MEWARISI IMAN ABRAHAM

Gbr: thoughtco.com
Apa yang harus kita dapatkan dari Abraham adalah benih ilahi – yang didasarkan ikat-janji (covenant) dengan Tuhan. Tidak bisa kita asal saja mengklaim janji-janji Tuhan tanpa menjadi anak-anak Abraham, karena hanya mereka yang disebut anak-anak Abraham saja yang berhak mewarisi janji-janji Tuhan.

Seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.  Rom 4:17

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."  Rom 4:18

Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.  Rom 4:19

Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,  Rom 4:20

dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.  Rom 4:21

Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.  Rom 4:22

Dari bacaan di atas, kita mengetahui tidak ada kemungkinan ada Abraham ke 2, sebab Tuhan telah menetapkan Abraham menjadi bapa banyak bangsa. Tapi banyak kesempatan diberikan kepada kita untuk menjadi menjadi anak-anak Abraham.

Oleh karena itu, kita bukan lagi keturunan Adam, tapi menjadi keturunan Abraham.

Ada 2 golongan keturunan Abraham:
1. Mereka yang seperti pasir di pantai dan
2. Mereka yang seperti bintang di langit.

Selanjutnya Paulus menggolongkan lebih detail lagi di Roma 9. Bahwa tidak semua keturunan Abraham itu adalah anak-anak Abraham. Yang disebut anak-anak Abraham adalah mereka yang berasal dari benih (seed) Abraham yang ada pada Ishak. (Roma 9:7).

dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."  Rom 9:7

Benih (seed) yang dimaksud adalah benih yang mengandung perjanjian, sehingga anak-anak yang dilahirkan melalui benih itu disebut anak-anak perjanjian (children of promise).

Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.  Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."  Rom 9:8-9

That is, They which are the children of the flesh, these are not the children of God: but the children of the promise are counted for the seed.  Rom 9:8

Jadi Alkitab selalu menjelaskan bukan hal-hal yang natural, tetapi yang ilahi dan spiritual. Sangat disayangkan jika kita telah menerima benih ilahi itu, kemudian kita lepaskan oleh sebab kita tidak mengerti dan memahami betapi pentingnya kita sebagai pembawa benih ilahi (carrier).  Esau melakukan kesalahan fatal oleh karena tidak menghargai sama sekali benih ilahi yang dibawanya dan diberikannya itu kepada Yakub.

Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.  Heb 12:16

Cabul di sini bisa berarti mencemarkan benih ilahi itu. Esau adalah salah satu contoh mereka yang mencemarkan benih ilahi, tetapi Yakub memeliharanya.

Hanya mereka yang membawa benih ilahi, benih firman yang masuk pada golongan keturunan Abraham yang seperti bintang di langit.  

Ada fakta yang menarik jika kita membaca silsilah Yesus.

Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,  Mat 1:2

Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,  Mat 1:8

Memperanakan di sini bukan semata-mata memperanakan secara fisik. Dalam bahasa Inggrisnya disebut “begot”.

Nama ayah Ishak adalah Abraham, berarti Abraham memperanakan Ishak. Asa adalah ayah lahiriahnya Yosafat, tapi juga ‘begot’.

Tapi siapakah nama ayahnya Uzia? Bukan Yoram. Tetapi nama lahiriahnya adalah Amazia. Uzia sebenarnya cicitnya Yoram. Ada tiga generasi yang terputus di sini (Yoahas, Yoas, Amazia).

Jadi “begot” itu artinya bukan hanya memperanakan secara lahiriah, tapi lebih penting adalah membentuk jati diri dan menetapkan langkah-langkah hidup generasi berikutnya melalui benih kehidupan.

Jika seseorang dilahirkan sebagai anak haram, ibu pelacur dan ayah perampok, maka ia harus keluar dari faktor-faktor lahiriah, seperti Tuhan memanggil Abram untuk keluar dari rumah ayahnya, dari sanak-saudaranya dan dari negerinya.

Keluar dari faktor lahiriah, juga berlaku buat kita. Faktor lahiriah harus kita tanggalkan dan membangun faktor ilahi. Tuhan ingin membangun rumahNya yang baru dalam hidup kita. Itulah yang disebut rumah rohani (bait suci) atau rumah Tuhan. Ini semua harus melalui proses pemurnian dan pembentukan.

Kita harus masuk ke dalam bait suci atau kita bisa sebut sebagai rumah rohani ini bukan dengan faktor-faktor yang berasal dari rumah lahiriah, tapi dengan cara hidup, cara berpikir, sistem nilai, dan ikat-janji dari rumah rohani yang baru.

Orang-tua kita mengajarkan hal-hal yang baik, tapi rumah rohani mengajarkan hal-hal yang benar, tanpa meninggalkan hal-hal yang baik.

Penting sekali untuk memiliki hubungan ikat-janji dengan Tuhan, sehingga ada perlindungan, penyetaraan dan memperoleh warisan rohani.

Jadi konsep beribadah dan cara kita memandang gereja, cara kita memandang gembala dan para pemimpin harusnya berubah. Gereja harus menjadi rumah rohani bagi seluruh jemaat dengan gembala sebagai kepala keluarga. Tuhan telah menyiapkan seseorang yang menjadi anugerah buat hidup kita, dan orang itu menjadi mentor dan bapa rohani (spritual father) buat perjalanan rohani kita.

Banyak contoh yang menjadi tokoh-tokoh dalam Alkitab, selain Abraham yang menjadi berkat dan anugerah bagi Ishak. Ishak bagi Yakub. Naomi menjadi anugerah bagi Ruth. Hana menjadi anugerah bagi Samuel. Samuel dan Isai menjadi anugerah bagi Daud.

Gereja menjadi tempat kita bertumbuh dalam iman, membangun hidup kita, menentukan masa depan kita, bahkan masa depan bagi generasi berikutnya. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengatakan: Aku akan membangun jemaatKU (My church, gereja) dan alam maut tidak akan menguasainya.
                                                                       
Tidak ada satu lembaga di dunia ini yang Tuhan tunjuk selain gerejaNya sebagai tempat untuk membangun iman, membangun kehidupan, membangun masa depan, sehingga alam maut pun tidak berkuasa atasnya.

Masa depan dan hidup kita bukan di sekolah dan universitas, tapi di gereja.

Abraham juga bapa rohani bagi semua orang yang ada di kemahnya. Mereka menjadi 318 orang-orang perkasa yang dapat mengalahkan 4 kerajaan, yang telah menaklukkan 5 kerajaan (Kej 14). Semua itu dapat dilakukan hanya karena adanya hubungan ikat-janji antara mereka dengan Abraham, yang ditandai dengan sunat.  

Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.  Gen 17:27

Perhatikan bahwa dikatakan ‘rumah’; padahal Abraham tidak memiliki rumah melainkan hanya kemah-kemah. Berarti yang dimaksud di sini adalah rumah rohani dan dia adalah bapa dalam rumah atau pemimpin rohani mereka.

Bapa rohani yang akan menyunatmu di dalam rumah rohani. Tanpa hubungan ikat-janji ini, kita tidak bisa terlindung dan terhubung secara akurat dengan Tuhan dan tidak berhak atas warisan rohani yang berasal dari Abraham yang diterimanya dari Melkisedek (Kej 14:18-20, Ibrani 7:6,10).

Jabatan Melkisedek adalah raja dan sekaligus imam. Kita akan menerima pengurapan raja dan imam sekaligus, yaitu menjadi imamat yang rajani. Semua sumbernya satu, dari bapa rohani, dari Abraham yang telah diterimanya dari Melkisedek.

Jangan sembarang melakukan klaim janji-janji Tuhan tanpa ada hubungan ikat-janji. Jika kita terhubung secara benar secara spiritual, maka berkat dan pengurapan itu otomatis mengalir dari sumbernya. Kita juga sekaligus membawa benih ilahi dan menyiapkan benih, menjadi bapa rohani bagi anak-anak kita (begotten).

Peringatan keras diberikan Tuhan kepada kita menjelang hari Tuhan di Mal 4:5-6.

Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.  Mal 4:5

Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.  Mal 4:6

Dan setelah memberikan peringatan keras ini, Tuhan tidak bicara lagi sampai ke jaman PB selama 400 tahun lamanya.

Harus terjadi pemulihan hubungan bapa-anak baik di dalam gereja, mau pun di setiap keluarga.

<<<< Peran bapa rohani >>>>

Tuhan SELALU berhubungan terlebih dulu dengan bapa rohani dan para pemimpin, apakah itu berupa teguran dan/atau arahan.

Abram berumur 86 tahun ketika Hagar melahirkan Ismael. (Kej 16:15). Abram merasa sangat terhibur dengan kehadiran Ismael, karena kegalauannya untuk mendapatkan keturunan sebagai pewaris kekayaannya sudah ada. Tetapi selama 13 tahun lamanya Allah tidak berbicara kepada Abram.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.  Gen 17:1


Ujian Keteguhan Hati Atas Ikat-Janji

Setelah Sarah melahirkan Ishak baginya, hanya beberapa tahun saja Abraham mengalami ketentraman – karena ia benar-benar telah mendapatkan anak sebagai pewaris kekayannya yang sah menurut Tuhan, namun Tuhan sekarang menyuruhnya mengorbankan ahliwarisnya.

Setelah semuanya itu (it came to pass after these things) Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."  Gen 22:1

Setelah semuanya, setelah beberapa lamanya kita berjalan bersama Tuhan, setelah Tuhan menyiapkan kita, hari ujian akan tiba. Yesus dipersiapkan selama 30 tahun lamanya, baru mengalami ujian. Jadi perhatikan, ini adalah pola Tuhan.

Apa yang dipikirkan Abraham sangat berbeda dengan pikiran Tuhan. Abraham mempunyai pikiran yang terbatas, yaitu hartanya yang kelihatan, yang natural dan yang bisa dihitung. Namun Tuhan bermaksud memberikan apa yang tidak kelihatan, yang berkelimahan dan yang kekal.

Abraham dimaksudkan untuk mewarisikan pengenalan akan Tuhan, mewariskan iman dan mewariskan ketaatan sehingga oleh keturunannya (Yesus Kristus) semua bangsa akan mendapat berkat.  Namun sekarang Abraham taat saja. Mengapa? Karena jatidiri Abram sudah berobah menjadi Abraham.
 
<<<< Tindakan Abraham >>>>

Ada beberapa tindakan Abraham yang harus dia lakukan bukan hanya demi mendapatkan kelegaan dan ketenangan jiwa; terlebih dia akan mengamankan (to secure) benih ilahi dan ikat-janji atau jaminan akan hal itu dan lebih lagi. Dia akan dapat melihat keturunannya sampai generasi ketiga ( Ishak dan Yakub) mendapatkan warisan penuh dan berlipat-ganda; karena bukan hanya harta duniawi yang dia wariskan.

Abraham harus mampu mempersiapkan generasi-generasi berikutnya untuk menerima seluruh warisan yang kekal; yaitu mewarisi pengenalan akan Tuhan, mewarisi iman dan mewarisi ketaatan, mewarisi benih ilahi, meneruskan ikat-janji sehingga rencana dan agenda Tuhan dapat terlaksana.

Tindakan Abraham adalah:
1. Membuat ikat-janji dengan Tuhan itu (covenant) dapat diteruskan pula kepada generasi-generasi berikutnya (yang dinyatakan dengan menyunat mereka);
2. Taat dengan mengusir Hagar dan Ismail; ini demi untuk menjagai benih ilah dari kecemaran dan mengamankan warisan ilahi
3. Menyiapkan Ishak dan tidak membiarkan Ishak terkontaminasi, yaitu dengan mencarikan bagi Ishak partner destiny dan bukan sekedar seorang istri; supaya tujuan Tuhan tercapai. Benih ilahi itu harus dijagai dan diproteksi.

Dari tindakan-tindakan yang harus dilakukannya itu; kita melihat betapa pentingnya dan strategisnya peran Abraham, sebagai bapa jasmani, sekaligus bapa rohani bagi Ishak.

Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.  Jer 3:14

Jika hubungan kita dengan orang yang menjadi anugerah buat hidup kita tidak akurat maka hubungan kita dengan Tuhan juga tidak akurat, tidak ada proteksi, tidak ada warisan. Lihat bagaimana perbedaan antara Yakub dan Esau.

Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.  Jer 3:15

Memang tidak seketika seseorang mau berjalan dalam ikat- janji (covenant), kalau dia tidak mengerti dan melihat benih Firman yang ditabur oleh Tuhan melalui hambaNya. Dan mengambil benih itu menjadi tujuan hidupnya di dalam Tuhan. Karena Tuhanlah yg membangun rumah yg di dalamnya ada hubungan bapa dan anak.

Karena benih yang samalah, yg memberi tujuan yg sama, yang membuat orang-orang sepakat utk berjalan bersama.

Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?  Amo 3:3

Anak dengan sukarela dibentuk dan diarahkan oleh sang bapa. Bahkan rela menjadi alat utk menyelesaikan tujuan bapanya, yg sdh menjadi tujuannya juga. Itu sebabnya Firman yang kita dengar, harus kita pahami, mengerti, dan lihat.

Ikat janji yang dibuat karena semangat atau tekad, sekali waktu akan teruji. Dan akan membuat perjalanan jadi letih, karena dasarnya bukan dari FT, dan tujuan perjalanannya berbeda. Ikat janji seharusnya membuat perjalanan lebih cepat, pekerjaan lebih ringan, krn yang melakukannya bukan 1 orang.

Pembentukan dan impartasi dan makanan dari bapa akan membentuk DNA yang sama. Terlihat dari prinsip, cara hidup dll, yang sama antara bapa dan anak. Dan yang luar biasa, kehidupan ini akan membuat rumah kuat, dan memberi dampak. Dan kehidupan rumah dengan DNA yang sama, itu yang bisa membuat one accord in one place. Dan menjadi rumah bagi Tuhan.

Jer 3:14b
Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.

Dan tidak semua orang akan masuk ke SION, tetapi hanya mereka yang dipilih dengan tangan-Nya sendiri. Untuk itu Ia akan mengangkat gembala-gembala-Nya yang sesuai dengan selera hatiNya (ayat 15, Yer 3 tadi). Mereka adalah orang-orang yang Tuhan sediakan di dalam rumah rohani buat jemaat membangun manusia rohnya.

Waktunya untuk bersedia mempercayakan hati dan pembangunan hidup kita di tangan para gembala, mentor atau bapa rohani, sehingga kita bisa juga memiliki pengetahuan dan pengertian.  Hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya.

Pola bapa-anak hanya bisa ada di dalam RUMAH. Jika pola ini sudah terbentuk rasakan intervensi Tuhan dalam gerejamu dan di dalam hidupmu. Hidupmu tidak akan sama lagi. Gerejamu tidak akan sama lagi.

Fokus kita harus pada hal-hal yang bernilai bagi Tuhan. Kita harus memiliki passion yang sama seperti yang Bapa miliki, sehingga kita bisa memiliki karakter ilahi seperti Kristus Yesus.

Iman bukan utk menerima tapi utk rela kehilangan. Kehilangan apapun, uang kita, gaji kita, kesempatan-kesempatan, pekerjaan dll. Apakah Tuhan tidak perhitungkan semua nya itu?  Iman kita yg membuat Tuhan tertarik pada diri kita.

ini seperti Tuhan Yesus katakan, memikul salibmu (bukan salib Tuhan) dan/atau mengikuti Anak Domba kemana pun Dia pergi

Iman yang rela untuk kehilangan adalah iman yang mengarah kepada tujuan Bapa dan agenda Bapa. Iman yang menggenapi firmanNya. Iman untuk bertransaksi dengan sorga. Iman yang berharga, yang berlaku, yang aktif. Ia menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Ada passion, ada harga yang harus dibayar, ada pengorbanan. Iman yang seperti Ayub, yang dapat berkata: I have nothing to lose at all. Saya tidak bisa kehilangan apa pun lagi. Seperti Yesus sebelum menyerahkan nyawaNYa: It is finished. Sudah selesai!
Dan iman itu yang membuat Tuhan tertarik. Iblis pun berusaha hendak mencuri imanmu.

Kita hanya bisa menyenangkan hati Tuhan dengan apa yang berasal dari-Nya, bukan apa yang berasal dari diri kita sendiri, bukan yang dari buatan tangan manusia.

Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?  Isa 66:1

" Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."  Mar 14:58

Tuhan menghendaki kita membangun sesuai dengan pola dan seleranya dengan arahan dari para gembala yang dipilihnya. Ketika kita sudah terbangun dengan pola dan seleranya, kita menjadi gereja yang dapat dipakaiNya untuk agenda dan rencana Tuhan sendiri.   

Apakah rahasia Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.  Joh 14:11

Memiliki karakter ilahi seperti Kristus Yesus berarti memiliki DNA roh yang sama dengan Kristus.

Hanya dengan memiliki DNA yang sama kita bisa masuk kepada Kristus dan Kristus masuk ke dalam kita dan sebab “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” kita bisa berada bersama-sama Kristus dan Bapa dan Roh Kudus”; sehingga Yoh 14:20 bisa tergenapi dalam hidup kita.

Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.  Joh 14:20

DNA yang sama bisa kita miliki bila kita mengandung benih ilahi Kristus. DNA roh adalah kunci. Kita menjadi kunci.

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."  Mat 16:19

Mat 16:19 bisa terjadi di dalam hidup kita hanya jika Yoh 14:20 tergenapi dalam hidup kita. Mengapa? Karena apa yang kita perkatakan akan sama dengan apa yang Tuhan katakan.

Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."  1Ki 17:1

Perkataan Elia sudah sama dengan perkataan Tuhan.

Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.  Joh 12:49

Yesus sebagai Anak Manusia tidak pernah berdoa minta kesembuhan, mengusir setan, membangkit orang mati dan semua mujizat lainnya. PerkataanNya sama dengan perkataan Bapa.

Masih terlalu sedikit kita mengenal siapa yang Tuhan maksud dengan gereja-Nya. Setiap hari kita harus lebih mencari dan mencari lagi. 

Amin.


AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman