Melihat dan Menyikapi Melalui Kaca Mata Iman
SATE 22 December 2020 -
Bacalaha terlebih dahulu: Kejadian 3:1-6
Kejadian 3:1-6 mengisahkan manusia pertama jatuh dalam dosa. Mata Hawa melihat buah yang enak dimakan dan telinganya kemudian mendengar perkataan iblis yang memutar balikkan Firman Tuhan sehingga jiwanya ragu-ragu, lalu menuruti perkataan iblis untuk memakan buah itu dan melanggar Firman Tuhan.
Jika kita tidak serius dalam Tuhan, kita akan meragukan Firman Tuhan. Jiwa kita bertentangan antara menuruti FirmanNya atau melanggarNya yang menyebabkan jiwa kita sakit karena pengaruh iblis. Seperti Yudas yang jiwanya dikuasai iblis sehingga ia melanggar Firman Tuhan kemudian mati bunuh diri. Tetapi krn kita semua sudah LAHIR BARU, roh kita dipenuhi oleh Roh Kudus yang membuat kita HIDUP BARU. Namun bukan berarti kehidupan seluruhnya berubah. Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan.
1. Kejatuhan Hawa dimulai dari apa yang dilihat dan didengar. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dan bagaimana sikap yang seharusnya kamu lakukan?
Masalah utamanya adalah bagaimana kita menghadapi tantangan dalam hidup ini. Persoalan akan selalu ada, soal ekonomi, pendidikan, rumah tangga, karir, bisnis, kondisi fisik tubuh kita, sakit penyakit dan sebagainya. Semua persoalan kita di mata Tuhan adalah alat yang Dia gunakan untuk melihat bagaimana kita menghadapi, menyikapi nya? Apakah kita fokus kepada persoalan atau tetap tidak teralihkan dari percaya di dalam Dia? Bukan Dia yang membuat persoalan untuk mencobai kita. Dia hanya memakai kesempatan itu.
Petrus memandang kepada Yesus yang berdiri di atas air. Dia sendiri mulai berjalan di atas air, suatu hal yang mustahil sekarang dia bisa lakukan. Tapi ketika matanya teralihkan pandangannya dari Yesus dan melihat gelombang-gelombang ombak yang datang, ia mulai ragu dan mulai tenggelam.
Jadi kita jangan sampai teralihkan iman kita di dalam Kristus, tapi tetap percaya di dalam Dia ada keselamatan, ada pertolongan, ada kekuatan. Kita harus memakai firman sebagaimana Yesus memperkatakan firman sebagai senjata untuk menghadapi pencobaan.
Persoalan-persoalan yang kita hadapi mungkin telah menjadi pencobaan buat iman kita. Walaupun belum, kita harus melihatnya dari kacamata spiritual, indera ke6 kita, yakni iman yang dikaruniakan Tuhan, sehingga firman iman itu sendiri yang bekerja di dalam kita.
Kita harus terus melatih semua indera rohani kita, bukan terus mengandalkan mata atau indera jasmani yang lain dalam menyikapi dan menghadapi persoalan-persoalan. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri. FT mengatakan terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan (Yer 5:17).
Tuhan selalu ingin melihat iman kita itu selalu aktif. Dia memakai kesempatan dimasa pandemi Covid ini juga. Tapi Tuhan tidak akan tinggal diam. Ketika Dia melihat iman kita tetap teguh dan aktif, Dia akan bertindak. Bukan doa kita yang mencoba menghentikan, tapi Dia melihat sikap hati kita.
Iman itu menjadi nyata ketika hati kita tetap berkobar-kobar, maka itu yang akan membuat Tuhan bertindak. Ia akan melakukan apa yang Dia telah katakan melalui firmanNya.
2. Tindakan bodoh apa yang dilakukan Yudas (murid Yesus) setelah dia menjual Yesus? Mengapa Yudas bisa melakukan hal itu?
Yudas bunuh diri. Hatinya telah sepenuhnya dikuasai iblis dan Yudas tidak memanggil nama Tuhan untuk menolongnya.
Lukas 22:3 (TB) Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.