UPPER ROOM 204 –
9 September 2025 DEKADE GANDA SURGA TERBUKA (Bagian 14) KUASA ZAMAN YANG AKAN DATANG (Bagian 1)" disampaikan oleh Dr. Jonathan David.
Pesan khotbah ini menekankan pada pentingnya otoritas dan kuasa rohani yang dimiliki oleh orang percaya melalui Yesus Kristus. Dr. Jonathan David mendorong jemaat untuk bangkit dan menggunakan hak teritorial mereka untuk mengalahkan musuh, menyatakan bahwa Allah adalah Pribadi yang Berdaulat dan memiliki rencana tunggal yang pasti. Pembicara juga mengulas kitab Ibrani secara ekstensif, khususnya menyoroti peran Yesus sebagai Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek yang bertindak sebagai Perantara dan Pembela kita di hadapan Bapa. Khotbah ini menekankan pentingnya hidup dalam ketaatan dan kepastian iman pada janji-janji Allah yang tidak berubah, yang menjadi sauh bagi jiwa, serta mendesak para pendengar untuk maju menuju kedewasaan rohani dan dipenuhi oleh Roh Kudus.
Catatan Lengkap: UPPER ROOM 204 – 9 September 2025
I. Konteks: Kuasa yang akan datang dan hak teritorial
Panggilan dan Otoritas:
Bangsa-bangsa sedang menunggu di lembah keputusan, dan kita harus membantu mereka memilih kehidupan, bukan kematian.
Bangsa-bangsa di bumi akan dijamah secara supranatural oleh Tuhan karena pewartaan firman.
Tuhan telah memberikan hak teritorial untuk mengalahkan musuh di teritori kita. Teritori adalah kendali dan perpanjangan otoritas Tuhan atas hidup kita.
Kita harus bangkit dalam roh untuk mulai bertanggung jawab melawan kekuatan musuh. Kita dapat menerima pengurapan Samuel untuk mengusir orang Filistin dari wilayah kita.
II. Kedaulatan, Janji, dan Karakter Allah
Kedaulatan Allah:
Allah berdaulat, yang berarti Dia dapat bergerak kapan saja Dia mau.
Dia bisa berkata kepada gunung untuk pindah (Matius 17:20) atau kepada lembah agar ditimbun (Lukas 3:5).
Tak ada yang lain sebelum atau setelah Dia; Dia adalah Tuhan yang kekal. Tak seorang pun dapat mengambil atau menggeser posisi-Nya.
Allah tidak punya rencana A, rencana B, rencana C; rencana-Nya adalah rencana-Nya, dan Dia tidak akan mengubahnya.
Bahkan sebelum bumi diciptakan, Allah telah menetapkan keputusan-Nya, termasuk siapa yang akan menjadi presiden.
Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya dan yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya (Roma 8:28).
Karakter yang Tidak Berubah:
Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri ketika memberikan janji kepada Abraham (Ibrani 6:13-14) karena tidak ada yang lebih tinggi dari pada-Nya.
Allah lebih rindu untuk menunjukkan kepada pewaris janji bahwa Ia tidak akan berubah.
Oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah—yaitu mustahil bagi Allah untuk berdusta—kita beroleh dorongan kuat untuk menjangkau pengharapan.
Allah menghormati firman-Nya di atas nama-Nya (Mazmur 138:2).
Firman Kuasa-Nya:
Firman kuasa-Nya (Ibrani 1:3) berarti Pribadi yang berkuasa berbicara, dan ketika Dia berbicara, segalanya akan berubah menjadi lebih baik.
Pada zaman akhir ini, Allah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya (Ibrani 1:1-2), bukan lagi hanya melalui para nabi.
Firman Tuhan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; Ia memiliki kuasa untuk menembus, memotong segala hal yang berlebihan dalam hidup kita, sehingga kita dapat menjadi efisien, fokus, dan efektif (Ibrani 4:12).
III. Peran Imam Besar: Yesus Kristus
Kedudukan dan Pelayanan:
Yesus dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat untuk waktu yang singkat, tetapi kemudian dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat oleh karena penderitaan maut.
Ia menjadi sumber keselamatan melalui penderitaan.
Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita (Ibrani 6:20).
Dia menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.
Tatanan keimamatan Harun sudah usang dan berakhir; peraturan Melkisedek telah memulai siklus dan proses baru untuk memasuki Ruang Mahakudus.
Imam besar (di bawah peraturan lama) hanya dapat masuk ke Ruang Mahakudus setahun sekali (Ibrani 9:7), tetapi Yesus telah masuk sekali untuk selamanya.
Peran Perantara:
Yesus adalah Mediator (Perantara) kita.
Dia adalah Advokat/Pembela kita.
Dia menanggung segala godaan dan penderitaan di dunia agar Dia dapat merasakan apa yang kita rasakan saat kita berdoa.
Dia membawa permintaan kita di balik tabir (tempat Bapa berada) karena jawabannya ada di sana.
Iman dan Perhentian:
Yesus adalah yang menjadi sumber dan yang menyempurnakan iman kita (Ibrani 12:2).
Kita tidak perlu berjuang, melainkan masuk ke dalam perhentian-Nya (Ibrani 4:10-11).
Kita harus waspada agar tidak dianggap ketinggalan janji untuk masuk ke dalam perhentian-Nya (Ibrani 4:1).
IV. Peran dan Kualitas Anak-anak Allah
Kita disebut anak-anak Allah yang hidup (Yohanes 1:12-13) dan menjadi ahli waris langsung atau ahli waris bersama-sama dengan Dia.
Ukuran tertinggi adalah menjadi putra; jika seorang putra, ia menerima Roh tanpa batas.
Allah telah merencanakan agar kita menjadi pengelola bumi ini, memimpin bangsa-bangsa dalam transformasi.
Kita harus terus bergerak maju menuju kedewasaan (Ibrani 6:1). Makanan keras (ajaran yang mendalam) adalah untuk orang dewasa yang telah terlatih membedakan yang baik dan yang jahat (Ibrani 5:14).
Ketika Roh Kudus memenuhi hidup kita, roh kita menjadi berenergi, dikuatkan dengan kekuatan-Nya dari tempat tinggi (Efesus 3:16).
Ketika Kristus berdiam di dalam hati kita, Dialah yang menentukan frekuensi kita. Frekuensi ini menarik orang-orang dengan bahasa dan DNA yang sama, menciptakan kekuatan yang tangguh dalam kesatuan dalam keberagaman.
V. Penggenapan Janji dan Ketaatan
Ketepatan Waktu (Timing):
Waktu yang sekarang kadang-kadang disebut transisi, artinya waktunya belum tepat, tetapi ketika sudah tepat, semuanya akan selaras.
Dua dekade surga terbuka membutuhkan ketepatan nubuatan.
Kita harus memiliki kemampuan (kekuatan untuk bergerak dalam dimensi roh) yang harus dikuasai.
Penting untuk memiliki ketepatan dalam waktu (seperti jadwal kereta di Swiss atau Jepang).
Bani Isakhar memiliki roh/dimensi untuk mengetahui waktu yang telah ditetapkan Allah (1 Tawarikh 12:32).
Ketaatan dan Percepatan:
Hari ini, ketika mendengar suara-Nya, kita tidak boleh mengeraskan hati terhadap pesan keselamatan (Mazmur 95:7-8, Ibrani 3:7-8).
Allah berbicara tentang ketaatan mutlak saat ini; respon yang ditunda akan kehilangan kesempatan.
Ada cara untuk mempercepat penggenapan janji.
Jika kita menjaga diri tetap bersih, benar di hadapan-Nya, dan tak bercacat, segala sesuatunya akan terjadi lebih cepat.
Kasih Karunia dan Kuasa:
Tuhan sanggup melakukan jauh lebih berlimpah, melampaui semua yang dapat kita minta atau pikirkan, tetapi sesuai dengan kuasa yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:20).
Kunci penggenapan Kitab Suci terletak pada kuasa yang bekerja di dalam kita.
Ketika kita membuka mulut dan memanggil nama-Nya, Dia akan menjawab dari surga dan menunjukkan hal-hal yang besar dan dahsyat.
VI. Pengharapan sebagai Sauh Jiwa
Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:19).
Pengharapan ini pasti, teguh, dan masuk ke dalam balik tabir (Ibrani 6:19).
Angin kencang, ombak besar, dan arus laut tidak mampu menghentikan kita, karena Kristus ada di dalam jiwa kita.
Kita mencari perlindungan dan memiliki dorongan yang kuat untuk berpegang teguh pada pengharapan yang ditetapkan di hadapan kita (Ibrani 6:18).
VII. Peringatan dan Nasihat
Jangan terpaku pada hal-hal duniawi (Galatia 4:3); Tuhan ingin kita naik lebih tinggi.
Kita tidak boleh menjadi seperti orang kafir yang baru mengaku benar setelah melihat; cara Perjanjian Baru adalah melalui Dia yang menjadi sumber dan penyempurna iman kita.
Musuh terburuk adalah diri sendiri (apa yang kita lihat setiap hari ketika bercermin). Kita bisa menjadi batu sandungan, tetapi juga yang pertama menyalakan kebangkitan dalam hidup kita sendiri.