PEMILU 2019 = UJIAN NASIONAL = UJIAN ATAS GEREJA?
Buat yang ada dalam rumah rohani sudah jelas agenda Tuhan atas takdir bangsa ini: Indonesia Baru.
Kapan Indonesia Baru akan terwujud nyata di bumi?
Gereja harus menjadi ibu yang melahirkan anak perjanjian. Anak perjanjian bukan dilahirkan oleh Hagar, ibunya Ismail. Anak perjanjian harus dilahirkan dari perempuan merdeka, Sarah.
Gereja juga harus mampu mendengar jeritan Ismail ketika sekarat dan memberikan air kehidupan, bukan dari sumur yang membuat haus lagi. Gereja harus menjadi jawaban. Bangsa ini ada dititik penentuan pada PEMILU 2019 ini.
Bersyukurlah jika memiliki bapa-bapa rohani dan para pemimpin gereja yang peduli akan agenda Tuhan atas bangsa Indonesia, karena Tuhan kita adalah Tuhan atas bangsa-bangsa.
Tuhan akan menyingkirkan politik agama, politik ras dari Indonesia.
Gerakan-gerakan radikalisme itu masih mencoba mencari jalannya lewat PEMILU 2019 ini, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh bahkan dari pintu ke pintu.
Gereja dengan otoritas dari Tuhan harus dapat menghentikan aliran-aliran air radikalisme yang bersumber dari spirit agamawi yang kuat.
Sebaliknya Gereja harus dapat mengalirkan aliran-aliran air kehidupan yang berasal dari Tahta Allah. Gereja yang mati karena mengalami kekeringan harus mendapatkan aliran-aliran air kehidupan itu, sehingga kembali terlihat ikan-ikan berkeriapan sepanjang aliran sungai yang tercipta di padang gurun.
Gereja harus memiliki dampak bagi kehidupan bagi kota dan bangsanya. Gereja harus menaikkan standar kehidupan rohaninya, bukannya mengedepankan seremonial dan ritual. Firman dan Roh harus dibebaskan bekerja seluas-luasnya untuk mengerjakan agenda Tuhan di Indonesia dan bukannya mengutamakan agenda sendiri, sehingga KEBENARAN sampai kepada seluruh penduduk negeri.
Kita mintakan Tuhan dalam nama Yesus Kristus untuk menghancurkan dan meruntuhkan tembok-tembok agamawi di Indonesia, sehingga bangsa yang buta bisa melihat, yang membaca bisa mengerti, yang mendengar akan memahami dan Indonesia kembali kepada takdir-Nya Tuhan. Haleluyah! Amin.
Kapan Indonesia Baru akan terwujud nyata di bumi?
 |
| gbr: slideshare.com |
Gereja harus menjadi ibu yang melahirkan anak perjanjian. Anak perjanjian bukan dilahirkan oleh Hagar, ibunya Ismail. Anak perjanjian harus dilahirkan dari perempuan merdeka, Sarah.
Gereja juga harus mampu mendengar jeritan Ismail ketika sekarat dan memberikan air kehidupan, bukan dari sumur yang membuat haus lagi. Gereja harus menjadi jawaban. Bangsa ini ada dititik penentuan pada PEMILU 2019 ini.
Bersyukurlah jika memiliki bapa-bapa rohani dan para pemimpin gereja yang peduli akan agenda Tuhan atas bangsa Indonesia, karena Tuhan kita adalah Tuhan atas bangsa-bangsa.
Tuhan akan menyingkirkan politik agama, politik ras dari Indonesia.
Gerakan-gerakan radikalisme itu masih mencoba mencari jalannya lewat PEMILU 2019 ini, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh bahkan dari pintu ke pintu.
Gereja dengan otoritas dari Tuhan harus dapat menghentikan aliran-aliran air radikalisme yang bersumber dari spirit agamawi yang kuat.
Sebaliknya Gereja harus dapat mengalirkan aliran-aliran air kehidupan yang berasal dari Tahta Allah. Gereja yang mati karena mengalami kekeringan harus mendapatkan aliran-aliran air kehidupan itu, sehingga kembali terlihat ikan-ikan berkeriapan sepanjang aliran sungai yang tercipta di padang gurun.
Gereja harus memiliki dampak bagi kehidupan bagi kota dan bangsanya. Gereja harus menaikkan standar kehidupan rohaninya, bukannya mengedepankan seremonial dan ritual. Firman dan Roh harus dibebaskan bekerja seluas-luasnya untuk mengerjakan agenda Tuhan di Indonesia dan bukannya mengutamakan agenda sendiri, sehingga KEBENARAN sampai kepada seluruh penduduk negeri.
Kita mintakan Tuhan dalam nama Yesus Kristus untuk menghancurkan dan meruntuhkan tembok-tembok agamawi di Indonesia, sehingga bangsa yang buta bisa melihat, yang membaca bisa mengerti, yang mendengar akan memahami dan Indonesia kembali kepada takdir-Nya Tuhan. Haleluyah! Amin.
