SUNAT dan LAHIR BARU
SATE 13 November 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Kejadian 22:1-8, Yosua 5:1-5
Sebelum memasuki Kanaan, bangsa Israel generasi baru yang lahir di padang gurun harus mengalami proses penyunatan di Gilgal. Segala kedagingan kita dikerat, disembelih, dipotong di Gilgal agar Mesir (sebagai gambaran kehidupan lama), tidak bisa lagi menyelinap masuk ke dalam hidup kita. Dan kita dapat terhubung dengan ikatan janji yang telah diwariskan Abraham. Tanpa alami penyunatan, keberadaan diri kita masih hidup dalam pola yang lama. Pola lama ini seringkali masih bersembunyi dalam hal-hal yang bersifat pribadi. Karena bagian yang paling pribadi dalam hidup kita itu masih kita simpan, pasti tanpa sadar masih kita bawa dalam hidup sehari-hari. Orang-orang yang tidak berani memberi diri diayomi seorang bapa rohani seringkali disebabkan karena masih merasa bahwa hidup ini adalah miliknya, karena masih menjadi miliknya, otomatis dia merasa masih memiliki hak penuh atas seluruh hidupnya.
*#1. Mengapa Tuhan memerintahkan Yosua untuk menyunat bangsa tersebut untuk kedua kalinya?*
Mereka yang lahir dalam perjalanan di padang gurun belum pernah disunat (Yos 5:7). Tuhan perintahkan mereka disunat untuk menghapuskan cela Mesir, menghapus kelemahan dan pengaruh dari orang tua mereka yang lahir di Mesir. Mereka harus dipersiapkan Tuhan melalui Yosua, orang yang dipilih Tuhan buat menggantikan Musa memimpin mereka. Sunat ini adalah ikat-janji antara orang Israel, generasi baru mempersiapkan mentalitas mereka untuk dapat menyebrang sungai Yordan, masuk ke Tanah Perjanjian.
Kita harus dipersiapkan pemimpin dan bapa rohani yang diangkat, dipilih, diutus Tuhan dalam hidup kita supaya kita disunat olehnya, mengadakan ikat-janji dengan bapa rohani dan Tuhan; sebelum kita dapat menyebrang kepada kehidupan baru, ke masa depan yang penuh pengharapan, sebab tanpa ikat-janji kita tidak akan mengalami kemajuan di dalam Tuhan, tetap hidup berputar-putar di padang gurun, tidak akan mencapai destiny kita; kalau kita tidak pernah menyeberang dari masa lalu dan kehidupan kita yang lama.
Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan Tuhan, menyerukan orang untuk bertobat dan dibaptis. Bapa rohani menyiapkan jalan Tuhan bagi kita dengan menyunat kekerasan hati, menghapus cela kita dan membawa kita kepada Tuhan, supaya kita mengalami kepenuhan Allah melalui Yesus Kristus, yang adalah Kepala dari Jemaat, dari Tubuh Kristus. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia (kol 1:19).
*#2. Apakah ada kaitan antara lahir baru dengan penyunatan?*
Ketika kita dibaptis oleh air dan Roh kehidupan lama kita disunat, cela kita yang lama dikerat, kedagingan kita disalibkan, sehingga kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, dimana kita menerima KUASA untuk hidup dalam kebenaran, damai sejahter dan sukacita. Kita menjadi anak-anak Allah, anak-anak yang hidup menurut Perjanjian Baru yang disahkan oleh darah Kristus.