MEMBANGUN GEREJA DI ATAS PILAR SION – Bagian2

PILAR PERTAMA – DIMENSI PERKATAAN – bagian 2
By Dr. Jonathan David 6 Juli 2014

Seringkali gereja membangun dengan pertemuan-pertemuan (meetings) bukan dengan perkataanNya.Kita sedang membangun orang-orang yang tidak percaya dan tidak sepenuhnya mempercayai perkataanNya. Gereja dipenuhi oleh orang-orang yang tidak taat dan orang yang hanya taat sebagian. 

Tuhan telah memiliki cetak biru (blueprints) dan siap untuk membangun rumah. Rencana sudah disetujui dan tidak seorang pun dapat menghentikannya. Ketika kita akan membangun rumah kita merasa begitu bersemangat seperti juga ketika kita merenovasi rumah. Tembok-tembok baru dibangun dan tembok-tembok lama diruntuhkan. Jangan menjadi sentimentil akan bagian tertentu dari rumah itu. Untuk Tuhan dapat membangun sesuai dengan patron, tembok-tembok lama harus diruntuhkan atau jika tidak kita tidak akan melihat hal yang baru. Apakah kita siap untuk bangunan yang baru dan pewahyuan yang baru? Aktivitasnya bukanlah aktivitas yang natural. Semua terhubung dengan sorga, Tuhan, sumber-sumberNya, anugerahNya, dll. Kita tidak melihat kemampuan sendiri atau rekening bank.

Tangkap itu dari sorga, sebab Sion bukanlah dalam bentuk natural biasa. Kita harus bergerak lebih tinggi. Pilar Sion bukan keduniawian. Fondasinya bukan di bumi. Fondasinya di sorga.

Apa yang telah kita pelajari di GLS dan ITIP tidak bisa mundur lagi tapi terus bergerak maju.

Kita harus merestrukturisasi gereja untuk meletakkan dasar bagi hal-hal yang baru ini. Banyak hal-hal baru akan terjadi. Orang-orang baru dan keluarga-keluarga baru akan datang. Teman-teman karib kita akan dijamah oleh kuasa Tuhan. Mereka yang tidak mengenal Tuhan akan mengenalNya, mereka yang sudah mengenalNya akan bertumbuh lebih lagi di dalamNya. Membuat gereja menjadi siap. Untuk hal-hal yang baru terjadi, harus ada koordinasi yang tepat. Kita membutuhkan kekuatan baru dibangkitkan. Kita tidak membutuhkan orang-orang di belakang layar untuk mendukung, tapi orang-orang yang berdiri di samping kita.

(Mat 13:3)  Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

(Mat 13:4)  Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

(Mat 13:5)  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

(Mat 13:6)  Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

(Mat 13:7)  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

(Mat 13:8)  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

(Mat 13:9)  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Buatlah hidup ini menjadi berarti buat orang lain. Mudah untuk hidup bagi diri sendiri, tapi merupakan pengorbanan lebih jika kita hidup bagi orang lain. Untuk hidup yang sembrono kita tidak butuh hikmat, tapi untuk menjalankan hidup yang berarti kita harus berhikmat.

Ada 2 macam rumah yang bisa kita bangun: rumah yang akan bertahan atau rumah yang akan roboh. Dunia ini dipenuhi dengan rencana-rencana. Kita membangun rumah bukan untuk masa sekarang tapi untuk masa depan. Pernikahan bukan untuk sekarang tapi untuk masa depan.Ketika kita membangun rumah dan merencanakannya berarti kita sedang membangun masa depan. Ketika kita membangun suatu bisnis itu bukan untuk sekarang tapi untuk masadepan. Bangunlah sesuatu yang akan bertahan; keluarga, pikiran, karakter, tingkah-laku, dll. Bangun sesuatu yang tidak dapat hancur.

Lima tahun kedepan dari sekarang sampai tahun 2020, kita mempunyai tugas penting untuk membangun gereja. Tuhan mengatakan: Ambil 5 atau 6 tahun mendatang ini untuk membangun ulang gereja. Kita harus melindungi setiap orang di dalam rumah. Nuh telah membangun bahtera untuk melindungi setiap orang. Cara kita membangun gereja akan melindungi seluruh keluarga. Jika kita tetap berada dalam bahtera, kita akan terlindungi. Ada beberapa hal yang Tuhan sedang bangun dan Dia ingin membawa kita masuk. Jangan tinggal di luar, jika tidak maka angin dan badai akan berdampak buruk bagi kita.

Tuhan akan membawa masuk orang-orang baik yang memiliki talenta dan skil ke dalam rumah. Orang-orang luar akan menolong pembangunan kembali gereja.

Dengan perkataan Tuhan kita dilahirkan kembali dan belajar dan menerima kuasa. Jika kita tidak mengetahui perkataanNya maka kita tidak akan mendapatkan material dan makanan. Jika kita tidak mengenal perkataanNya kita tidak dapat membangun. Jika ingin membangun karakter, kita membutuhkan perkataanNya. Kita tidak menghendaki orang-orang yang tidak berharga. Itu sebabnya kita membutuhkan perkataan untuk mengubahkan pola pikir mereka.

Ketika karakter mereka sudah terbangun kita bisa membangun kehidupan dan dari sana membangun keluarga-keluarga. Itu sebabnya di waktu mendatang akan ada keluarga-keluarga muda karena kita membangun karakter mereka. Dari keluarga-keluarga kita akan memiliki angkatan kerja. Tidak ada gunanya memiliki 1000 keluarga tapi mereka tidak bekerja. Lebih banyak pekerja maka kita akan menjadi lebih produktiv. Dengan 1 orang menjangkau, 1 orang terselamatkan, gereja kita akan berlipat ganda. Adalah para pekerja yang akan membuat perbedaan. Kita harus membangun karakter dan kehidupan dan keluarga dan angkatan kerja. Jika tidak ada angkatan kerja tidak akan ada masyarakat. Jika kita tidak mengubahkan masyarakat kita tidak dapat membangun kota.

Aspek Pertama Membangun Adalah Membangun Dengan PerkataanNya
Seringkali gereja membangun dengan pertemuan-pertemuan (meetings) bukan dengan perkataanNya.Kita sedang membangun orang-orang yang tidak percaya dan tidak sepenuhnya mempercayai perkataanNya. Gereja dipenuhi oleh orang-orang yang tidak taat dan orang yang hanya taat sebagian. Mereka datang ke gereja tapi tidak secara regular. Bagaimana gereja menjadi beres jika kriteria pertama dari gereja saja sudah salah? Jangan katakan kita bisa meneruskan perkataan Tuhan kepada generasi selanjutnya oleh karena usia kita sudah lebih tua. Kita mewarisi kepada yang lain oleh karena kita sedang melakukan sesuatu yang lebih besar. Jika tidak bekerja, maka kita tidak memiliki anugrah. Jika kita tidak memiliki anugrah kita tidak akan dapat mengambil hal-hal yang baru. Kita harus mengambil-alih tanggung-jawab yang tidak dilakukan orang-orang lain sehingga kita bisa mengingkat pada level berikutnya. Bapa tidak pernah berhenti bekerja.

(Mat 7:24)  "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

(Mat 7:25)  Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Jika kita membangun gereja tidak berdasarkan perkataan Tuhan kita tidak akan bertahan. Begitu banyak kesaksian orang-orang sukses selama GLS. Banyak di antara kita yang tidak melihat hal-hal terjadi dalam hidupnya karena tidak percaya perkataan papa. Kita mendengar namun tidak percaya. Itu kegagalan kita. Kita harus mendengar, terkait dengan dan memberikan perhatian apa yang Tuhan katakan.
Apa pun yang kita bangun akan diuji.

Proses, praktekkan dan patronkan perkataan Tuhan
Jika memang kita memegang erat perkataan dalam hidup kita, proses, praktekkan dan jadikan diri kita sebagai patron kehidupan. Kita mendengar begitu banyak hal namun kita perlu memproses datanya. Kita tidak mempunyai waktu untuk melakukan semuanya. Kita harus memilih informasi yang benar.
Contoh: kita harus makan lebih banyak buah tapi informasinya tidak lengkap. Jika kita hanya makan buah, sayuran dan itu saja, kita akan mendapatkan masalah. Itu bukan sekedar informasi. Kita harus tau bagaimana memprosesnya. Jangan hanya mendengarkan apa yang dikatakan setiap orang. Begitu banyak orang Kristen yang mempunyai informasi yang tidak lengkap. Kita harus memprosesnya dan mendapatkan informasi yang benar.

Ada 4 hal yang harus diproses:
1. Dengarkan dengan tujuan.
Mengapa kita perlu mendengar? Jika tidak mendengar kita tidak mempunyai kehidupan. Tidak mendengar berarti kita tidak bisa menyelaraskan diri. Tanpa mendengar tidak ada iman. Buka telinga kita untuk mendengar. Jika kita menangkap apa yang Tuhan katakan, iman akan bertambah-tambah. Jika kita mendengar, namun tidak peduli, kita kehilangan kesempatan untuk berubah dan menang.Kadang-kadang bukan karena Tuhan tidak memberikan jawaban, tapi karena kita tidak mencarinya dan kita tidak bisa melihatnya.
2. Membedakan dengan bijak.
Kita bisa mendengarkan banyak hal dan harus tau apa yang diperlukan. Di konferensi banyak hal-hal yang dikatakan tapi di mana poin awalnya? Apa langkah pertamanya? Orang mendengarkan tapi tidak dapat bertindak karena mereka tidak dapat membedakan dengan bijak.
3. Terima dan Perbaharui Pikiran
Setelah kita mendengar apa yang Tuhan katakan dan ini sangat penting, kita gunakan informasi itu untuk merobah cara kita berpikir. Pasti ada 2 pemikiran:  pikiran Tuhan dan pikiran sendiri. Dua orang tidak dapat berjalan bersama-sama kecuali mereka sepakat. Kita harus menetapkan untuk menerima dan memperbaharui pikiran kita. Hanya ada satu pemikiran: Pikiran Tuhan, jalan-jalan Tuhan. Jika Tuhan mengatakan tentang doa, berdoalah tanpa memikirkan cara-cara lain. Dalam memproses kita harus memastikan hanya ada satu pemikiran.
4. Percaya sepenuh hati.
Jika ke-4 hal ini tidak kita kerjakan, kita tidak menjalankan proses dan hanya mendengarkan saja.Kita dapat menyediakan semua jenis makanan di atas meja dan tidak memakannya, kita akan tetap lapar dan tidak mendapatkan nutrisi. Kita harus bertobat dari tidak memproses informasi. Kita mengetahui begitu banyak, namun belum melakukan apa pun. Jika informasi sudah ada di dalam hati kita dan sudah pasti, kita sudah mendengarnya dan percaya, kita akan memprosesnya.

Latihan
Jika kita tidak menerima perkataan, bagaimana kita melakukannya? Jika kita tidak melakukan, tidak akan ada perobahan.
1. Putuskan dengan segera.
Jangan menunda-nunda. Kita harus segera bertindak, jika kita menyimpannya sampai besok, tidak akan terjadi. Jika kita ingin memberikan perpuluhan atau persembahan lakukan segera, sebab jika tidak, pikiran kita akan sangat cepat berobah. Jangan menundanya sampai besok, jika kita dapat melakukannya hari ini. Jika kita hendak berdoa, lekas berdoa daripada menentukan waktunya.
2. Rencana Kerja
Sekali kita telah memutuskan, buat rencana kerja dan mulai mengerjakannya. Jika kita telah memutuskan untuk melakukan penginjilan, mulai dan pergi, ketika roh kita bebas, buat rencana kerja untuk melanjutkannya. Banyak orang Kristen kehilangan kesempatan, karena tidak bertindak segera atau lambat dalam bertindak. Buat rencana kerja sehingga kita tidak berhenti mempraktekkan dan tetap melakukan apa yang seharusnya kita kerjakan.
3. Doakan Perkataan itu
Mohon kepada Tuhan supaya perkataan itu menjadi realitas. Jika Tuhan berbicara mengenai kemakmuran dan perlindungan, doakan hal itu. Terus berdoa, perkatakan dan deklarasikan sehingga pikiran, roh, hati dan bahasa kita menjadi satu. Jika kita tidak berdoa, itu tidak akan pernah menjadi bagian hidup kita. Terus gunakan perkataan Tuhan yang mendatangi kita sehingga menjadi lebih mudah untuk menjadikannya sebagai model perkataan. Kita harus menghidupi perkataan. Ketika menghidupi perkataan, kita dapat menjadi saksi dan menantang kesalahan. Banyak sekali orang Kristen yang hidup tidak benar, sehingga mereka tidak dapat menentang apa yang salah. Jika kita menghidupi perkataan kita memiliki kuasa untuk mengajar orang lain. Itu sebabnya para pemimpin tidak dapat berdiri teguh karena tidak mempraktekkan apa yang mereka katakan.
4. Anugerah
Sekali kita melakukan perkataan tanpa gagal, kita akan menerima anugerah itu. Jika akan merasa lebih kuat, lebih percaya diri untuk melakukan hal itu. Jika kita memulai, tidak akan berhenti. Jika kita berhenti mempraktekkannya hanya sebentar, kita akan merasa lelah dan bosan. Jika kita mendoakan perkataan, maka kita akan bergairah dan anugerah akan mendatangi kita dan kita akan menjadi lebih percaya diri, lebih bergairah dan menjadi lebih mudah. Kita akan mampu melakukan segala sesuatu lebih cepat.

Kita harus menemukan apa yang kita perlukan dalam hidup ini dan menjadikan perkataan Tuhan sebagai jawaban atas hidup kita. Kita harus belajar memproses perkataan buat kita sendiri. Jangan hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Pilih apa yang menjadi kebutuhan dalam hidup kita sehingga kita dapat mempraktekkannya. Ketika papa berbicara selama 1 jam, ambil apa yang diperlukan dan letakkan dalam hidup kita dan praktekkan. Jika membutuhkan pertolongan, bicarakan dengan seseorang.
End of Part-2: Building the pillars of Zion by Dr.Jonathan David






AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman