Melayani Hukum Allah
SATE 21 November 2020
Bacalah terlebih dahulu: Roma 7:24-Roma 8:2
Lahir baru hanya akan terjadi melalui karya Roh Kudus. Mengapa? Karena lahir baru yang dimaksudkan disini bukanlah lahir secara fisikal melainkan secara spiritual yang meliputi roh dan jiwa (batiniah/Nous). Sehingga hanya Roh Kuduslah yang dapat melakukannya. Manusia sama sekali tidak dapat melakukannya. Hal ini terjadi bukan karena kebaikan hidup dari seseorang, bukan juga dari ketaatan seseorang terhadap hukum keagamaannya, atau bahkan pengetahuan seseorang yang banyak tentang keagamaannya. Melainkan sepenuhnya dari inisiatifnya Allah. Rasul Paulus sendiri pun pernah berkata “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Paulus menyadari bahwa ia sendiri pun tidak dapat menyelamatkan dirinya, hanya karena dia telah melakukan banyak hal yang rohani. Hingga pada pasal berikutnya ia berkata tentang bagaimana hidup oleh Roh.
*#1. Apa yang diucapkan Paulus di Roma 7:24-25, kebenaran apa yang kamu dapat jelaskan dari ayat tersebut?*
_Rom 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?_
Kelahiran baru telah memberikan pengalaman atas kuasa Firman dan Roh; sehingga roh kita dilahirkan kembali oleh air dan Roh. Dan pengalaman itu membawa kita kepada KESADARAN di dalam JIWA kita, bahwa betapa TIDAK BERDAYANYA TUBUH DALAM MENGHADAPI KUASA DOSA DAN MAUT. Kecenderungan berbuat dosa masih ada, tapi kesadaran akan kekudusan dan kekuatan melawan kuasa dosa itu telah kita miliki. Maka jiwa kita berteriak seperti yang Paulus katakan: Celaka! Siapa yang dapat melepaskan kita dari tubuh maut ini?
_25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa._
Dengan merenungkan dan berinteraksi dengan firman, Paulus mendapati, bahwa hanya ada satu KUASA yang dapat melawan dosa yang mencoba kembali menguasai tubuh dan pikiran kita. Sebab iblis tau kelemahan kita adalah daging kita; tapi PUJI TUHAN: roh kita kuat dan roh adalah penurut firman. Oleh sebab itu, PIKIRAN atau akal budi kita harus terus menerus diberi makanan yang berasal dari FIRMAN. Jangan biarkan pikiran dan kehendak kita dipakai lagi untuk melayani dosa; tetapi kita harus hidup dalam pimpinan ROH KUDUS supaya HUKUM ALLAH lah yang bekerja di dalam seluruh keberadaan kita: roh, jiwa dan tubuh. Kita dimampukan oleh Roh Kudus hidup dalam kebenaran, menyembah Tuhan dalam roh, dan mempersembahkan TUBUH kita dengan iman kita itu.
*#2. Roh memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut, jelaskan apa yang kamu tangkap dari kebenaran tersebut?*
Roh kita menjadi kuat dan berkuasa oleh karena suplaian kekuatan yang dari Roh Kudus. Pribadi dari Roh Kudus tidak bisa memaksakan kehendakNya mengambil-alih kehendak kita. Tapi Ia membuat roh kita menjadi BERANI dan bahkan PERKASA. Bukan keputusan dari kehendak yang lain – apakah pikiran atau kehendak daging; tapi kehendak Roh itu HIDUP dan ketaatan roh kita mengambil HIDUP itu dan membuat akal budi kita bekerja melampaui pikiran dan kehendak daging yang adalah maut. Hukum dosa tidak berlaku lagi.
Seiring pengenalan kita akan Pribadi Iman yang ada di dalam kita itu terus bertumbuh dewasa, maka kita bisa mengisi kemerdekaan kita; karena kita memiliki kemampuan melakukan pekerjaan baik, buah-buah kehidupan yang baik dan berkenan kepada Allah. Kita melayani hukum Allah, hukum Kasih. Juga kita dapat menghasilkan buah kandungan yang baik, generasi baru yang menggenapkan seluruh janji dan firman Tuhan.