Langsung ke konten utama

SATE 14 Agustus 2020 - Proses dari BENIH firman sampai BERBUAH

Bacalah terlebih dahulu : Matius 16:13-20, Yohanes 14:23-27 

Yesus sudah tidak bersama-sama dengan murid-muridNya, dan Yesus akan mendirikan gerejaNya. Di sinilah peranan Roh Kudus untuk membawa kita menjadi gereja yang Yesus katakan di Matius 16. Gereja seperti apakah yang dimaksud Yesus?

a) Gereja diperkenalkan sebagai umat Allah (1 Korintus 1:2; 10:32; 1 Petrus 2:4-10).

b) Gereja ialah umat yang terpanggil.

c) Gereja adalah bait Allah dan bait Roh Kudus (1 Korintus 3:16).

d) Gereja adalah tubuh Kristus (1 Korintus 6:15-16; 10:16-17; 12:12-27).

e) Gereja adalah mempelai perempuan Kristus (2 Korintus 11:2; Efesus 5:22-27; Wahyu 19:7-9).

f) Gereja adalah suatu persekutuan rohani (terjemahan aslinya adalah koinonia) (2 Korintus 13:14; Filipi 2:1).

g) Gereja adalah suatu pelayanan rohani (terjemahan aslinya adalah diakonia). Hal ini dilakukannya dengan mempergunakan berbagai karunia (charismata).

h) Gereja merupakan suatu pasukan yang terlibat dalam pertempuran rohani (Efesus 6:17).


Dikatakan bahwa Roh Kudus yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan akan mengingatkan kita akan semua yang telah Yesus katakan kepada kita (Yohanes 14:26). 


*#1. Bagaimana Roh Kudus bekerjasama dengan kita sampai perkataan Yesus tergenapi?*

Allah selalu memakai orang-orang untuk menggenapi firman yang telah dilepaskan. Sifat dari pekerjaanNya yang harus digenapi *harus bisa dilihat hasilnya atau buah-buahnya bisa dirasakan. Misalnya firman mengatakan: kamu adalah terang dunia. Jika firman itu digenapi harus ada dampak nyata bahwa kita tidak hidup di dalam kejahatan, kecurangan, dalam kebingungan, ketakutan, kecemasan dan seterusnya.* Kita bekerjasama dengan Roh Kudus dalam menggenapi firman yang adalah firman yang mendatangi hidup kita, bukan semua firman. Kita terima, kita percayai sepenuhnya firman itu akan bekerja dengan kekuatan kuasa-Nya yang ada di dalam kita. Kita  renungkan dan dapatkan pengertiannya, imajinasikan dari sudut pandang Tuhan untuk dapatkan pewahyuan, dan bawa kebenarannya  ke pikiran kita, perkatakan terus sampai masuk ke hati, pikirkan terus, doakan, inginkan itu tergenapi. Roh Kudus memberikan kita hikmat yakni cara mewujudkan firman dan memberikan kita kekuatan (termasuk kekuatan untuk menciptakan kekayaan) untuk mendapatkan material yang diperlukan. Jadi kemitraan bersama Roh Kudus menuntut keaktifan tindakan kita, bahkan pengorbanan kita, bukan sekedar partisipatif. 


_Lukas 6:46 (TB)  "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?_

*Tuhan meminta kita melakukan bagian kita, bukan hanya berseru-seru. Dia ingin melihat langkah pertama kita.  Mengapa?*  Kalau kita menunggu Dia yang pertama melangkah itu *menyalahi hukum kerja Allah, sebab bumi ini telah selesai diciptakan-Nya dan sudah diserahkan kepada manusia untuk mengusahakannya.*  Itu *pola kerja yang sama (kemitraan)* sejak manusia pertama Adam di taman Eden. Inisiatif memang dari Tuhan. Tapi tidak pernah Tuhan mengambil langkah pertama dalam hal ini, kecuali untuk merebut kita dari neraka.    Bukan Tuhan senang hanya memerintah manusia, sebab *kita dilahirkan untuk menjadi mitra kerja Tuhan yang sepadan.* Dan Tuhan menghormati jatidiri kita sebagai mahluk dengan kehendak bebas, bukan robot yang sudah diprogram. 


*#2. Apa tujuan Roh Kudus mengajarkan dan mengingatkan kita?*

*Untuk menuntun, menunjukkan, membukakan pewahyuan dan akhirnya membawa kita kembali kepada kebenaran. Dan menaruhnya di dalam hati kita.*


*Sangat menarik dan ajaib apa yang Roh Kudus kerjakan pada kisah si anak bungsu yang terhilang.* Roh Kudus tidak melulu memakai firman, tapi Dia langsung menyatakan kebenaran, karena anak ini sulit sekali mau mendengarkan firman. 

Lukas 15:16-21 (TB)  _Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: *Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan._*


Sampai di sini seolah-olah tidak ada tanda-tanda Roh Kudus sedang mengingatkan si bungsu tentang kebenaran, sebab pikirannya sekarang hanya soal makanan. 


_Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: *Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa*; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Nah itu dia. *Roh Kudus mengingatkan si bungsu tentang siapa dia, tentang JATIDIRINYA, bahwa dia adalah seorang ANAK. Juga tentang DOSA dan SORGA, tentang RUMAH (rumah rohani/sorgawi, tentang hubungan, perlindungan, penyediaan) dan tentang BAPANYA*. 

*Si bungsu memperkatakan dulu setiap pewahyuan KEBENARAN yang diterimanya di dalam hati nuraninya:* jatidirinya, dia adalah seorang anak, dari seorang bapa yang mengasihinya, yang selalu menantikannya di rumah. *Dia mengimajinasikannya* lebih dulu: aku akan bangkit...dan pergi dari sini, kembali kepada bapaku yang di rumah.... Aku akan bilang....bla bla bla.... *Setelah itu dia mengambil langkah-langkah pertamanya: bangkit dan berjalan pulang, dan melakukan semua Kebenaran yang diilhami Roh Kudus.*


_21 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa._


Ayat 21 adalah langkah pertamanya. Ayat 22 dan seterusnya adalah langkah-langkah bapanya.


*Jadi kebenaranNya harus kita dapatkan dan kita masukkan ke dalam kesadaran hati kita. Kenapa harus disimpan di hati? Supaya jangan dicuri si jahat*. Dari perumpamaan si bungsu lebih jelas kita mendapatkan gambaran *bagaimana kita bekerjasama dengan Roh Kudus bagaimana (benih) firman  dipikirkan, direnungkan berulangkali (persiapan dan perlakuan benih), dapat pewahyuan kebenaran (semaian telah tumbuh), taruh di dalam hati (menanam),  dibayangkan(disiram), ambil langkah-langkah pertama (disirami, diberi pupuk) dan Bapa akan melakukan langkah-langkah selanjutnya (Bapa yang memberi pertumbuhan hingga berbuah lebat).*

Amin.

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...

Keluar dari Kebodohan dan Pikiran Sia-sia

SATE 23 October 2020 – **   Bacalah terlebih dahulu: 1 Korintus 3:19-21, Efesus 4:17-32   Paulus tidak henti-hentinya menasehatkan anggota-anggota jemaat agar mereka membaharui pikiran. Konsep Manusia Baru Berdasarkan perspektif Paulus dalam Efesus 4:17-32 adalah:   *Manusia baru adalah manusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan, di mana orangorang yang percaya kepada Yesus memiliki kedudukan baru yaitu dari kebinasaan dipindahkan kepada hidup yang kekal dan manusia yang terus diperbaharui serta dipersatukan dengan Yesus sebagai Sang kepala.   *Manusia baru di dalam Kristus, orang percaya tidak lagi menjadi senjata-senjata kelaliman tetapi sebaliknya menjadi senjata-senjata kebenaran dan hidup memuliakan Allah.   *#1. Sebagai manusia baru, mengapa kita tidak boleh lagi hidup dalam pikiran yang sia-sia = eskotismenoi tê dianoia ontes (= digelapkan pengertiannya) dan apêllotriômenoi tês zôês tou theou (= terasing dari hid...