GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya.

gbr: knowing-jesus.com


Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan.

Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga tidak taat dengan membiarkan Agag, raja orang Amalek itu hidup dan membiarkan rakyat mengambil jarahan kambing domba yang dikhususkan untuk ditumpas. Kembali Samuel menegur Saul karena ia telah menolak firman Tuhan dengan melakukan caranya sendiri menurut pikirannya.

1 Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. 15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja ."

Semua itu dilakukan Saul karena rakyat banyak. Walau pun akhirnya Saul mengakui kesalahannya, Tuhan tidak mengampuninya.

1 Sam 15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat,  karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.  

Di jaman sekarang orang menjual keadilan, menjual agama, menjual sorga bahkan menjual Tuhan, demi jabatan dan kehormatannya sendiri, namun akarnya adalah karena takut kepada orang banyak.

Praktek-praketek itu tidak ada bedanya dengan Pontius Pilatus yang mencuci tangannya di hadapan orang banyak dengan membebaskan Barabas dan  menyalibkan Yesus yang tidak dijumpai kesalahan-Nya sedikit pun, karena demi permintaan orang banyak.

Dan ketika hendak pergi, Saul memegang ujung jubah Samuel hingga terkoyak. Kata Samuel: Hari ini juga Tuhan telah mengoyakkan jabatan raja dari padamu.

Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu." 1 Sam 15:30

Kita lihat diwaktu-waktu genting dan seharusnya ia menyesal dan berduka, Saul tetap menginginkan kehormat di depan orang, lebih daripada menghormati Tuhan.

Jadi rasul PAULUS telah menarik garis yang tegas akan hal perkenanan manusia karenaa itu berkaitan  dengan:

 1) pengangkatannya sebagai rasul dan
2) pewahyuan Injil yang diterimanya langsung dari Yesus Kristus.
3) pengajaran / doktrin yang diberikan PAULUS

Dalam hal sikap Paulus kita harus mengikuti teladannya bukan untuk melayani manusia (apalagi melayani diri sendiri). 

Juga bahwa kita sebagai orang Kristen, sebagai jemaat Allah, hendaknya selalu bertujuan menggenapi kehendak Allah dan apa yang sudah ditetapkan Tuhan. Ini suatu SIKAP IMAN  yang harus terbangun dalam diri kita masing-masing.

Di dalam ibadah MOTIVASI tiap-tiap jemaat HARUS DIMURNIKAN – diarahkan untuk tujuan Tuhan – bukan untuk mencari berkat, bukan untuk mencari solusi hidup kita, bukan untuk mendengar khotbah tapi mendengar firman, bukan untuk membuang waktu, bukan sebagai kebiasaan dan rutinitas.  Jika tidak demikian sia-sialah ibadah kita.  Dan akan selalu bertentangan bukan saja dengan kehendak Tuhan, tapi juga akan bertentangan dengan orang-orang Tuhan yang IA tunjuk untuk melayani-Nya seperti Paulus.

*Yesus dibaptis karena ingin menggenapkan kehendak Bapa, bukan demi pengampunan dosa.*

Banyak orang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Para pemungut cukai, ahli Taurat, orang Farisi, pembesar, rakyat jelata, dlsb. Mereka semua dibaptis di sungai Yordan dengan baptisan Yohanes, tapi sorga tidak terbuka. Yesus ketika memberi diri untuk dibaptis, Yohanes menolak untuk membaptiskan Yesus.  Ia berkata kepadanya : "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Mat 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya3:17lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Yohanes merasa tidak layak membaptis Yesus dan alasannya sangat rohani. Kita juga sering mempunyai alasan rohani dan legal yang membuat kita gagal menggenapi firman Tuhan.

*Kita harus waspada dan tidak membiarkan hal-hal yang bisa menggerogoti iman kita, karena hanya iman yang kita miliki yang paling berharga pada jam-jam terakhir di akhir hari-hari ini.*

Mengapa kita datang beribadah bukan untuk mencari solusi hidup kita? Setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus membawa-Nya ke padang gurun untuk dicobai. Mat 4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.  Masalah dan tekanan hidup bukan untuk menjatuhkan kita tapi untuk memberdayakan kita, sehingga Tuhan mengijinkan dan membawa kita kepada masalah-masalah dan kesusahan itu.

Tujuan Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menyelamatkan umat manusia dari neraka, tapi supaya manusia yang percaya kepada Yesus diberdayakan untuk melawan dosa, mengalami kemenangan bersama-Nya dan menggenapi kehendak Bapa. Anugerah dan kekuatan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya lebih dari cukup untuk memberdayakan kita.

*ANUGERAH TERBESAR BUKANLAH PENGAMPUNAN, TETAPI ROH KUDUS. Mudah bagi Tuhan memberikan pengampunan, tetapi sulit bagi kita untuk menerima pimpinan Roh Kudus. Itu sebabnya dikatakan DOSA TERBESAR adalah DOSA karena MENOLAK ROH KUDUS*

Menolak Roh Kudus berarti menolak Tuhan dan anugerah-Nya.

Ini bukan dosa yang biasa dan dapat dilakukan oleh orang dunia, tetapi oleh mereka yang telah mengenal Allah dan telah menerima Roh-Nya yang kudus.

Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah  yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. 1 Tesalonika 4:8

Pengampunan sudah diberikan. Dan kita menerima kasih yang dari Tuhan itu. Karena kita meresponi panggilan Tuhan, maka Dia memberikan Roh-Nya yang Kudus sebagai jaminan akan pengampunan, penerimaan dan penebusan; sebagai pengharapan akan kemuliaan-Nya yang yang sudah disediakan bagi kita yang menerima Dia. Dan terlebih supaya kita bisa menghidupi kehidupan-Nya di bumi ini sebagaimana Yesus Kristus waktu berjalan di atas bumi.

Tidak mudah kita mempertanggung-jawabkan KEPERCAYAAN Tuhan kepada kita ini. Sebab inilah pemberian-Nya, anugerah-Nya yang terbesar, sebab Dia TELAH memberikan Anak-Nya, hidup-Nya, kemuliaanNya dan pokoknya segalanya... Dan semuanya itu ada di dalam Roh Kudus-Nya yang ada di dalam kita.

Jika tujuan Yesus hanya untuk menyelamatkan manusia dari maut, maka Ia sudah gagal, karena begitu banyak orang yang masuk ke neraka.

Bagaimana dengan Yoh 3:16?  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kebanyakan orang berhenti pada untuk supaya tidak binasa, untuk memperoleh tiket ke sorga. Itu bukan tujuan-akhirnya. Melainkan suatu awal yang baru. Tujuan-Nya Tuhan menyelamatkan adalah supaya kita beroleh hidup yang kekal. Dan pengertian hidup yang kekal itu jangan diartikan secara sempit, mati lalu masuk sorga.  Menerima Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, tetapi juga sebagai Tuhan atas kehidupan kita.

Sebelum kita dapat mempunyai hidup yang kekal, Tuhan harus menaruhkan “kekekalan” itu ke dalam hati manusia.

Pkh 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Kita cenderung menginginkan hasil saja, tanpa mau menyerahkan hidup kita pada proses. Hasil daripada pekerjaan dan karya Yesus dikira hanya membuat orang masuk ke sorga. Betapa piciknya pikiran ini, sehingga Pengkhotbah mengatakan manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah.

Bahkan Yoh 3:16 telah diselewengkan oleh banyak penginjil seperti orang beragama yang menjual sorga, baik disadari atau pun tidak. Injil Kristus dibatasi menjadi Injil Keselamatan dan berkat-berkat saja, padahal sejak dari Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri, mereka memberitakan Injil Kerajaan.

Darah Kristus bukan untuk menghindari kita dari setan walau pun darah-Nya berkuasa  - sebab setan adalah alat untuk menampi manusia (Luk 22:31) - tetapi untuk menghindari kita dari perbuatan yang sia-sia.

Ibr 9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Hidup yang kekal adalah hidup di bumi ini dengan mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang  1)hidup, 2)kudus, 3)berkenan dan melakukan pekerjaan baik yang telah disediakan Allah. Itulah hidup yang kekal , yang berarti  ibadah kita yang sejati kepada Allah yang hidup. *Dan Dia bukanlah Allah orang mati.* Kalo tujuan Bapa mengirim Yesus supaya orang mati masuk sorga, maka Dia bukanlah Allah orang hidup, tapi Allah orang mati.

Tuhan berkata: Let My people go! Supaya mereka dapat beribadah kepada-Nya.

Perkataan Tuhan masih terus ditujukan kepada para pendeta dan para pemimpin jemaat yang masih belum mengerti tujuan dan arti keselamatan sampai hari ini: Let My people go, that they may SERVE ME! (Exodus 8:1).

Hidup yang kekal adalah hidup ilahi yang mau dialirkan oleh Allah karena Dia memiliki sumber dan hidup itu adalah pemberian Allah kepada hidup kita.

1 Korintus 14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika  aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran? 

*Dia mau bekerja di dalam hidup kita untuk membawa hal-hal yang baru dalam hidup kita. Hanya firman yang bisa mengubah hidup seseorang, maka itu Allah mau menyelesaikan pekerjaanNya dalam hidup kita.* Janganlah kita hidup seperti orang Farisi dan Saduki. Semua harus diuji dan harus teruji. Orang Farisi dan orang Saduki mengerti firman Tuhan tapi mereka tidak mau menghidupinya.

PEWAHYUAN  DAN PENGAJARAN PAULUS

GAL 1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan  itu bukanlah injil manusia. 1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya dari penyataan atau pewahyuan dari Yesus Kristus. 

Paulus menjelaskan ia menerima dan memberitakan Injil yang bukan dari manusia tetapi oleh penyataan dan pewahyuan Yesus Kristus.  Tidak ada orang yang berani mengajari Paulus tentang Injil, karena ia terkenal sebagai penganiaya para pengikut Yesus Kristus. Kurang lebih 3 tahun lamanya setelah pertobatan, Paulus dipersiapkan Tuhan sendiri sebelum kembali ke Damsyik. Ay17-18.

PERSPEKTIF AGAMA DAN ADAT-ISTIADAT YAHUDI

GAL 1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. 1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. 

Paulus menjelaskan kematangannya dalam menguasai agama Yahudi dan rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya sebelum pertobatannya. Ini untuk menegaskan bahwa ia mengerti dan memahami betul perspektif orang-orang Yahudi di mana mereka ketika sudah bertobat masih mencampur-adukkannya dengan kehidupan sekarang dan tidak menurut apa yang dikatakan di dalam Injil Kristus. Sebab hal itu hanya akan mengacaukan iman mereka dengan doktrin yang tidak murni.

Masih banyak mayoritas gereja yang mencampurkan adat-istiadat asing – kedalam kehidupan ibadah mereka sampai detik ini. Buktinya apa? Jika sejarah ditelaah, maka Natal bukanlah bagian dari Kekristenan. Tidak ada peringatan kelahiran Yesus dirayakan pada gereja mula-mula setidaknya sampai Kisah Para Rasul ditulis . Apakah mereka para rasul tidak mengerti Injil?  Yohanes di pulau Patmos pun tidak mendapatkan pewahyuan untuk merayakan Natal. Jadi berapa banyak dari gereja-gereja yang berani untuk tidak merayakan Natal? Seringkali orang mengatakan pewahyuan kebenaran yang diterimanya dari Bapa dan orang mencemoohnya dan mengatakan itu tidak Alkitabiah; tetapi apakah merayakan Natal itu Alkitabiah?

Berapa banyak gereja yang ingin kembali kepada ajaran yang murni dari Yesus Kristus? Atau mereka takut kepada jemaat seperti Saul takut kepada rakyat – takut kehilangan reputasi, kehilangan popularitas – takut kehilangan jemaat daripada takut kehilangan Tuhan dan anugerah-Nya?

Roh agamawi dan roh Babel masih menguasai sebagian besar gereja, termasuk aliran-aliran mainstream. Sistem dan organisasi gereja berkuasa, para pengurus berkuasa, bukan Yesus Kritus. Gereja masih berupa bangunan dan belum menjadi rumah bagi Tuhan Yesus Kristus. Ibadah masih dikuasai oleh liturgi gereja dan bukan Roh Kudus yang memimpin. Setiap kali Tuhan diundang untuk hadir dalam ibadah-ibadah gereja, karena Tuhan Yesus memang hanya tamu. Ketika jemaat pulang, maka Tuhan pun pulang sebab gereja itu bukan atau belum menjadi rumah-Nya. 

Kepada Jemaat Laodikia yang suam-suam kuku, Tuhan Yesus Kristus berkata:
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku  dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Wah 3:20

Tuhan Yesus harus mengetuk di muka pintu, karena Ia tidak memiliki akses. Ia menunggu mereka yang ada di dalam jika ada yang mendengar suara-Nya dan membukakan pintu.

Dan jemaat bertemu dengan Tuhan Yesus seminggu sekali ketika Ia diundang di gereja dan mereka dipenuhi dengan sukacita, damai sejahtera dan mendapatkan kelegaan, tapi mereka tidak  pernah mendapatkan Dia. Mereka tidak juga menjumpai-Nya dihari-hari lainnya dan waktu-waktu lainnya, sebab mereka sibuk. Jadi appointment dengan Tuhan seminggu sekali pada saat ibadah raya. Itulah gambaran kehidupaan agamawi di gereja Laodikia yang kaya raya dan tidak merasa kekurangan apa-apa. Mereka merasa hanya sekali-sekali butuh terapi dan jamahan Roh Kudus dan itu sudah cukup bagi mereka.

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi  sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya  yang sia-sia. Ef 4:17

Pikiran yang sia-sia =  tanpa arahan = tanpa pimpinan Roh Kudus = tidak terbangun; tidak mengalami upgrade dan update dalam kehidupan manusia rohaninya (zoe).

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas 1 Pet 1:18

Kita bukan hanya ditebus dari maut, tapi juga  ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia.

Gal 3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? 3:4 Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!

 PENJELASAN PENGANGKATAN PAULUS MENJADI RASUL

Ini adalah penjabaran dari Gal 1:1
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, 1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; 

Tuhan menetapkan destiny hidup Paulus menjadi rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi. Dia tidak minta persetujuan dan pertimbangan manusia. Rasul-rasul lainnya berasal dari murid-murid Yesus, kemudian ada juga rasul Yakobus, saudara Yesus.

Sikap Paulus bukanlah suatu kesombongan, tapi menjelaskan apa yang telah Allah lakukan terhadap dirinya mengenai ketetapan Tuhan untuk menjadi rasul bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Roma 15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

GAL 1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. 

Paulus menjelaskan pula, ia tidak pernah secara khusus pergi ke Yerusalem untuk menjumpai para rasul yang sebelumnya (murid-murid Yesus) baik untuk mendapatkan pertimbangan atau pun persetujuan mereka atas pengangkatannya sebagai rasul Ay17.

Jadi di sini kita mengetahui ada 3 jenis rasul:
1. Rasul-rasul yang berasal dari murid-murid Yesus;
2. Rasul-rasul yang merupakan saudara-saudara Yesus (Yakobus dan Yudas);
3. Rasul yang ditunjuk secara langsung oleh Yesus Kristus.

Pengangkatan Paulus menjadi rasul adalah hal yang istimewa, sebab rasul-rasul sebelumnya mengenal Yesus ketika masih di bumi ini, tetapi Paulus diangkat jadi rasul ketika Yesus Kristus sudah berada di Takhta-Nya.

1 Korintus 15:8  Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 

Paulus menyinggung panggilannya yang luar biasa, seolah-olah Allah laksana ahli bedah turun tangan dalam panggilannya. Paulus mengalami percepatan, seperti anak yang belum waktunya lahir, tapi tangan Tuhan membedahnya.

Kita sebagai ‘gentile’ juga menjadi sangat istimewa karena mengenal Yesus Kristus setelah Dia ada di atas Takhta. Oleh sebab itu kita adalah generasi terakhir, generasi Kristus yang disiapkan secara khusus dan dibangun di atas dasar pengajaran para rasul.

Kis 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Berbahagialah mereka yang gerejanya atau secara pribadi terhubung dengan seorang rasul/nabi, karena akan mendapatkan pengajaran yang murni, seumpama seorang anak dalam rumah.

1Ptr 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu *bertumbuh dan beroleh keselamatan*.

Keselamatan yang dimaksud Petrus di sini bukanlah selamat dari neraka, tetapi selamat dari perbuatan atau ibadah yang sia-sia yang dilakukan banyak orang percaya.  Maksud keselamatan oleh Petrus juga dinyatakan diayat lainnya: Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu *menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir*. 1 Pet 1:5

Kebanyakan manusia berusaha menghindari dosa tetapi juga tidak mencari kehidupan (suam-suam kuku).  Diri kita sedang diamati oleh Tuhan dan Iblis.

Tuhan selalu mengamat-amati hati kita. Tidak ada orang lain yang lebih mengetahui isi hati kita. Kebanyakan orang hanya bisa melihat penampilan luar dan mungkin mereka memberikan pujian. Kita mulai terbangun karena menyukai pujian itu. Kita lupa hidup kita harusnya berdasar atas penilaian Tuhan. Kita mulai senang dengan respon mereka yang memuji kita. Kita mulai menghitung kekuatan dan kekayaan kita. Hati kita menjadi gembira. Daud melakukan hal yang sama dengan melakukan sensus. Walau pun menyesal karena telah melakukan kebodohan itu  Tuhan sangat marah kepadanya dan mendatangkan tulah kepada bangsa Israel.

Jika gereja lokal terhubung dengan nabi/rasul dikatakan mereka yang menerima dan menyambut seorang nabi(rasul) sebagai nabi(rasul) akan menerima upah nabi(rasul) (Matius 10:14).

Tidak cukup kita menjadi gereja lokal. Kita harus terhubung dengan mereka yang memang ditentukan untuk melayani Tuhan sebagai juru bangunan, sehingga kita mendapatkan pengajaran dan doktrin yang murni dan yang berkuasa.  Pewahyuan firman, penyataan, pengetahuan akan mudah dialirkan dari Tahta Bapa. Tidak ada yang lagi kebingungan, kerancuan, kepalsuan doktrin dan pengajaran.

Efesus 4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan

Tugas nabi/rasul adalah membuka pintu sorga, mengenali pekerjaan si jahat, menyerang kubu-kubu musuh dan menghancurkan pekerjaan iblis, memukul mundur kuasa kegelapan dan memastikan pembangunan Tubuh Kristus di suatu kota/wilayah/region. Itu adalah kasih karunia dan anugerah yang Tuhan berikan atas panggilan Tuhan kepada mereka. Tidak bisa sembarang orang melakukan apa yang bukan merupakan panggilan dan diberikan kasih-karunia khusus untuk tujuan-Nya itu.

Hubungan Paulus Dengan Rasul-Rasul Dan Saudara-Saudara Lainnya

Gal 1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. 1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus,   saudara Tuhan Yesus. 1:20 Di hadapan Allah m  kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. 

Kefas tidak lain adalah rasul Petrus. Sebelum Paulus menjumpai Petrus, saya kira Petrus telah berjumpa sebelumnya dengan Kornelius sehingga ia memahami maksud Tuhan atas Kerajaan Allah bukanlah ekslusive bagi Yahudi saja, tapi juga bagi semua bangsa. Sayangnya pada saat itu Paulus tidak menjumpai rasul lainnya kecuali Yakobus. Rasul Yakobus ini dan juga rasul Yudas (James, penulis kitab Yudas) adalah saudara-saudara seibu dari Tuhan Yesus.

Gal 1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.  1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus  di Yudea.  1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.  1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Selanjutnya Paulus mulai diutus melayani Tuhan ke Syria dan Cilicia. Ia melayani jemaat baru, gentile, di Antiokia selama 1 tahun lamanya bersama Barnabas. Di situlah pertamakalinya murid-murid (gentile) disebut Kristen (Kis 11:26). Dan Injil makin tersebar ke seluruh dunia oleh pemberitaan Paulus dan rasul-rasul lainnya.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman