Sistem Dunia dan Jalan-Jalannya
SATE 2 December 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Efesus 2:1-3 Roma 8:7-8 dan Efesus 6:1-9
Musuh mempunyai target dalam hidup kita, karena dia tahu bahwa kita adalah akan menjadi gerejaNya :
a. Musuh akan memperhadapkan kita kepada sistemnya yaitu kepada sistem dunia ini. (Efesus 2:1-3)
• Berjalan mengikuti jalan dunia ini (course of this world)
• Mentaati penguasa kerajaan angkasa (prince of the power of the air)
• Hidup di dalam hawa nafsu dan mengikuti keinginan daging.
b. Iblis tahu apa yg menjadi titik lemah kehidupan kita yaitu membawa kita ke area darah dan daging yaitu di dalam pikiran, sehingga kita digerogoti dengan ketakutan, kegelisahan dan kekhawatiran sehingga pengenalan kita akan Allah menjadi kabur. (Roma 8:7-8)
c. Iblis membuat kita menjadi religius, sehingga kita akan merasa aman-aman saja tapi iblis membuat banteng di dalam pikiran kita sehingga serangan itu terjadi dari dalam dan itu bisa menggagalkan hidup kita! (Efesus 6:1-9)
*#1. Sebutkan sistem dunia yang kalian ketahui, yang sudah menjadi hal yang lazim dilakukan?*
Sistem dunia berbanding terbalik dengan sistem Kerajaan Sorga. Yang sangat prinsip seperti diuraikan di atas adalah KUASA yang bekerja di balik kedua sistem. Bahan bakar dari kuasa yang menggerakan sistem dunia adalah: hawa nafsu dan keinginan daging. Dalam hal memperoleh kekayaan didorong oleh keserakahan, ketamakan, kemiskinan; dengan segala cara, manipulasi dan menutupi fakta, berbohong, tipu daya. Bisnis sistem dunia dimotivasi oleh sikap untuk bertahan hidup, mendorong hal yang baik, tapi mengesampingkan akibat yang buruk dan merugikan. Sistem dunia adalah sistem yang korup; yang mendegradasikan semua sisi dan area kehidupan orang. Mendegradasi moral, alam natural dan nilai-nilai spiritualitas kita, membawa ketakutan, bencana dan kehancuran. Ini sistem yang dikehendaki dan dipakai iblis untuk membangun Kerajaan Maut.
*#2. Bagaimana kalian bisa mengetahui, apakah hal yang sedang terjadi/dilakukan itu adalah sistem dunia atau bukan?*
Baik dan jahat itu sudah tertanam di hati setiap orang oleh benih yang berasal dari taman Eden, dari buah Pengetahuan Baik dan Jahat. Tidak perlu pewahyuan lebih atau khusus untuk membedakan sistem dunia/bukan. Contohnya: Sistem pendidikan kita juga memakai sistem dunia / sistem Babel. Pikiran kita sudah ditanamkan bahwa pendidikan tinggi membuat kita sukses. Penilaian yang dipakai tidak memanusiakan siswa, mengkerdilkan dan menyingkirkan mereka yang kurang berbakat, inteligensia rendah dan seterusnya. Yang dijunjung adalah prestasi, termasuk bidang-bidang lainnya dan akan menjadi prestise atau menaikkan derajat. Ujung-ujungnya adalah orang bisa meninggikan diri, sombong, memandang rendah yang lain. Itu semua bukan berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Hasil dari mengejar prestasi adalah stress, beban berlebih, tapi tujuannya belum tentu jelas dan benar. Bukan semua prestasi itu jelek, tapi movitasinya didorong hanya untuk memuaskan keinginan daging, keinginan mata dan oleh keangkuhan hidup (1 Yoh 2:16).
_Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 1 Yohanes 2:17_
*#3. Iblis akan membuat kita merasa “aman” dan apabila memang itu yang terjadi. Bagaimana kita bisa bertobat?*
Yang lebih sulit disadari dan dideteksi langsung dengan mata telanjang adalah kepalsuan, kamuflase, fatamorgana yang menutupi keadaan asli dan ujungnya akan berakhir pada kekecewaan, stress, frustasi, melemahan jiwa (mental, morale) dan roh kita (unsur dalam iman). Tindakan kita dengan asumsi, pikiran dan standar yang kita buat sendiri, dari dunia ini dan dari iblis, tidak akan bisa menjawab kebutuhan kita sebenarnya.
Kain meminta jaminan keamanan dari Tuhan setelah ia membunuh Habel. Ia memperoleh jaminan keamanan dari Tuhan, tapi ketakutan dan kekhawatiran terus ada di dalam hatinya. Kain tidak bisa memperoleh damai sejahtera. Untuk menambah rasa aman, ia mengusahakan keamanannya dan kesejahteraannya dengan mendirikan kota (Kej 4:17).
DOSAlah yang membuat orang merasa takut dan khawatir. Orang berusaha menutup kekurangannya dan kelemahannya, tetapi kebenaran mengatakan Dia lah yang akan mengisi dan memenuhi segala sesuatu (Ef 1:23). Sebaliknya seperti yang kita dapatkan, kepuasan hanya kita dapatkan dari Tuhan. Air melambangkan dimensi KEKUDUSAN. Hanya dengan minum air kehidupan dari Yesus Kristus, kita tidak akan merasa haus lagi (Yoh 4:14). Di luar Tuhan, manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya seperti yang pernah ditunjukkan-Nya di taman Eden.
Pertobatan kita terjadi ketika kita bergeser dari pengharapan yang palsu dan mengijinkan Tuhan bekerja di dalam diri kita, supaya kita dipenuhi dengan kasih-karunia-Nya, dialirkan air kehidupan; diberdayakan dengan pengertian dan hikmat-Nya, supaya kita dapat melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup yang pokok dan dapat berbuah-buah (Titus 3:14, Fil 4:19).
Hanya dengan mencari perlindungan dalam Kerajaan Sorga – yakni masuk ke dalam sistem kerajaan dan siklus kehidupan - dan mengenal kebenaran-Nya kita akan bisa HIDUP dalam damai sejahtera-Nya, sesuai dengan kehendak Tuhan, rencana-Nya dan tujuanTuhan menciptakan kita. Kita bisa selaras dengan takdir kita.