DIMENSI UNSTOPABLE


Power, Influence and Impacting of His 

Kingdom's Life
psYappy Widjaya 08 Jan 2017
 Tuhan mampu menyelesaikan apa yang menjadi rencana dan tujuanNya atas seluruh bangsa-bangsa. Dia bisa lakukan sendiri semuanya itu, tanpa bantuan. Tapi Ia sertakan gereja-Nya untuk menjadi mitra yang sepadan. Itu adalah anugerah yang besar. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Artinya, menurut ukuran dan standar Tuhan. Tujuannya adalah supaya kita bisa bermitra dengan Tuhan, menggenapkan tujuan Tuhan. Berjalan bersama-sama dan menjadi mitra yang setara.


Kita harus menciptakan sendiri kerinduan, keingingan untuk mengenal Dia lebih lagi, untuk bertumbuh, upgrade dan update hidup kita. Itulah panggilan hidup kita yang sebenarnya. Jika tidak, kita tidak akan menjadi mitra yang setara. 





Sulit sekali bagi jemaat untuk hidup dalam rumah rohani, tapi mudah untuk hidup dalam gereja.
Dalam gereja orientasinya untuk hidup diri sendiri, mendapatkan berkat-berkat, mengalami kelepasan, mengalami damai sejahtera. Itu saja, semua tujuannya adalah bagi diri sendiri.
Tapi sulit untuk mengikuti tata-tertib rumah rohani, melepaskan ego, menyingkirkan agenda sendiri, harus taat, harus mengikuti arahan pemimpin dan bahkan harus berkorban untuk saudara-saudara yang lain.  Jadi tidak mudah hidup dalam patron rumah rohani. Masih banyak jemaat yang harus bergumul, banyak hal yang harus kita lakukan dan taati. Banyak yang tidak tahan.
Banyak juga yang tidak paham untuk menerapkan standar, gaya hidup dan budaya rohani dari rumah rohani ke rumah mereka; misalkan dalam mendidik anak, dalam bisnis, di tempat kerja, di sekolah dan lain sebagainya. Nilai-nilai itu tidak nampak di luar sana, dan hanya di gereja kelihatannya kita taat, hormat, dan hidup dalam nilai-nilai rumah rohani. Tapi di luar sana nilai-nilai itu seolah-olah luntur begitu saja.
Di rumah rohani kita belajar berkorban, mematikan kehendak dan agenda pribadi kita. Dalam Maz 23, dari domba kita harus jadi putra. Domba tinggal di padang rumput. Domba ingin selalu dituntun, ingin diberkati, tapi biar bagaimana pun domba tidak bisa dibawa ke dalam rumah. Domba tetap tinggal di padang rumput. Upgrade hidup saudara dari domba jadi anak dalam rumah (Maz 23:6). Jangan terus identikan sebagai domba yang lemah, yang tidak berdaya. Harus jadi anak di dalam rumah.
Tapi jangan berhenti, tidak bisa kita tinggal terus dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Terus tinggal di dalam rumah itu tidak berguna. Upgrade lagi menjadi anak panah kemenangan (2RAJA2 13:17), lalu menjadi anak-anak panah di tangan pahlawan (Maz 127:4). Lalu menjadi anak panah yang di bawa ke pintu gerbang musuh (Maz 127:5). KATAKAN: Jadi panggilan hidup saya, selama saya hidup di muka bumi ini, adalah untuk meng-upgrade hidup saya, sehingga hidup saya bisa menjadi selaras dengan panggilan Tuhan.
Rasul Paulus di masa tuanya masih berkata:  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya (Fil 3:10).  Padahal pengenalannya akan Tuhan sudah luarbiasa. Dia telah menulis 14 kitab dan tetap ingin meng-upgrade hidupnya. 
DIMENSI UNSTOPABLE
Tuhan menaruhkan dimensi unstopable. Tapi tidak akan jadi realita jika kita berhenti mengupgrade hidup kita. Dimensi akan menjadi realita, artinya terus kita alami peningkatan, terobosan, terus bergerak dinamis, tidak bisa dihentikan usia, penyakit, kemiskinan, kesulitan, tapi terus bergerak dalam Tuhan, terus miliki gairah untuk tujuan Kerajaan Bapa, orang akan melihat kau tidak bisa dihentikan. Tetapi tetap semangat, gairah, tetap helpful. Mungkin kita lemah secara fisik, tapi bisa merasakan semangat yang menggairahkan orang lain. Terus bergerak, maju, dinamis, tidak pernah padam. Jadi upgrade cara pikir kita, cara hidup kita. Tapi semua perubahan hanya bisa terjadi dalam rumah rohani. Tidak lagi fokus pada perasaan dan pikiran, tapi bagaimana merepresentasikan diri sebagai putra.
Kis 1:1-3
Act 1:1  Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
Act 1:2  sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
Act 1:3  Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Tidak ada apa pun yang dapat menghentikan. Ia selalu bergerak. Yesus tidak membuang-buang waktuNya. Apa yang dikerjakan dan diajarkan, itu mengandung dinamika. Yesus tidak pernah berhenti. Setelah Dia bangkit Dia menampakkan diri kepada murid-muridNya berulang-ulang dan mengajarkan kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Di sini kita bisa melihat seperti apa Yesus itu. Yesus tidak bisa dihentikan oleh peristiwa-peristiwa yang sudah dialami-Nya, penderitaanNya, termasuk kematian. Ia membuktikan terus gairahNya untuk mewujudkan kehendak dan firman Bapa. Jangan malas dan buang-buang waktu, menunda-nunda. Jika demikian, Tuhan tidak bisa menjadikan saudara sebagai mitra. Yesus penuh dengan api dan ledakan, semangat dan antusiasme.
Yoh 17:1-5

Joh 17:1  Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.


Joh 17:2  Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.


Joh 17:3  Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.


Joh 17:4  Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.


Joh 17:5  Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.



Ay4. Yesus memuliakan Bapa dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan.
Di Taman Getsemani, Yesus menegaskan bahwa Ia rela melakukan kehendak Bapa.
Kehendak berasal dari hati. Yang dapat melakukan kehendak oleh karena hubungan. Yesus sebagai manusia bisa menyelesaikan pekerjaan Bapa. Itu menjadi model. Jika kita bisa memiliki dimensi unstopable (passion, gairah yang sama dengan Yesus) kita bisa melakukan seperti yang Yesus lakukan.
Yoh 17:9-10

Joh 17:9  Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Joh 17:10  dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.


Yesus telah memberikan kemuliaan kepada murid-muridNya. Kita harus bisa menangkap apa yang ada pada Yesus. Dia telah menyelesaikan pekerjaan Bapa, sebelum Ia pergi ke salib. Yesus adalah jalan menuju Bapa dan rumah Bapa. Di rumah Bapa banyak tempat. Banyak dimensi.

Joh 19:23  Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.



Joh 19:24  Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

Luk 23:34  Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Luk 23:42  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Luk 23:43  Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Joh 19:25  Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Joh 19:26  Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

Joh 19:27  Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Joh 19:28  Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"

Joh 19:29  Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Joh 19:30  Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Luk 23:44  Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,

Luk 23:45  sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.

Mat 27:46  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Luk 23:46  Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.



SUPAYA GENAPLAH APA YANG TERTULIS DALAM KITAB SUCI....
Ada 7 perkataan yang diucapkan Yesus di kayu salib. Dan semua itu untuk menggenapkan apa yang tertulis di kitab suci. Jadi di atas salib pun, Yesus tidak bisa dihentikan. Itulah dimensi UNSTOPABLE. Dimensi ini bukan dimensi yang bukan lahiriah.              
YESUS mengatakan SUDAH SELESAI.... artinya tidak ada lagi pekerjaan Bapa yang tersisa. Ia menyerahkan nyawa-Nya. Yesus tidak mati karena di salib, karena kehabisan darah, tapi karena Ia menyerahkan nyawa-Nya. Yesus tidak bisa dihentikan oleh salib dan kematian. Kita gereja Tuhan harus memiliki juga dimensi UNSTOPABLE.


Act 1:3  Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Kita adalah generasi yang terakhir, generasi Kristus. Apa yang Yesus mau tunjukkan selama 40 hari itu kira-kira kepada 500 orang? Dia mau tunjukkan dimensi unstopable itu. Bukan hanya tunjukkan, tapi juga mau mentransfer dimensi unstopable ini. Betapa banyak orang-orang di sekitar kita yang dengan mudah terhenti. Kita harus memiliki dimensi unstopable ini.  Dari 500 orang ini hanya 120 orang yang mengambil dimensi unstopable Yesus ini, yaitu mereka yang ada di loteng di Yerusalem. Mereka meng-adopsi dimensi ini, sehingga mereka menerima baptisan Roh Kudus. Jadi dimensi ini bukan eksklusive milik Allah atau milik Yesus, tapi ternyata bisa dimiliki oleh manusia. Yesus hanya menjadi model waktu di bumi ini. Tanpa kita miliki dimensi unstopable ini tidak mungkin kita bisa memiliki KUASA, PENGARUH DAN DAMPAK BAGI KERAJAAN TUHAN.
KIS 1:4-8

Act 1:4  Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.

Act 1:5  Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

Act 1:6  Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"

Act 1:7  Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

Act 1:8  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Murid-murid dilarang meninggalkan Yerusalem untuk menerima Roh Kudus. Roh Kudus = dunamos, dinamis, tidak bisa dihentikan, ada kuasa mengubahkan, ~dinamit = kuasa meledak. Kita menerima dunamos yaitu kuasa untuk tidak bisa dihentikan. Kuasa untuk punya pengaruh, menjadi saksi, bergerak bersama Tuhan. Breakthrough spirit = menerobos. Sudah ada pada kita sebenarnya. Bagaimana Tuhan bergerak bersama Roh Kudus dalam hidup kita bukan untuk diri sendiri, tapi untuk tujuan Tuhan.
Seratus dua puluh orang ini menunggu selama 10 hari lamanya, walau pun tidak tau harus menunggu selama 10 hari, sebab Yesus tidak mengatakannya. Mereka memiliki spirit pengorbanan, padahal mereka harus meninggalkan keluarga mereka. Kebanyakan murid-murid Yesus itu tidak tinggal di Yerusalem, tapi di Galilea.  Mereka semangat untuk menunggu menerima kuasa / spirit unstopable. Tuhan menunggu kesiapan mereka untuk menerima janji Bapa.
Sepuluh hari adalah masa persiapan. Tuhan menguji hati mereka. KIS 1:12-14.
Act 1:12  Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.

Act 1:13  Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.


Act 1:14  Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Act 2:1  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

Mereka berkumpul bersama di satu tempat (in one accord in one place).
Bagaimana mereka bisa menerima Roh Kudus DENGAN dimensi UNSTOPABLE???
1.     Mereka berkumpul di satu tempat untuk satu tujuan dan satu sasaran rohani. Jika sebagai gereja tidak bisa demikian ONE ACCORD IN ONE PLACE, kita tidak bisa bergerak AS ONE. Mereka harus punya lebih dulu spirit pengorbanan (ego, agenda, diri). Tanpa spirit pengorbanan kita tidak bisa disebut gereja. Banyak orang datang ke gereja hanya untuk menikmati pengorbanan Yesus (dan orang lain).

2.     Membangun budaya baru secara korporat, agar firman Tuhan tergenapi (Kis 1:24-26; Kis 2:41-45, Kis 4:23)

Act 4:24  Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.

Act 4:25  Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

Act 4:26  Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.

Act 4:27  Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,

Act 4:28  untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.

Act 4:29  Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.

Act 4:30  Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."

Act 4:31  Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Mereka walau pun hidup dalam ancaman, dipenjara dan dianiaya, mereka menyadari pergerakan KerajaanNya dicoba dihentikan oleh musuh (Herodes,Pilatus dan sekutu-sekutunya). Tapi mereka juga menyadari bahwa Tuhan tetap pegang kontrol (ayat 28).
Mereka tetap bergerak dalam dimensi unstopable .....berikanlah keberanian...ulurkanlah tanganmu....    
3.     Kis 2:44-45 Murid-murid /para rasul percaya kepada Yesus... Mereka bertekun kepada dalam pengajaran para Rasul. Petrus berkhotbah dan 5000 orang percaya kepada Yesus. Orang percaya kepada Yesus menghasilkan orang percaya.
Definisi orang percaya:
A. bertekun dan bertindak terus dalam pengajaran para rasul/bapa rohani/pemimpin.
B. Memiliki gaya hidup yang baru: bersekutu setiap hari, memecahkan roti dan berdoa, hidup bukan seperti ahli taurat dan farisi.
C. Menciptakan budaya baru sebagai bukti percaya (budaya rela berkorban).
Kis 14:19-20

Act 14:19  Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.

Act 14:20  Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.


Walau pun telah dilempari batu sampai hampir mati, Paulus tidak bisa dihentikan.


AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman