Langsung ke konten utama

Berasosiasi Dengan Firman Dan Roh-Nya

SATE 5 December 2020  - 

Bacalah terlebih dahulu: Filipi 2:5-8, Roma 12:1-2, Ibrani 4:12

 

KITA SEHARUSNYA BERTINDAK SEPERTI GEREJANYA: Menaruh pikiran DI DALAM Kristus. GerejaNya harus men-set pikiran di dalam Kristus BUKAN dengan hal yang lain. Untuk mencapai karakter-karakter Kristus itu yang menjadi hal yang harus kita pikirkan, bagaimana untuk ketaatan, pengorbanan, mengosongkan diri itu yang menjadi prioritas hidup kita, bukan pikiran kita dipenuhi dengan kekhawatiran, ketakutan, gelisah, dan hal yang lain, yang bukan karakter-karakter Kristus.

 

Jangan serupa dengan dunia ini. Do not conformed to this world! (Suschematizo) yang artinya jangan menjadi serupa atau mengikuti pola yang dunia berikan atau tawarkan. Dunia ini selalu menawarkan hal-hal yang bersifat logis, nyata dan masuk akal, sehingga akan membuat kita berpikir bahwa itulah sistem yang benar dalam kehidupan.

 

Selalu gunakan firman sebagai pembanding kehidupan Firman Allah dikatakan kuat dan lebih tajam, yang dapat memisahkan setiap roh dan apa yang ada di dalam jiwa kita yaitu apa yang menjadi pemikiran, perasaan dan kehendak kita, dan yang sanggup membedakan setiap pikiran dan kecenderungan hati manusia. Maka dari itu kita harus terus menggunakan firman ini sebagai pembanding dari kehidupan kita.

 

*#1. Bagaimana cara menaruh pikiran di dalam Kristus Yesus itu?*

 

Kita harus rela dan bersedia terus dipimpin oleh Roh Kudus. Kita harus mengarahkan (setting) pikiran untuk aktif memikirkan hal-hal yang dari Roh (Rom 8, Fil 4:8); juga  mencari perkara yang di atas di mana Kristus ada, bukan di bumi (Kol 3:1,2).  Ini hanyalah bentuk penundukkan diri, bentuk pertahanan supaya luput dari pencobaan.  *Sebab, pikiran yang dari unsur jiwa tidak bisa menjamah pikiran Allah yang adalah Roh. Pikiran kita tidak bisa menjangkau apa yang ada di dalam alam roh, alam sorgawi (Yes 55:9).*

 

Jadi, bagaimana hal ini menjadi mungkin?  Bagaimana menjadi nyata dan terrealisasi dalam hidup kita? Tuhan telah MENGANUGERAHKAN dan menyediakan SEMUA yang SANGAT MULIA DAN BERHARGA  dan MENGENAKANNYA kepada kita.

 

_2 Petrus 1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, SUPAYA OLEHNYA KAMU BOLEH MENGAMBIL BAGIAN DALAM KODRAT ILAHI, DAN LUPUT DARI HAWA NAFSU DUNIAWI YANG MEMBINASAKAN DUNIA._

 

Bagian kita percaya, menyambut-NYA, memegang-Nya, merangkul-Nya, berdiri teguh dan melayani Tuhan kita. Tuhan melanjutkan terus kasih-setia-Nya, walau pun kita jatuh, ke dalam lembah kekelaman, dan berada dalam bayang-bayang maut.  Dia tidak membiarkan Adam-Hawa dalam ketelanjangan, tapi Dia mengorban seekor domba jantan dan mengenakan pakaian dari kulitnya, menutupi kesalahan dan kemaluan mereka (Kej 3:21).  Dia sungguh mengasihi kita. Tuhan tunjukkan, bahwa Tuhan Allah (Yesus Kristus) yang adalah Firman yang menjadi manusia, yang akan bertindak.

 

*Setelah kita menjadi percaya dan dimerdekakan, proses selanjutnya kita harus mengikatkan diri, mengasosiasikan diri kita ke dalam pimpinan Roh Tuhan, supaya kita menjadi satu di dalam roh (Roma 8, 1 Kor 6:17). Ini harus menjadi SOP (standar operasi dan prosedur) hidup kita sehari-hari, sebagai Ciptaan Baru yang bisa mengakses kekayaan sorgawi yang telah disediakan bagi kita (Ef 1:3) dan melihat apa yang sedang terjadi di alam sorga.*  

Sebelum ini kita telah mengikatkan diri dalam kematian-Nya, kita harus terus mengikatkan diri dalam penderitaan apa pun yang diijinkan-Nya, supaya kita diikat oleh kuasa kebangkitan-Nya.  Ini tidak bisa terjadi tanpa pertolongan Tuhan lewat Roh dan Firman.

_1 Korintus 6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia._

 

*Tuhan telah berinisiatif membuka diri-Nya, menyatakan diri-Nya, menyediakan diri-Nya, bukan hanya menyediakan waktu-Nya, berkat-Nya, atau rumah-Nya, sorga, mau pun KerajaanNya (Yoh 14:21). Dia sendiri mendorong kita dengan kerelaan hati-Nya, supaya kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Semakin kita mengasosiasikan hidup kita dengan pribadi-Nya dan dengan tujuan-Nya,  semakin kita bisa menjawab kehendak-Nya, karena apa yang tidak mungkin bagi manusia yang percaya, semua  menjadi mungkin. Roh kita bukan hanya hidup berasosiasi dengan jiwa dan tubuh kita, tapi lebih dari itu, ROH KITA HARUS BERASOSIASI DENGAN ROH YANG MENGHIDUPKAN secara PENUH (Yoh 6:56).*  

_Yohanes 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, *ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.*_

 

*DIA  MENGADOPSI, MENYETARAKAN , MENYELARASKAN, MEMBERDAYAKAN, MENANAMKAN KODRAT ILAHI-NYA – sama dengan yang ada pada Yesus -, SEHINGGA NATURE DARI ROH YANG MENGHIDUPKAN ITU MENJADI NATURE KITA. ROH KITA MENJADI ROH YANG MENGHIDUPKAN JUGA.*  Asosiasi yang sempurna akan membuat dua lingkaran itu menjadi satu. Kristus-lah  yang MENGENAKAN KODRAT ILAHI-NYA kepada kita.   Kita sedang bertumbuh ke arah itu dan men-disasosiasi  segala aspek hidup kita dari dunia ini.  Kita harus mendisorientasi  pikiran kita dan melepaskannya  (disconnected) dengan ikatan-ikatan yang dari dunia ini.   *Roh dan Firman-Nya lah yang menguduskan kita, memisahkan kita dari dunia ini untuk menyatu dengan kodrat ilahi-Nya.*

 

 

*#2. Mengapa kita bisa berkesimpulan bahwa pola dunia adalah sistem yang benar?*

 

Sejak dilahirkan kepada kita ditanamkan apa yang berasal dari dunia. Semua kita terima dari dunia apapun  yang disodorkannya tanpa kita berdaya menolak, memikirkan akibatnya ke depan. Sejak kecil kita mengenal uang dengan sangat baik. Setiap hari di tangan kita harus ada uang. Dan semua nilai-nilai yang lain yang dari dunia ini, sejak kecil ditanamkan (diimpartasikan) oleh orang-tua, guru sekolah, teman-teman dan semua orang yang kita jumpai. Terus sampai dewasa, dan hal-hal yang dari dunia yang sangat biasa, sangat lazim, sangat masuk akal, sangat kita butuhkan; itu menjadi kebenaran yang terpola, tercetak di dalam batin, pikiran dan mengendap di jiwa kita.

 

Maka, tanpa hidup kita diterangi oleh terang Tuhan kita tidak bisa melihat pembanding; kompetitor dari sistem yang lain yang jauh lebih dahsyat, lebih tinggi, lebih agung dan lebih mulia. Tanpa intervensi Tuhan, kita tidak bisa menjadi pemenang dan hanya bisa tunduk pada sistem dunia. Padahal desain Tuhan dan panggilan-Nya adalah untuk menjadikan kita menjadi lebih dari pemenang. Setelah diselamatkan dari neraka, jiwa kita harus dimenangkan dari dunia ini. Tidak boleh satu pun kuasa yang lain, ditegakkan di dalam diri kita; sehingga melebihi KUASA yang diberikan-Nya untuk kita.

 

_Kisah Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."_

 

_1 Yohanes 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita._

 

_1 Yohanes 5:5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?_

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

Preparing the Bride - Session 2

Persiapan gereja sebagai Mempelai Wanita Kristus untuk pernikahan dengan Anak Domba - Sesi 2 Ps. Djonny Tambunan Pada sesi ini papa membahas konsep menjadi kudus dan setia sebagai istri Kristus. Pembicara menekankan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya untuk mengatasi godaan dan mencapai kekudusan. Ia menarik garis paralel antara pencobaan yang dialami Y esus dan pencobaan yang dihadapi orang Kristen masa kini. Papa mengilustrasikan lebih jauh dengan tokoh Musa sebagai teladan keteguhan iman. Berikut adalah rangkumannya, yang akan membantu Anda memahaminya dengan mudah: Tujuan Tuhan dalam Hidup Orang Percaya : Tuhan berharap umat-Nya menjadi kudus dan mencapai kekudusan seperti Kristus. Ini bukan hanya menjadi umat Tuhan, tetapi juga menjadi kekasih atau istri-Nya. Untuk mencapai ini, Tuhan memberikan Roh Kudus. Peran Roh Kudus : Roh Kudus memberikan kemampuan untuk merespon kehendak Roh, bukan keinginan daging. Roh Kudus memberikan identitas bahwa orang percaya adal...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Preparing the Bride - Session 1

Persiapan gereja sebagai Mempelai Wanita Kristus untuk pernikahan dengan Anak Domba - Sesi 1 Ps. Djonny Tambunan Kunci dari persiapan ini adalah kekudusan dan kesetiaan, yang dicapai melalui Roh Kudus, Firman, dan hamba-hamba Tuhan. Proses ini melibatkan transformasi dari sekadar umat Tuhan menjadi kekasih-Nya, yang siap dan berkontribusi pada perjamuan pernikahan.  Gereja dipanggil untuk hidup kudus, menolak dosa, dan memiliki iman yang memampukan umat untuk melihat upah kekal. Yesaya 54:5 menekankan peran Allah sebagai suami yang memproses umat-Nya menjadi istri, sementara Efesus 5:25-27 menyoroti Kristus memurnikan gereja melalui Firman. Intinya, sesi-sesi ini menekankan pentingnya kesiapan rohani dan transformasi pribadi untuk memenuhi panggilan sebagai mempelai Kristus. Wahyu 19 dan Roma 9 memiliki kesamaan dalam hal panggilan dan status orang percaya. Ayat kunci yang menjadi dasar tema Persiapan Mempelai Wanita Why 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memulia...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...