itu menjadi terekpos (menjadi sorotan) oleh iblis dan dia mendakwa mereka. Itu bukan kesalahan Ayub, tapi tiap-tiap orang harus menanggung kesalahannya dan diganjar sesuai dengan perbuatannya (Rom 2:26). Ayub telah melakukan apa yang seharusnya dan berdoa syafaat buat setiap anak-nya. Allah turut bekerja, bahkan ketika Ayub diuji dan pagar perlindingan itu menjadi terbuka;  otomatis  apa yang menjadi sisi kelemahan keluarga Ayub, yaitu anak-anaknya menjadi tersingkirkan.  

 

Allah tidak membangun secara fisik atau secara lahiriah, maka DIA katakan kepada orang-orang Israel dan kita juga sekarang:

_Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!_   Lukas 3:8

 

Dia menghendaki hubungan secara pribadi di dalam membangun dan menjadikan kita;  terutama manusia roh kita, bukan hanya secara lahiriah.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman