PERSPEKTIF POLA TUHAN DAN POLA RUMAH ROHANI


Di rumah Bapa Ku banyak tempat tinggal.... (Yoh 14:2). 

Banyak tempat tinggal artinya banyak dimensi: dimensi keilahian, dimensi tri-tunggal, dimensi sorga, dimensi keluarga Allah, dan lain sebagainya .  Namun dari sekian banyak dimensi, hanya ada 1 pola  yang ada, yaitu pola Tuhan.  Pola Tuhan dapat terlihat dari jalan-jalan-Nya, dari apa yang dikerjakan-Nya, dari hukum-hukum-Nya dan dari ketetapan-ketetapan-Nya.

gbr: knowing-jesus.com

Apa yang dikerjakan-Nya bisa dilihat dari ciptaan Tuhan yang berprinsip saling melengkapi (langit,bumi; lautan, daratan; terang, gelap; laki-laki, perempuan; dst.) dan memakai prinsip keseimbangan dan keteraturan. Semua hasil karya Tuhan itu adalah manifestasi dari karakter ilahi Tuhan dan dimensi-dimensi sorgawi. Semua menggambarkan pola Tuhan.

Polanya Tuhan dapat dikatakan sebagai gambaran keilahian dan  karakter ilahi-Nya yang termanifestasi dan terus bekerja dalam Kerajaan Nya. Sampai sekarang Bapa masih bekerja. Manusia menempati posisi yang istimewa karena diciptakan menurut gambar dan rupa Khaliknya.

Rumah Bapa adalah Kerajaan Tuhan. Dan Ia sudah menetapkan Sion yang ada bumi untuk menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Sorga.

Mazmur 132:13-14  Sebab TUHAN telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.

Fokus Tuhan sekarang adalah Kerajaan Sorga, maka semua yang dibangun dan dikerjakan tujuannya adalah bagi Kerajaan-Nya dan dalam kerangka dan bingkai Kerajaan Tuhan. 

Melalui kematian, kebangkitan Yesus dan kenaikan-Nya kembali ke sorga, itulah inagurasi Kerajaan Sorga di bumi ini . Dan Sion dikatakan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan-Nya di bumi.

Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Kis 2:35  

Dan Dia menjadi yang sulung yang pertama bangkit dari antara orang mati (1 Kor 15:20, Wahyu 1:5). Oleh rahmat-Nya kita dilahirkan kembali ke dalam Kerajaan Sorga (1 Petrus 1:3, 1 Korintus 15:23).

Kita sekarang ada di jaman anugerah, jaman Kerajaan-Nya.

POLA RUMAH ROHANI

Pola rumah dan keputraan adalah bagian dari pola Tuhan.

Pola rumah dan keputraan adalah bagian terpenting dari pembangun manusia roh pengikut Kristus; sehingga takdir mereka untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (Roma 8:29, 2 Kor 3:18).

Di dalam rumah rohani anak-anak diperlengkapi (Efesus 4:11-15).

Produk dari sebuah rumah rohani diharapkan dihasilkan putra-putra Kerajaan yang dapat merepresentasikan bapa rohani, menjadi jemaat anak-anak sulung,  dan meneruskan benih rohani, mentalitas dan budaya Kerajaan kepada generasi berikutnya.

Dari Mana Dan Siapa Bapa Rohani Itu?

Seorang bapa rohani telah menang dan telah diproses menurut pola Tuhan. Kita lihat bagaimana Tuhan memproses Abram menjadi Abraham. Juga bagaimana luarbiasanya Ayub. Ayub sudah memiliki karakter ilahi yaitu saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Namun ia masih harus diproses dan diuji sedemikian rupa sehingga layak menjadi bapa dalam rumah.

Yakub setelah digembleng di rumah Ishak, diproses lagi selama 20 tahun di rumah Laban untuk menjalankan perintah Ishak, bapanya. Baru kemudian setelah mengalami perjumpaan ilahi berkali-kali dengan Tuhan, Yakub diubahkan jadi dirinya menjadi Israel.
Tidak mudah menjadi seorang bapa rohani. Dia harus bisa memerintahkan ketetapan-ketetapan Tuhan dan tetap hidup menurut jalan-jalan Tuhan kepada anak-anaknya dan keturunannya. (Kej 18:19). 

Rumah rohani harus dibangun menurut pola Tuhan.

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Maz 127:1

SEBELUM RUMAH TERBANGUN

Sebelum rumah rohani itu terbangun menjadi kenyataan; selain hal-hal yang besar dan positif terjadi di dalam rumah rohani, terjadi pula penghakiman, pengusiran, kutukan,  intrik-intrik, iri hati, dengki, pemerkosaan dan bahkan pembunuhan dalam arti sebenarnya.

Nuh mengutuk Kanaan karena Ham menceritakan peristiwa memalukan yang dilakukan bapanya. Sebaliknya Nuh memberkati Sem dan Yafet karena mereka menutupi kelemahan dan kekurangan bapanya.

Ayub sebelum menjadi bapa rohani  tidak mempunyai otoritas yang cukup untuk mengontrol  gaya hidup anak-anaknya yang setiap hari berpesta ria. Istrinya pun mengecam kesalehan Ayub ketika ia dicobai (Ayub 2:9).

Kita melihat tidak ada masalah yang berarti buat rumah rohani Abraham yang sudah terbangun karena Tuhan. Namun ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh Abraham. Dia harus mengusir Ismael dan Hagar. Ini bukan sepenuhnya kesalahan mereka, tetapi kesalahan Abram oleh karena tidak taat dan pergi ke Mesir. Kepada Ishak, Abraham memberikan seluruh harta miliknya, tetapi kepada anak-anak yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian saja dan menyuruh mereka meninggalkan Ishak. (Kej 21:8-14; Kej 25:5-6).

Ishak taat sepenuhnya dan bersedia berkorban. Karakter Ishak ini mirip dengan karakter Yesus. Tetapi ketika Ishak dan Ribka bertindak sebagai bapa rohani, ia menghadapi masalah besar dan dibuat berduka dan pedih hatinya oleh karena Esau.

Dan kita melihat hal yang lebih buruk lagi, dalam rumah rohani Yakub; di mana kakak-kakaknya dari lain ibu hendak membunuh Yusuf, anak dari Rahel.  Namun Yehuda berhasil mempengaruhi mereka sehingga Yusuf tidak jadi dibunuh, melainkan dijual ke Mesir sebagai budak. (Kej 37:26). Pula, Ruben melanggar kesucian petiduran ayahnya (1 Taw 5:1). Simeon dan Lewi bersaudara suka melakukan kekerasan dengan membunuhi orang-orang Sikhem (Samaria) karena Sikhem telah memperkosa Dina, adik mereka.

Rumah Daud, entah layak atau tidak disebut rumah rohani – karena terjadi pemerkosaan, pembunuhan, perebutan kekuasaan, perzinahan, dslb.  Amnon memperkosa Tamar, adik tirinya. Amnon kemudian dibunuh oleh Absalom, kakak kandung Tamar. Daud pun melakukan kesalahan besar dengan mengambil Batsyeba sebagai istrinya dengan cara membunuh Uria, suami Batsyeba, walau pun secara tidak langsung.

Itu sebabnya Daud mengakui kegagalannya dalam membangun rumah (rohani) di Maz 127. Mazmur itu di persembahkan bagi kenaikan (ziarah = kenaikan = ascent) Salomo menjadi putra dalam rumah. 

Gereja harus mengalami upgrade dan update. Upgrade dari Mazmur 23 ke Mazmur 127.
(lihat: Anda-orang-percaya?)

Kita melihat bahwa sebelum rumah terbangun, ada saja permasalahannya dan ada saja kelemahan yang ada pada seorang bapa rohani.

Namun kita juga belajar hal-hal yang luarbiasa terjadi. 

Di kemah Nuh, Sem dan Yafet menutupi kelemahan dan kekurangan bapanya, tanpa mengambil keuntungan dan menjelek-jelekan bapanya sendiri. Kita melihat dari dalam rumah rohani dilahirkan putra-putra sejati.

YUSUF PUTRA SEJATI

Yusuf adalah anak dalam rumah yang sesungguhnya sehingga ia menerima hak kesulungan menggantikan Ruben. Kehidupan Yusuf di Mesir betul-betul sebagai representasi bapanya, Israel.

1 Tawarikh 5:1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. 5:2 Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf.

AUMAN SINGA YEHUDA

Namun demikian, Yehuda melebihi saudara-saudaranya. Mengapa Yehuda dikatakan melebihi saudara-saudaranya?

Pada masa tuanya Yakub, ia masih terikat dengan Rahel yang sangat dicintainya. Terlebih setelah kematian Rahel dalam  perjalanan dari Betel ke Efrata. Rahel melahirkan Benyamin dengan persalinan yang sangat sukar, sehingga ia mati dan dikuburkan di Betlehem. Yakub telah kehilangan Yusuf dan ia tidak tau Yusuf masih hidup – dan sangat mengasihi Benyamin, adik Yusuf itu, sehingga ia tidak dapat hidup tanpa Benyamin (Kej 44:30). Namun ketika terjadi kelaparan di tanah Kanaan, ke-10 anak Yakub, saudara-saudara Yusuf harus ke Mesir untuk membeli gandum di sana supaya mereka tetap hidup. Yakub tidak membiarkan Benyamin ikut dengan mereka, karena ia khawatir akan keselamatan Benyamin.

Ketika itu Yusuf menjadi tuan atas negeri Mesir (mangkubumi), sementara saudara-saudara Yusuf tidak dapat mengenalinya. Yusuf menanyai mereka dengan saksama termasuk ayahnya dan apakah mereka mempunyai adik lagi. Pertanyaan itu dijawab mereka apa adanya, namun Yusuf menuduh mereka sebagai mata-mata dan meminta mereka membawa adiknya untuk membuktikan kebenaran omongan mereka. Sebagai jaminan Yusuf menahan Simeon. Dan mereka dibolehkan pulang dengan membawa gandum dan serta bekal di jalan.

Kelaparan di seluruh negeri itu makin hebat. Yakub memerintahkan putra-putra-Nya untuk membeli gandum lagi ke Mesir, karena persediaan gandum menipis. Tapi kata Ruben, Mangkubumi Mesir sudah mengatakan jangan melihat mukanya lagi jika tidak membawa adik mereka yang bungsu. 

Ruben berusaha membujuk ayahnya dengan mempertaruhkan nyawa anak-anaknya , tapi Ruben tidak berhasil meyakinkan ayahnya. Yakub tidak mau melepaskan Benyamin dan  merasa sangat berkeberatan – karena baginya itu akan menjadi malapetaka yang akan membuatnya mati karena dukacita (Kej 42:38). 

Kej 43:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami. 43:9 Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya. 
Barulah ketika Yehuda angkat bicara, bahwa dia lah yang akan menanggung kesalahan dan dosa bila Benyamin tidak kembali kepada Israel. Yehuda bisa mempengaruhi Israel dan saudara-saudaranya yang lain dengan meyakinkan, supaya mereka dan anak-anak mereka tidak mati kelaparan.  

Bagi Israel, Yehuda  lebih terpuji di antara saudara-saudaranya. Perkataan Yehuda seperti auman singa. Seperti singa yang menerkam dan naik ke tempat tinggi (Kej 49:8-12).

Yehuda bukan saja bisa menutupi kelemahan bapa rohaninya, Israel, tapi bisa membangkitkannya dari kelemahan dan melepaskan kesedihan dan keterikatannya kepada Rahel, Benyamin dan Yusuf. Itulah kekurangan terakhir Israel yang dicabik-cabik oleh singa Yehuda.

APA KEISTIMEWAAN AUMAN SINGA YEHUDA?

Bagi Tuhan, perkataan Yehuda seperti auman singa yang mematahkan setiap siasat si iblis. Mengapa? Karena kelaparan dan kekeringan pada masa itu adalah ulah daripada si jahat, supaya Israel dan keturunanan-nya mati. Lihat kembali perkataan yang disampaikan Yehuda kepada Israel: supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami (Kej 43:8b). 

Kepada Israel Tuhan telah memberikan janji yang sama dengan janji yang Tuhan berikan kepada Abraham dan Ishak dengan sumpah. Ikat-janji itu mengandung benih bangsa-bangsa dan benih Kerajaan. 

Setelah Israel menang dalam pergumulan dengan Tuhan dan dengan manusia; ia telah menerima kapasitas bangsa-bangsa dan kapasitas benih Kerajaan.  

Kej 35:10 Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel. 35:11 Lagi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa.  Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.

Jika Yakub masih tersandera dengan ingat-ingatannya kepada Rahel - cintanya pada pandangan pertama - dan anak-anaknya Yusuf dan Benyamin - maka rencana Tuhan untuk menjadikannya satu bangsa akan gagal. Auman singa Yehuda menyentak Israel untuk bangkit. Dan keputusan itu didukung langsung oleh Tuhan, sehingga Yakub dapat mewujudkan rencana Tuhan.

Kej 46:2 Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: "Yakub, Yakub!" Sahutnya: "Ya, Tuhan.46:3 Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.

MENTALITAS ANAK DALAM RUMAH

Semua orang yang ada dalam rumah hendaklah membangun menurut pola Tuhan (Maz 127) dibawah gemblengan dari seorang bapa rohani. Tanpa memahami perspektif ini, seorang anak di dalam rumah belum tentu akan bertumbuh menjadi putra. Dalam perumpamaan si bungsu dan si sulung; kita lihat bahwa si sulung adalah seorang anak yang sangat munafik. Ia sangat setia dan taat kepada bapanya, namun ternyata ia menganggap banyaknya seperti bos layaknya, bukan sebagai bapa dalam rumah.

Jadi walau pun secara fisik tidak pernah meninggalkan rumah, ternyata ia bukanlah anak dalam rumah. Secara fisik ia dilahirkan di rumah, tapi bukan di rumah rohani. Seorang anak rohani harus dilahirkan di rumah rohani.

KEPUTRAAN YANG MENJADI MODEL

Setiap anak yang ada di dalam rumah harus mengambil teladan Sem dan Yafet yang menutupi kelemahan bapanya. Dan harus menjadi putra sejati seperti Yusuf yang dapat merepresentasikan dan mempresentasikan Israel di Mesir. Terlebih lagi bisa menjadi seperti Yehuda yang bisa melepaskan Yakub dari keterikatannya dengan Rahel dan masa lalunya. Yehehuda memiliki roh keperkasaan seperti singa yang mengaum. Belum lagi kita lihat nabi Natan dan Batsyeba yang langsung mengintervensi Daud pada level yang lebih tinggi, sebab Tuhan memakai orang-orang-Nya untuk berurusan langsung dengan seorang bapa rohani.

INTERVENSI TUHAN

Tuhan akan melakukan intervensi langsung jika ada ketidakberesan di dalam rumah-Nya. Ia lakukan ini terhadap imam Eli dengan peringatan firman-Nya yang keras. Juga peringatan  terhadap Daud melalui nabi Natan ketika ia menghampiri Betsyeba. Dan Tuhan membawa suku Rekhab ke rumah Tuhan untuk menjadikan mereka sebagai contoh keteladanan bagi orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem.

TERBANGUNNYA RUMAH ROHANI

Rumah rohani secara individu mau pun korporat akan menjadi lengkap dan terbangun sempurna dengan karunia-karunia Roh ini:  Roh Tuhan, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan.

Roh TUHAN   akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN. Yesaya 11:2.

Sementara itu rumah rohani adalah rumah anak-anak Tuhan dan anak-anak bapa dalam rumah yang saling menutupi dan menangggung kelemahan satu sama lainnya. Saling mendoakan dan mengangkat kehidupan bersama di dalam ikatan kasih dan kuasa Kristus di dalam Kerajaan Sorga. Dan semua akan mencapai kesatuan iman dan bertumbuh dalam kedewasaan penuh ke arah Kristus.

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
  dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Efesus 4:13

AMIN.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman