Perjumpaan Dengan Pribadi Allah

SATE 23 December 2020 - 

Bacalah terlebih dahulu: 2 Korintus 10:1-5

 

Ada masa-masa di mana iblis akan berupaya dengan segala cara untuk membuat pikiran kita jadi sibuk dengan berbagai hal. Tujuannya tidak lain adalah agar kita tidak bisa berfokus dan menikmati perenungan firman. Waspadailah hal tersebut. Walau memang dalam menjalani kehidupan sehari-hari ada banyak urusan yang harus kita bereskan, tapi ada jenis ‘kesibukan pikiran’ tertentu yang kita alami, bisa saja sebetulnya berasal dari si iblis. Untuk mengenali jenis kesibukan pikiran yang berasal dari iblis, berikut ciri-cirinya:

Kesibukan pikiran yang membuat fokus beralih dari Tuhan kepada permasalahan hidup yang sedang dihadapi

Kesibukan berpikir yang membuat fokus kita beralih dari keberadaan Tuhan yang berdaulat kepada besarnya masalah yang sedang kita hadapi. Otomatis, hal ini membuat dimensi iman dalam hidup kita jadi ‘tersumbat’. Kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan akan masa depan menjadi ‘pintu masuk’ pekerjaan iblis dalam hidup kita.

 

*#1. Apa yang harus terus ditambahkan dalam diri kita, supaya tidak ada celah bagi si iblis masuk dalam pikiran kita?*

 

Kita harus terus berpikiran positif, optimis dan terutama terbuka terhadap firman.

_Kejadian 18:1 (TB)  Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik._

 

Abraham memandang keluar tendanya di tengah panas terik. Tiba-tiba ia melihat 3 sosok Pribadi dari Elohim.

 

Tanpa memiliki pikiran dan kepekaan roh Abraham, yang tertuju kepada Allah, mungkin 3 sosok Pribadi Elohim itu hanya menjumpainya dalam kesan dan sepintas saja segera berlalu. Tapi intuisi nya telah menjadi peka terhadap kegerakan ilahi Tuhan. Seolah Abraham tau apa yang sedang terjadi di alam roh dan apa yang Allah sedang lakukan, apa dan bagaimana agenda Allah itu dan dia sedang menantikan saat-saatnya itu.

 

Kejadian 18:2-3 (TB)  _Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, *janganlah kiranya lampaui hambamu ini.*_

 

Bayangkan bagaimana cepatnya respon seorang Abraham yang sudah berumur hampir 100 tahun, bisa berlari menyongsong mereka. Darimana kekuatan fisiknya itu?  

Perjumpaan dengan 3 sosok Pribadi itu menjadi perjumpaan yang paling nyata dalam hidupnya Abraham.

Tadinya Abraham hanya menerima perintah, sekarang menjadi kehormatan tertinggi baginya untuk melayani Allah.

Banyak lagi hal yang dapat kita petik dari Perjumpaan ini. Posisi Abraham sekarang adalah mitra bagi Allah. Abraham memiliki hak ikut mengatur apa yang akan dan harus terjadi di bumi.

 

_*Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?*_

Perjumpaan ini telah membuat Allah berpikir, telah menjamah pikiran Allah. Siapa kah kita kalau kita bisa menjamah pikiran Allah?

 

Allah berhak secara absolute melakukan apapun, tanpa mengindahkan pendapat orang.  Sekarang Allah tidak menganggap Abraham sebagai hamba Allah semata, tapi lebih sebagai mitra Allah.

 

_Bukankah sesungguhnya Abraham akan *menjadi bangsa yang besar serta berkuasa*, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?_

Sikap positif, optimisme, respon dan tindakan Abraham menyambut Pribadi Elohim, menjadi KUNCI membuka pikiran Allah. Ini benar-benar dahsyat. Siapa Allah? Pemegang kunci sorga dan neraka.

 

Sebelumnya Allah menegaskan kepada Abraham dan Sara, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah (Kej 18:13-14).  Sesaat kemudian, ternyata Abraham bisa menerobos alam kemustahilan itu lewat pikiran Allah sendiri.

_Markus 9:23 (TB)  Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"_

 

Yesus mengkonfirmasi dan memastikan hal ini ribuan tahun setelahnya dan itu yang menjadi dasar bagiNya melakukan pekerjaan Nya.

 

Saat dan waktunya bagi kita untuk menjadi terbuka dan peka terhadap firman dan perkara-perkara rohani dan illahi, maka otomatis kunci Kerajaan Sorga itu bisa kita pakai untuk mengakses alam supranatural dan alam kemustahilan.

 

Ini berarti kita harus terus belajar dan melatih pancaindera rohani kita, menangkap apa yang berasal dari Roh Kudus, dari sorga. Pancaindera spiritual tidak lain adalah iman kita. Kita latih, asah pancaindera rohani kita sehingga iman menjadi nyata, termanifestasi, terekspresi dan ter-realisasi dari alam supranatural dan alam kemustahilan  ke bumi ini.

 

Tidak ada sedikitpun celah atau kesempatan bagi iblis masuk dalam lingkup hidup kita.

 

*#2. Perhatikan anatomi tubuh, apa yang akan terjadi kalau roh yang menguasai pikiran? Dan apa juga yang akan terjadi kalau roh diam  dan jiwa yang menguasai pikiran?*

 

Kalau roh menguasai pikiran maka kita akan bertindak sesuai dengan kehendak roh yang baik, yang berguna, yang benar sesuai kehendak Allah dan menjadi KEMULIAAN bagi Allah.

 

Jika jiwa kita yang mengusai pikiran, maka pikiran hanya melayani kebutuhan jasmani dan lahiriah saja, tidak akan bisa hidup spiritual kita bertumbuh. Maka kita hidup kita hanya sampai biasa-biasa saja.  Tidak bisa alami kemenangan atau mendapatkan perkenanan atau jaminan dari Allah, tidak bisa hidup oleh iman, hanya hidup secara natural dan jiwani.  Iblis bisa dengan mudahnya keluar masuk dalam hidup kita, bahkan menguasai pikiran kita. Menjadi budak dan alatnya iblis tanpa kita sadari.

 

 

 

 

 

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman