Jiwa Sebagai Jembatan Antara Roh Dan Tubuh
SATE 20 December 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Yehezkiel 36:26-27 dan I Tes. 5:23
Selama beberapa minggu Papa membagikan bahwa pekerjaan Allah yang luar biasa adalah membawa kita dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. Roh kita saja yang berasal dari Allah, sedangkan jiwa kita bukan berasal dari Allah. Anatomi kehidupan manusia itu terdiri dari 3 yaitu: tubuh, jiwa dan roh. Allah bekerja untuk membuat atau mengembalikkan tatanan yang sempurna. Tubuh, jiwa dan roh tidak ada konflik. Ini adalah anatomi spiritual yang kembali beroperasi kepada urutan yang benar bahwa jiwa kembali menjadi jembatan untuk mengekspos apa yang ada di dalam roh yang sudah dihidupkan. Tetapi roh kita sudah tercampur dengan jiwa kita. Itulah sampai saat ini, Allah tetap bekerja untuk menerangi jiwa kita yang telah berdosa. Kita dibukakan bagaimana cara masuk Allah dalam hidup kita untuk menerangi kegelapan dalam hidup kita.
Papa membagikan bahwa hati kita terbagi menjadi 4, yaitu: Hati nurani yang berasal dari roh, pikiran yang daripada jiwa, kehendak yang daripada jiwa, Perasaan yang daripada jiwa kita. Jadi, dalam hati kita lengkap ada jiwa kita (pikiran, perasaan, dan kehendak), tetapi dalam hati kita itu juga ada hati nurani yang berasal dari roh. Inilah menjadi pijakan Allah untuk masuk dalam hati kita.
*#Bagaimana supaya jiwa kembali menjadi jembatan untuk mengekspos apa yang ada di dalam roh yang sudah dihidupkan?*
Jelas Allah membutuhkan 3 unsur kehidupan manusia yang lengkap itu dan berfungsi sempurna sesuai dengan tatanannya: roh, jiwa dan tubuh.
Syukurlah roh kita sudah dihidupkan kembali. Sementara tubuh kemuliaan kita masih tersimpan di sorga sampai kegenapan waktu tubuh yang fana ini diganti dengan tubuh sorgawi itu. Maka, sekarang Allah sedang dan terus berurusan dengan jiwa kita supaya berfungsi sebagai mana mestinya.
Jiwa kita harus dibangun sebagai jembatan. Oleh karena jiwa juga sebelumnya selalu menerima input yang salah dari tubuh, jiwa harus dipenetrasi dulu menjadi normal kembali, lalu dilatih supaya memiliki kecenderungan kepada roh dan kebenaran. Tubuh yang lama dulu selalu memaksakan kehendak daging menggunakan KUASA dosa. Sekarang kuasa dosa sudah dikalahkan, tapi masih terus berusaha masuk melalui pancaindera jasmani sebab kita masih mengenakan tubuh kita yang lama.
Allah melalui kuasa-Nya yang bekerja melalui Roh Kudus di dalam kita, menjauhkan tubuh kita dari hati atau jiwa kita, sehingga kita beroleh waktu dan kekuatan merobah kecenderungan hati kita dan melatihnya sehingga menjadi taat dan mengikuti segala ketetapan Allah.
Yehezkiel 11:19-20 (TB) Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Daud melatih jiwanya dengan menggunakan mulutnya, selalu memperkatakan kebenaranNya, bersyukur dan memuji Tuhan sampai batinnya diselaraskan dan jiwanya terbangun.
Mazmur 103:1 (TB) Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Oleh karenanya kita harus terus bergaul dengan firman, melatih roh kita menjadi kuat dan dalam kesatuan dengan Roh Kudus dengan berbahasa roh, serta melatih akal-budi dan batin kita dengan memperkatakan kebenaranNya yang berasal dari Roh Kudus di dalam kita. Dengan demikian jiwa kita akan berguna dan berfungsi sebagai jembatan untuk mengekspos dan mengekpresikan apa yang ada dalam roh kita.
Amin.