HIDUP OLEH IMAN DENGAN KEKUATAN ROH Bacalah terlebih dahulu: Galatia 5:17, Roma 7:20-21, Yohanes 3:18- 19 Allah itu roh adanya. Begitu juga manusia memiliki roh yang berasal dari Allah. Sebab itu manusia adalah makhluk yang kekal. Tetapi di dalam rencana Allah, selama hidup di dunia manusia itu diberikan tubuh jiwani, supaya roh kita dapat dilatih dan tumbuh menjadi sempurna. Pribadi kita yang sebenarnya ada di dalam roh. Itu sebabnya Allah membangkitkan terlebih dahulu roh kita, supaya rencana Allah yang semula dapat dinyatakan melalui tubuh kita. Dan melalui proses lahir baru inilah, jiwa kita diselamatkan supaya akhirnya tubuh kita juga diselamatkan. Pada awalnya tubuh jiwa ini masih condong pada dosa dan memiliki sifat daging. Jiwa tidak dapat lekat pada roh, sebab sifatnya bertentangan satu sama lain. Jadi jelas nampak adanya pertentangan antara tubuh jiwa melawan roh. Tubuh jiwa atau daging inilah yang ingin selalu menyeret dan memaksa manusia untuk hidup di dalam dosa, serta mendorong manusia memenuhi keinginan-keinginan daging. Sesudah kita mengalami karya penebusan, maka roh kita dipimpin oleh Roh Allah, sehingga tubuh juga tidak mengalami pertentangan dengan roh. *#1. Keinginan daging bertentangan dengan keinginan roh, apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang yang sudah ditebus?* Kita tidak dapat mengubahkan sifat daging itu. Demikian pula Tuhan tidak ingin mengubah sifat daging itu, sebab daging adalah tempat di mana kehendak bebas itu bermanifestasi dan untuk dapat kita mengakses alam natural ini. Dan kehendak bebas adalah hakekat dari kemanusiaan kita, karena Tuhan tidak mau menjadikan kita seperti mesin. _*Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.* Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." Matius 13:30_ Tuhan akan membiarkan kedua sifat itu berdampingan “keinginan roh” yang adalah hidup; dan “keinginan daging” yang adalah kematian oleh karena dosa dan maut. Kegenapan waktunya adalah waktu menuai. Gandum adalah gambaran dari buah-buah kehidupan di dalam kepemimpinan Roh. Sejak lahir baru dan sudah ditebus, sampai kegenapan waktunya; kita harus menundukkan diri di bawah kepemimpinan ROH KUDUS, supaya kita HIDUP oleh Roh. Demikian dikatakan Adam kedua adalah Roh yang menghidupkan. Jika sudah ditebus dan lahir baru, berarti kita PERNAH MENGALAMI PEKERJAAN FIRMAN DAN ROH dimana KEKUATAN YANG MENGHIDUPKAN KEMBALI ROH kita dilakukan oleh ROH KUDUS. Roh Kudus berasal dari Kristus sendiri; mengapa harus stop atau meragukan Roh Kudus? Mengapa tidak melanjutkan perjalanan ini bersama Firman dan Roh Kudus. *#2. Kalau kita menggunakan kekuatan kita, maka selalu yang muncul adalah apa yang jahat. jadi dengan cara bagaimana supaya kita harus bersikap?* *Tanpa kekuatan Roh Kudus, yang bekerja adalah kecenderungan kedagingan dengan keinginannya. Kita akan terseret arus (roh-roh) dunia, kembali kepada keinginan daging yang akan membawa kita kepada maut (Kol 2:20). Tetapi HIDUP oleh Roh, dan diberdayakan oleh-NYA melawan arus dan akan terus membawa kita kepada KEKUDUSAN, kepada KEMENANGAN atas dosa dan maut, sampai tubuh kita ditebus seluruhnya.* _Efesus 1:14 *Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah*, untuk memuji kemuliaan-Nya._ Ada jaminan dari Roh Kudus, yang menjadikan kita sebagai milik Allah. Kita tidak membiarkan jaminan itu begitu saja, dalam masa anugerah dan sebelum masa tuaian itu, tanpa arti. Roh Kudus harus diaktifasi, memanifestasikan dan menyatakan diri-Nya dan kita harus tetapkan hati untuk bekerjasama dengan Roh Kudus untuk menghasilkan buah-buah kehidupan. Dinamika Roh Kudus harus nyata dalam hidup kita. *Sikap kita harus mengaktifkan roh kita dalam bekerja sama dengan Roh Kudus dalam satu kesatuan roh.* _1 Korintus 6:17 (TB) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia._ Makanan roh untuk kita peroleh kekuatan berpegangan pada Roh Kudus dan untuk mengaktifasi iman kita adalah Firman. *Sikap kita adalah BERSATU dengan ROH. Hanya dengan memakan firman setiap hari, setiap waktu. KESATUAN ROH itu bekerja di dalam kita untuk mewujudkan seluruh kehendak Allah.
SATE 23 November 2020 –
Bacalah terlebih dahulu: Galatia 5:17, Roma 7:20-21, Yohanes 3:18- 19
Allah itu roh adanya. Begitu juga manusia memiliki roh yang berasal dari Allah. Sebab itu manusia adalah makhluk yang kekal. Tetapi di dalam rencana Allah, selama hidup di dunia manusia itu diberikan tubuh jiwani, supaya roh kita dapat dilatih dan tumbuh menjadi sempurna. Pribadi kita yang sebenarnya ada di dalam roh. Itu sebabnya Allah membangkitkan terlebih dahulu roh kita, supaya rencana Allah yang semula dapat dinyatakan melalui tubuh kita.
Dan melalui proses lahir baru inilah, jiwa kita diselamatkan supaya akhirnya tubuh kita juga diselamatkan. Pada awalnya tubuh jiwa ini masih condong pada dosa dan memiliki sifat daging. Jiwa tidak dapat lekat pada roh, sebab sifatnya bertentangan satu sama lain. Jadi jelas nampak adanya pertentangan antara tubuh jiwa melawan roh. Tubuh jiwa atau daging inilah yang ingin selalu menyeret dan memaksa manusia untuk hidup di dalam dosa, serta mendorong manusia memenuhi keinginan-keinginan daging. Sesudah kita mengalami karya penebusan, maka roh kita dipimpin oleh Roh Allah, sehingga tubuh juga tidak mengalami pertentangan dengan roh.
*#1. Keinginan daging bertentangan dengan keinginan roh, apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang yang sudah ditebus?*
Kita tidak dapat mengubahkan sifat daging itu. Demikian pula Tuhan tidak ingin mengubah sifat daging itu, sebab daging adalah tempat di mana kehendak bebas itu bermanifestasi dan untuk dapat kita mengakses alam natural ini. Dan kehendak bebas adalah hakekat dari kemanusiaan kita, karena Tuhan tidak mau menjadikan kita seperti mesin.
_*Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.* Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." Matius 13:30_
Tuhan akan membiarkan kedua sifat itu berdampingan “keinginan roh” yang adalah hidup; dan “keinginan daging” yang adalah kematian oleh karena dosa dan maut. Kegenapan waktunya adalah waktu menuai. Gandum adalah gambaran dari buah-buah kehidupan di dalam kepemimpinan Roh.
Sejak lahir baru dan sudah ditebus, sampai kegenapan waktunya; kita harus menundukkan diri di bawah kepemimpinan ROH KUDUS, supaya kita HIDUP oleh Roh. Demikian dikatakan Adam kedua adalah Roh yang menghidupkan. Jika sudah ditebus dan lahir baru, berarti kita PERNAH MENGALAMI PEKERJAAN FIRMAN DAN ROH dimana KEKUATAN YANG MENGHIDUPKAN KEMBALI ROH kita dilakukan oleh ROH KUDUS. Roh Kudus berasal dari Kristus sendiri; mengapa harus stop atau meragukan Roh Kudus? Mengapa tidak melanjutkan perjalanan ini bersama Firman dan Roh Kudus.
*#2. Kalau kita menggunakan kekuatan kita, maka selalu yang muncul adalah apa yang jahat. jadi dengan cara bagaimana supaya kita harus bersikap?*
*Tanpa kekuatan Roh Kudus, yang bekerja adalah kecenderungan kedagingan dengan keinginannya. Kita akan terseret arus (roh-roh) dunia, kembali kepada keinginan daging yang akan membawa kita kepada maut (Kol 2:20). Tetapi HIDUP oleh Roh, dan diberdayakan oleh-NYA melawan arus dan akan terus membawa kita kepada KEKUDUSAN, kepada KEMENANGAN atas dosa dan maut, sampai tubuh kita ditebus seluruhnya.*
_Efesus 1:14 *Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah*, untuk memuji kemuliaan-Nya._
Ada jaminan dari Roh Kudus, yang menjadikan kita sebagai milik Allah. Kita tidak membiarkan jaminan itu begitu saja, dalam masa anugerah dan sebelum masa tuaian itu, tanpa arti. Roh Kudus harus diaktifasi, memanifestasikan dan menyatakan diri-Nya dan kita harus tetapkan hati untuk bekerjasama dengan Roh Kudus untuk menghasilkan buah-buah kehidupan. Dinamika Roh Kudus harus nyata dalam hidup kita.
*Sikap kita harus mengaktifkan roh kita dalam bekerja sama dengan Roh Kudus dalam satu kesatuan roh.*
_1 Korintus 6:17 (TB) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia._
Makanan roh untuk kita peroleh kekuatan berpegangan pada Roh Kudus dan untuk mengaktifasi iman kita adalah Firman. *Sikap kita adalah BERSATU dengan ROH. Hanya dengan memakan firman setiap hari, setiap waktu. KESATUAN ROH itu bekerja di dalam kita untuk mewujudkan seluruh kehendak Allah.