Membangun Dengan Paradigma Yang Tepat
SATE 26 November 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Roma 12:2, 6:21-22
Paulus berkata, “Hendaklah kita semua yang sudah menjadi dewasa rohani, mempunyai tujuan dan sasaran seperti aku dan kalau diantara kalian ada yang tidak setuju dengan ajaran ini, maka Allah akan memberi pengertian dan memimpin kalian masing-masing ke jalan yang benar.” Tuhan lah yang akan menunjukkan bagi kita yang tidak setuju dengan ajaran Paulus, untuk merubah cara hidup, diawali dengan perubahan pola pikir.
*#1. Apa perintah Allah yang harus kita lakukan sesuai dengan Roma 12:2? Apa pula yang dimaksud dengan menjadi serupa dengan dunia ini?*
Perintah Allah supaya kita mengalami pembaruan akal budi. Keinginan dan kecenderungan hati kita harus berobah total dari sejak kita mengalami kelahiran baru. Kita sudah dihembuskan roh-Nya yang baru, menjadi mahkluk hidup, juga menjadikan kita sebagai tempat atau bejana yang layak bagi tempat kediaman Allah. Allah (Elohim) tidak mau tinggal di tempat buatan tangan manusia, tapi Dia memilih Sion sebagai tempat kediaman-Nya. Kita adalah Sion yang dimaksud itu.
Juga kita diberikan kuasa – menerima Roh Kudus di dalam roh kita. Kita telah diberikan kesempatan kedua untuk mengalami hidup sebenarnya, kehidupan ilahi di dalam jasmani tubuh kita. Terang itu terbit di tempat gelap. Kehidupan itu muncul di dalam tubuh yang fana, bejana yang terbuat dari tanah liat. Elohim bukan hanya tinggal, Dia ingin kita dapat memanifestasikan kehidupan-Nya di dalam dan melalui kita, sebab itu kita diciptakan untuk menjadi gambaran dari Allah yang tidak kelihatan, sehingga rupa Elohim yang tidak kelihatan bisa terlihat dari tubuh dan karakter kita. Jika orang melihat kita ada gambaran Elohim. Ini kebalikan dari apa yang digambarkan oleh dunia, yang serupa dengan dunia. Semua yang digambarkan dunia tentang kita dan manusia pada umumnya, berbanding terbalik dengan gambaran Allah, tentang manusia yang Dia ciptakan dan Tuhan Allah (Yesus Kristus) bentuk menurut desain-Nya di Kejadian 1:26,27.
_26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."_
_27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka._
*#2. Proses yang terjadi dalam hidup kita membuat kita keluar dari hukum dosa dan hukum maut. Apa yang ditimbulkan dari hukum dosa dan hukum maut?*
Hukum dosa dan maut selalu mencari jalan masuk lewat pancaindera kita, masuk ke dalam pikiran dan perasaan. Iblis bekerja dengan teror ketakutan, kekhawatiran, intimidasi melalui kebohongan, berita-berita palsu (hoax), menggunakan orang-orang yang sudah dimangsanya. Semua untuk melemahkan kita. Lewat makanan dan gaya hidup orang menimbulkan sakit-penyakit menyerang tubuh. Karena itulah Tuhan telah membebaskan kita dari kuasa dosa dan maut. Kita telah memiliki kuasa menolak semua pekerjaan dosa dan maut, maka kita tidak boleh mengundang hal-hal itu.
Bukan berarti orang yang selalu berusaha mencari Tuhan tidak diserangnya. Dia membiarkan kita dengan kesibukan, pekerjaan, kesenangan, kekayaan dan hal-hal yang lain, bahkan dengan kegiatan ibadah dan pelayanan. Selama kita tidak bertumbuh ke arah pengenalan akan Kristus, iblis senang melihat itu semua. Banyak orang seringkali terjebak dengan strategi dan taktik iblis, menyebabkan mereka hidup di dalam STATUS, KEMAPANAN, ZONA NYAMAN dan LEGALITAS. Setelah kita terjebak dalam hal-hal yang demikian, semua menjadi RUTINITAS dan FAMILIAR (terbiasa). Menganggap semua seharusnya demikian. Kita merasa telah REST, merasa tenang dan damai. Betul kita telah menjauhi segala kejahatan dan dosa, tapi Yesus ingatkan hidup kita yang lama, seperti rumah yang berantakan dan kotor. Iblis meninggalkan rumah itu karena dia merasa tidak nyaman, sebab SEDANG TERJADI KEGERAKAN dan DINAMIKA pekerjaan Allah ketika kita dilahirkan kembali. Tapi INI yang Tuhan Yesus INGATKAN:
_Lukas 11:24 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: *Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. 25 Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. 26 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.*"_
Ketika iblis berkeliling dia mendapati sekarang sekarang rumah itu menjadi bersih dan teratur, tapi TERNYATA tidak didapatinya ORANG KUAT di dalam rumah itu. Mengapa? Sebab sebenarnya orang itu tidak mengajak atau mengundang Tuhan MASUK; sebab orang itu sendiri melupakan tujuan dari pemilihan-Nya dan panggilan-Nya, melupakan KASIH yang semula. Dia tidak lagi bersama Yesus Kristus, tidak dalam persekutuan dengan-Nya di dalam bait-nya, tapi bersama-sama kesibukannya, kegiatannya dan seterusnya.
_Lukas 11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."_
*#3. Apa yang dimaksud dengan hidup yang kekal menurut pemahamanmu?*
Orang yang sudah ditebus dan lahir baru bukan berarti telah memperoleh hidup yang kekal, tapi melainkan memperoleh keselamatan. Dia sudah memperoleh alokasi kapling di sorga, tapi belum tentu mengalami hidup yang kekal. Masuk sorga bukan berarti masuk kepada hidup yang kekal. Menurut saya hidup yang kekal itu ada di bumi ini, bukan di sorga. Tuhan Yesus tidak menjanjikan sorga, melainkan hidup yang kekal; lebih dari sekedar masuk sorga.
KESELAMATAN tidak sama dengan hidup yang kekal. Keselamatan memindahkan kita dari kegelapan kepada terang, dari kuasa dosa kepada kuasa Allah, dari pintu neraka di bawa ke pintu sorga. Keselamatan adalah ALAT untuk MENCAPAI apa yang menjadi TUJUAN PENCIPTAAN ELOHIM. Dalam konteks penciptaan – tidak ada janji keselamatan. Karya penebusan Yesus dan keselamatan manusia itu demi melanjutkan dan menggenapi rencana Elohim yang sempat disabotase iblis. Jadi KESELAMATAN BUKAN TUJUAN, tapi meluruskan kembali RENCANA KEKEKALAN ALLAH; bagaimana kita bisa menjadi GAMBAR ALLAH yang HIDUP; menjadi REPRESTASI ELOHIM sesuai dengan RUPA ALLAH (Kej 1:26,27). Ketika kita merepresentasikan kehidupan serupa yang dijalani Yesus, maka kita alami dan menjalani hidup yang kekal SEKARANG.
Orang yang sedang mengalami hidup yang kekal tidak lagi mencari-cari, termasuk mencari kesempatan. Hidup yang kekal bukan lagi menganggap hidup ini untuk kesempatan untuk melayani, karena anggapan sorga adalah tempat satu-satunya hidup yang kekal; tapi bagaimana kita memanifestasikan dan mengekpresikan hidup ilahi dalam kehidupan sehari-hari. Bukan bersumber dari kekuatan dan gagah kita dan bukan dari semangat jiwa kita. Maka, paradigma kita harusnya mendapatkan hidup yang kekal, Kerajaan dan kebenaran-Nya itu terlebih dulu.
_Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu._