SATE , 23 Agustus 2020 – BERPINDAH PLATFORM (SISTEM OPERASI)
Bacalah terlebih dahulu : Roma 12:1-2
Setiap kita seharusnya akan menjalani kehidupan sehari-hari dalam lingkup damai sejahtera, sukacita dan realita hadirat Tuhan yang nyata. Tapi karena *kita memang masih ada pada proses pertumbuhan yang sifatnya bertahap, belum mengalami perubahan akal budi secara seutuhnya. Musuh jadi punya celah untuk menekan, mengintimidasi serta menyerang dan menjatuhkan kita.* Musuh berupaya mencuri, mengurangi kadar realita hadirat Tuhan, damai sejahtera dan sukacita. Kita membutuhkan tuntunan Roh Kudus untuk dapat meresponi secara akurat berbagai dinamika yang sedang terjadi di alam roh sehingga tidak peduli sehebat apapun peperangan rohani yang harus kita lalui, kita akan selalu ada pada posisi yang berkemenangan. *Kuncinya adalah kita tidak serupa dengan dunia ini. Pada saat kita membiarkan Roh Kudus terus bekerja dalam diri kita, maka kita pun akan dibawa mengenal jalanNya.*
*#1. Apa nasihat Paulus yang harus terus kita ingat dan lakukan?*
Nasihat Paulus adalah setelah lahir baru supaya kita selalu ingat untuk mempersembahkan tubuh kita, sehingga kita dapat melakukan kehendak Allah dan hidup kita memperkenan hatiNya Tuhan.
*Kenapa hanya tubuh yang dipersembahkan? Karena tubuh adalah tempat kita mengekpresikan pikiran dan kehendak kita, melalui tindakan di dalam hidup kita.* Dengan kata lain, *setelah roh kita dilahirkan kembali, kita telah dipindahkan dari “platform” yang lama katakanlah platform “Taman Eden” kepada platform yang baru yaitu platform “Kerajaan Allah”.* Adam dan Hawa belum memiliki kehidupan ilahi karena belum pernah memakan buah dari pohon kehidupan.
*Perpindahan platform ini menuntut perobahan sistem operasi lama dan cara-cara yang lama; maka sekarang kita harus beroperasi dengan cara-cara yang baru. Maka dibutuhkan “brainware” atau akalbudi dengan mentalitas yang baru.*
*#2. Perubahan akal budi yang seperti apa yang harus terjadi pada setiap kita? Dan bagaimana peran Roh Kudus dalam hidup kita?*
Lewat penebusan dan proses lahir baru kita sudah berpindah dari platform kehidupan lama kepada hidup baru. *Katakanlah ini seperti pindah dari platform “ojek pangkalan” atau opang menjadi “ojek online” atau ojol. Walau pun sudah pindah dari platform opang menjadi ojol, sebagai pengemudi motor kita tetap memiliki “SIM” yang sama yaitu KEHENDAK BEBAS kita.* Itu tetap berlaku sampai kapan pun dan di platform mana pun. *Cuma jangan setelah menjadi ojol, kita tetap kelakukan kita seperti opang*, seperti kerja semaunya, kebanyakan ngobrol di pangkalan ojek, tidak ada standar dan etika kerja, tidak pakai seragam, kadang tidak ada helm buat penumpang, berangkat kerja belum mandi dan lain sebagainya. *Sekarang sesudah jadi ojol, kita harus beroperasi menggunakan peralatan lengkap: ada kontrak dengan perusahaan (ikat-janji), pakai seragam (identitas baru); ada etika dan disiplin kerja (mentalitas baru) dan terutama ada gadget/HP (alat bantu) dengan aplikasi yang tersedia untuk menolong kita yaitu sebagai GPS yang mengarahkan kita untuk beroperasi.* GPS ini adalah alat bantu cara kita beroperasi. *GPS ini adalah salah satu fungsi Roh Kudus yang selalu mengarahkan hidup kita, kemana pun kita pergi dan beroperasi dalam kehidupan sehari-hari.*
Nah, *akal-budi kita harus berobah sesuai dengan platform kita sekarang. Demikian juga yang kita perlukan untuk beroperasi di dalam KERAJAAN ALLAH dengan merobah akal-budi sedemikian rupa dengan identitas yang baru yang tercatat di sorga dan dengan mentalitas Kerajaan. Juga terutama kita memerlukan Roh Kudus yang selalu mengarahkan kita kemana pun dan di mana pun kita berada dalam kegiatan kita sehari-hari. Roh Kudus bukan saja mengarahkan kita, tapi juga menyediakan segala kebutuhan kita: pengertian, hikmat, kekuatan, nasehat dan lainnya.*
*#3. Langkah apa yang harus dilakukan supaya celah untuk si jahat itu tidak ada dalam diri kita?*
Ingat bahwa kita telah memiliki identitas baru dan jatidiri baru di dalam Kristus sebagai CIPTAAN BARU. *Pada platform kita yang lama seberapa rajin pun kita, seberapa pun kita gigih berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, walau pun itu kegiatan rohani untuk membangun manusia roh kita, maka akan sia-sia dan tidak akan menghasilkan tanpa kita beroperasi dengan MENTALITAS yang baru atau mentalitas Kerajaan. Jadi betul-betul perobahan akal-budi itu kita perlukan. Dan Penolong utama kita adalah Roh Kudus.* Namun jangan lupa si jahat (atau boleh dianalogikan sebagai kecelakaan) selalu mengincar kita di dalam perjalanan walau pun kita sudah mengenakan sepatu, jaket dan helm yakni seluruh perlengkapan senjata Allah.
Kita harus SEGERA membereskan hal-hal yang kelihatannya kecil seperti: kondisi hati kita, hubungan kita dalam keluarga dan semua orang yang kita jumpai, menjaga etika dan sopan santun, menjaga kedisplinan dan lain-lain supaya kita tidak melanggar etika kerja dan memelihara juga ethos kerja. Jangan hal-hal “kecil” itu membuat kita merasa tidak nyaman dan berakhir dengan meledaknya emosi atau cemburu atau apa pun yang menghilangkan damai sejahtera dan sukacita kita. Peristiwa kecil yang luput dari perhatian kita, seperti sikap-sikap yang kurang terpuji, harus segera kita koreksi. Jika emosi negatif itu tidak kita bereskan, maka itu akan dimanfaatkan iblis lebih jauh lagi.