KEMENANGAN OLEH ROH
SATE 2 November 2020 –
Bacalah terlebih dahulu: Roma 7:14, Roma 7:7-8,18, Kejadian 6:1-2
Di dalam Roma 7:14 dijelaskan bahwa hukum taurat itu rohani tetapi manusia bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa (sifat seperti budak, tidak punya kuasa atas tuan, tidak punya hak lagi atas kehidupannya, apapun yg bisa diupayakan itu hanya utk menenangkan jiwa saja, seolah jadi hanya penenang saja). Jadi kehidupan daging ini membuat manusia akan menjadi status budak, budak akan perbuatan dosa dengan cara memasukkan sifat dosa di dalam kehidupan manusia. Jadi manusia berbuat jahat, karena manusia itu bersifat daging, bukan karena perbuatannya, atau ajaran yang diterima, dsb. Roma 7:18 - daging itu interaksi antara jiwa dengan tubuh tanpa kontak dengan roh. Manusia menjadi jahat karena manusia bersifat daging, bukan karena pengajaran yg didapatkan atau faktor eksternal lainnya. Tidak bisa ditinjau dari kelakuan atau tindakannya, tapi apa yg mengoperasikan hidupnya. Kejadian 6:1-2 - mengambil istri tidak salah karena itu ada di firman Tuhan, tetapi Roh Allah tidak akan tinggal dalam manusia. Kenapa? Karena sifat manusia sudah jahat karena manusia itu daging. Di dalam ayat 5 dikatakan bahwa kecenderungan hati membuahkan yg jahat semata-mata.
*#1. Kehidupan daging SANGAT LEMAH untuk memenuhi tuntutan dari Allah, jadi apa yang harus dilakukan kita sebagai manusia yang bersifat daging?*
Harus dipahami dulu apa yang disebut “tuntutan” dari Allah. Yang Allah kehendaki dari tujuan menciptakan manusia adalah kita hidup dari roh, sesuai dengan gambar-Nya Allah yang adalah Roh.
_Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."_
Sedangkan ketika dia menjadikan Adam itu Dia hembuskan nafas kehidupan dan Adam baru pada tahap menjadi manusia hidup yang jiwani. Hidup yang jiwani ini terbentuk sebagai interaksi antara tubuh dan roh. Namun, ketika itu iblis sudah mensabotase, sehingga roh kita mati. Roh yang mati tidak bisa berhubungan lagi dengan Allah. Manusia menjadi manusia yang mengalami kehidupan daging; yaitu hanya terjadi interaksi antara tubuh (daging) dan jiwa, tanpa menyertakan roh.
Manusia baru diciptakan itu menjadi tidak berdaya oleh kuasa dosa sebab BELUM SELESAI DIJADIKAN menurut GAMBAR Allah, supaya ia berkuasa atas ciptaan yang lain. Namun tujuan Allah atas manusia tidak pernah berobah.
Setelah mengalami lahir baru, Allah harus memulai lagi, hendak MENJADIKAN kita yang bersifat daging, menjadi bersifat roh (powered by the Spirit). Yesus mengatakan supaya kita dengan rela memikul KUK yang dikenakanNya, yang enak dan ringan dan terutama kiat harus belajar dari pada-Nya melalui firman Kristus, supaya kita DITUNTUN dan DIARAHKAN kepada KEBENARAN dan HIDUP YANG KEKAL oleh ROH KUDUS.
_Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."_
Jadi, sebenarnya Allah melalui firman-Nya tidak bisa kita katakan menuntut kita harus ini dan itu, jangan ini jangan itu, seperti mengikuti hukum Taurat atau hukum agama. Jangan kita memandangnya dengan pesimis seperti itu, sebab kita sudah dibebaskan dari tekanan dan kewajiban agamawi. Sebalik kita harus merespon apa yang dikatakan firman dengan optimis seperti yang Yesus katakan: Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Ini jaminan dari Yesus Kristus sendiri. Tidak ada orang atau dokter mana pun bisa memberikan jaminan kesembuhan dan pemulihan luka batin dan hidup kita secara menyeluruh, mengarahkannya kepada hidup yang kekal.
*#2. Kehidupan daging sangat kuat untuk melakukan dosa, menuruti ego manusia, keakuan manusia dan hal yang bertentangan dengan Allah. Bagaimana kita bisa mengendalikan kehidupan daging?*
Kita harus hidup menurut roh, karena roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran (Rom 8:10) dan karenanya kita harus di pimpin oleh Roh Kudus (Gal 5:25).
_Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera._ (Rom 8:6).
_Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging._ (Galatia 5:16)
*Dengan mentaati firman-Nya itu kita harus mendegradasi terus peranan dari kehidupan daging dan hanya mengandalkan firman-Nya, sehingga pikiran dan akal-budi kita diselaraskan dengan tuntutan Allah dan tuntunan Roh Kudus. Di dalam firman-Nya ada kuasa yang MENJADIKAN kita, MEWUJUDKAN kehendak dan tujuan Allah untuk kita menjadi anak-anak Allah dan MEWARISI Kerajaan Sorga. Oleh iman kuasa itu bekerja dan firman termanifestasi dalam hidup kita. Amin.*