Mengalami Terobosan: Hidup Di Alam Kemustahilan
SATE 16 December 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Roma 7:14 dan Galatia 5:16
Roh kita kuat tetapi jiwa kita berkuasa karena selama ini telah dibangun tembok-tembok oleh pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dalam sistem kehidupan, sehingga kita mengikuti prinsip dunia yang kita sebut itu kelaziman. Kita menjadi budak atas majikan kita yaitu dosa.
Daging adalah joint venture antara jiwa dengan tubuh. Kadangkala tubuh mengatur jiwa dan sebaliknya, tidak ada kehadiran roh untuk memberi masukan. Sejak manusia jatuh dalam dosa, maka jiwa menolak kedualatan roh dan menerima suara tubuh. Menghilangkan sifatnya tetapi tetap daging. Allah memberikan batas operasional daging. Kecenderungan hati selalu membuahkan pekerjaan yang jahat. Apa yang dihasilkan daging tidak bisa menjadi persembahan bagi Tuhan. Kita merenungkan Firman Tuhan itu yang mengoperasikan darimana? Salah juga ketika kita bilang yang penting aplikasi tanpa perenungan Firman. Ada ukuran Tuhan.
*#1. Bagaimana mengetahui bahwa benih Firman diterima oleh roh dan bukan di jiwa?*
Firman harus diterima oleh roh, karena jiwa bukanlah alat yang tepat. Jiwa itu bersifat natural, firman itu roh dan supranatural. Jiwa otomatis timbul karena interaksi antara roh dan tubuh. Ketika dalam keadaan sebagai hamba dosa, jiwa dan tubuh mengambil-alih peran dari pada roh. Hidup manusia lama kita hanya mengandalkan peranan jiwa dan tubuh.
Sekarang, dalam keadaan sebagai manusia baru, roh kita hidup lagi, ditetapkan oleh Elohim (Sang Pencipta) sejak semula sebelum dunia dijadikan, untuk manusia roh kita yang berkuasa; sebab kita diciptakan menurut gambar Allah yang sesuai dengan rupa Allah, yang adalah Roh.
Jadi bila kita terbiasa mengaktifkan roh kita, firman itu akan kita terima di dalam roh, tanpa ada perlawanan dan pergumulan, sebab roh itu penurut. Sebaliknya roh yang tidak aktif, tidak merespon firman dengan tepat, dengan sukacita, tidak menyambut dan menerima Pribadi firman itu; maka akan terjadi pergumulan, pertentangan di dalam pikiran kita.
*#2. Apakah masih ada benteng-benteng dalam pikiran kita? Dan bagaimana kita menghancurkannya supaya kita naik level?*
Allah telah menjauhkan tubuh dari hati yang keras, setiap firman itu diperdengarkan dan ditangkap oleh pendengaran roh kita. Namun, jika hanya telinga jasmani yang menangkapnya, maka peranan jiwa itu tetap mendominasi.
(1) Kita harus punya keputusan dan ketetapan hati untuk memiliki kecenderungan hati pada firman dan mau mengaktifkan roh kita, dengan hidup hanya bergantung pada firman. Keputusan ini teramat penting dilakukan dan teramat krusial untuk mengubahkan karakter hidup kita dari manusia jasmani (karakter Adam pertama, hanya sebagai mahluk jiwani, living being, living soul) menjadi manusia rohani (karakter Adam terakhir, Roh yang menghidupkan). Dan kita akan menerobos keterbatasan manusia natural kita, masuk ke alam supranatural. Tanpa kita mengambil keputusan untuk bergantung pada firman, pada Pribadi firman yang adalah Yesus Kristus sendiri sulit untuk kita mengalami kemajuan / naik level rohani kita / posisi roh kita.
(2) Kita harus memborbardir hidup kita dengan firman. Kuasa yang terkandung dalam firman itu akan bekerja bagaimana pun caranya untuk menembus kekerasan hati kita dengan cara makin menjauhkan peranan tubuh kita, sehingga kita bisa menangkap firman itu dengan roh kita. Sebab salah satu fungsi roh di dalam hati ada di dalam hati nurani, intuisi atau kesadaran kita. Dan itu akan semakin dibangkitkan oleh Tuhan.
(3) Kita harus menurunkan (downgrade) peranan dari pancaindera jasmani kita, dan meng-upgrade peranan roh kita sendiri. Itu hanya bisa dilakukan dengan bersekutu erat dengan Tuhan di dalam doa. Kita harus menggunakan apa yang sudah dikaruniakan Allah yang sekarang ada di dalam kita, Roh Kudus. Berdoa dalam bahasa roh, mengaktifkan roh dan membangkitkan manusia roh kita, membangunnya dengan kokoh.
(4) Dengan roh yang aktif berarti kita mengaktifkan IMAN, menggunakan iman; sebab iman adalah roh. Tuhan mencari iman kita. Di mana imanmu? Setiap kita berdoa Dia mencari iman. Setiap kita berteriak minta tolong kepada Tuhan, Dia ingin melihat iman kita. Tanpa roh kita aktif, iman tidak bisa aktif. Iman hanya berdiam dan tertidur. Sementara kita seperti murid-murid di dalam perahu ketika menghadapi bahaya gelombang badai dan angin, hanya bisa menuduh Tuhan itu tidak peduli dan Tuhan Yesus sedang tertidur nyenyak di perahu. Perkenanan Tuhan hanya bisa kita peroleh dengan memiliki iman yang aktif.