CARA KERJA ALLAH MEMENANGKAN JIWA KITA
SATE 14 December 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Kejadian 6:3, Roma 3:20, Roma 8:28
Manusia jahat karena bersifat daging dan bukan karena dapat pengajaran yang jahat atau mengumbar hawa nafsu atau karena berusaha mengatasi tekanan yang jahat atau dibujuk yang jahat, tetapi karena bersifat daging. *Allah tunjukkan bahwa sifat daging pada manusia membangkitkan kecenderungan hati akan dosa. Mereka yang belum lahir baru akan melayani hukum Taurat dengan akal budinya saja, dan ini berakibat hukum dosa dilayani oleh daging kita.*
*Hati terdiri dari hati nurani (bagian dari roh), pikiran, perasaan dan kehendak. Namun roh manusia yang belum lahir baru itu mati, jadi operasional hati hanyalah jiwa saja.* Jadi karena tidak ada keterlibatan roh, maka jiwa dan tubuh akan dipengaruhi oleh tekanan yang berasal dari luar termasuk roh-roh jahat, sebab tidak ditemukan ada alternatif yang lain. Kekuatan daging sangat kuat dalam hal melakukan dosa dan bertentangan dengan Allah. Daging tidak bisa diubah, hanya bisa dimatikan, lalu kita hidup menurut roh.
*#1. Bagaimana kita bisa membedakan keputusan yang kita ambil itu berasal dari roh atau jiwa kita?*
Roh orang yang belum lahir baru beroperasi dengan akal-budinya saja untuk mengambil keputusan, karena tidak mungkin roh yang mati itu memiliki kekuatan dan bisa bersuara di dalam hati nurani. Jadi pertanyaan ini adalah untuk yang sudah lahir baru. Ketika kita hendak mengambil keputusan walau pun sudah lahir baru, sering terjadi atau masih ada pertentangan antara hati nurani dan kehendak dari pikiran atau jiwa kita. Pergumulan ini menjadi bukti, bahwa roh kita belum kuat, belum teguh menyatakan kehendak yang berasal dari dorongan Roh dan hati nurani kita.
Kemungkinannya adalah pancaindera lahiriah kita masih mendominasi memberikan input dan pengaruh yang lebih kuat daripada indera ke-6 kita atau iman kita. Iman harus diaktifkan dengan cara memperkuat pancaindera rohani kita dan men-downgrade pancaindera lahiriah hanya berperan untuk hal-hal yang natural. Pancaindera rohani harus dilatih terus supaya kuat, diasah terus supaya menjadi lebih peka dan disamakan frekuensinya dengan frekuensi sorgawi dengan jalan berdoa berbahasa roh dan membombardir roh kita dengan firman.
Bagaimana kita tau keputusan dari roh atau jiwa? Keputusan berdasarkan kehendak roh itu membuat hati kita tetap tinggal dalam damai sejahtera dan sukacita dan kita ambil berdasarkan kehendak yang berbicara di hati nurani. Ikatan damai sejahtera itu tidak terkoyak, sebab sense (aistheterion) kita bisa melihat, merasa dan meraba kebenaran (rhema) dan kuasa firman Tuhan bekerja, walau pun belum menunjukkan bukti. Iman mulai bekerja aktif oleh karena diberikan kepercayaan dari keputusan itu sendiri.
*#2. Apakah pernyataan ini benar, “roh kita ditekan oleh jiwa sehingga kita tidak dapat menerima supplaian dari roh”? Jelaskan!*
Benar. Roh yang hidup sebenarnya selalu memberikan suplaian, tapi kekerasan hati oleh karena tekanan dari jiwa oleh karena informasi dari pancaindera jasmani kita masih mendominasi operasi pikiran dan kehendak kita, maka suplaian itu terhambat. *Hati yang taat belum terbentuk, belum tergenapi dalam hidup kita selama jiwa belum dimenangkan.*
_Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya._
Yeh 36:26-27 menjelaskan bagaimana cara Allah bekerja di dalam kita. Itu yang Allah lakukan. Dia bukan hanya berjanji, tapi juga berupaya. Dia tau darimana titik awalnya, starting pointnya. Dia beri hati yang taat. Dia selalu memulai dari dalam, bukan dari luar kita. Hati yang taat itu supaya kita mentaati Allah dan firman Allah.
*Jadi, bagaimana Allah bekerja untuk memenangkan jiwa kita? Roh Kudus akan diberikan dia di dalam batin kita. Ketika roh kita diberikan yang baru, maka pada detik yang sama, Allah menaruh Roh-Nya tinggal di dalam roh kita yang baru itu, yang aktif dan hidup; yang punya akses kepada Allah. Supaya Dia bisa memulai di dalam roh kita, lalu penetrasi, merembes terus masuk ke dalam jiwa. hingga apabila jiwa itu sudah dimenangkan, hati juga dimenangkan; maka senantiasa kita bisa mengambil keputusan menurut informasi firman Tuhan, yang datang dari Roh Allah. Maka, manusia roh itu harus selalu diberi makan, aktif dan dinamis, makan dari buah Pohon Kehidupan supaya Allah bisa bekerja di dalam roh kita. Roh kita bisa menangkap suara Allah dengan intuisi kita, penetrasi dari roh, merembes ke jiwa. Jika jiwa kita sudah dimenangkan, kita memiliki hati yang baru. Hati yang taat, senantiasa mengambil keputusan dari firman Tuhan, perkataan Tuhan yang berasal dari RK yang sudah ada di dalam roh kita. Itu cara Allah bekerja, di dalam roh kita.*