Orang Strategis Tuhan


MENJADI ORANG STRATEGISNYA TUHAN
 
Kita tidak akan mungkin bisa menjadi orang strategis Tuhan bila tidak memiliki bapa rohani dan ikat janji. Daud menjadi perkasa karena ada Samuel sebagai bapa rohaninya. Ditambah Isai, sebagai pembawa benih Kristus. Ketiga pengurapan yang dimiliki Samuel sebagai nabi, imam dan raja terimpartasi kepada Daud. Demikian juga halnya dengan empat ratus orang  yang bersama-sama dengan Daud di gua Adulam. Ketika mereka memposisikan diri sebagai anak, maka hidup mereka diubahkan dan mereka menjadi orang-orang yang gagah perkasa dan bernilai tinggi.Karena itu milikilah ikat janji dengan Tuhan dan bapa rohani. Berikan dirimu untuk  diubahkan, dibentuk, dididik, diperlengkapi. Dipersiapkan dalam kerajaan-Nya sehingga memiliki stamina roh yang kuat untuk dapat menyelesaikan pekerjaan Bapa dan mewujudkan kerajaan-Nya di bumi ini. Untuk menjadi orang strategisnya Tuhan, jemaat harus harus memiliki ikat janji yang progresif dan membangun hubungan yang kuat dan kokoh untuk memiliki akses dengan Tuhannya bapa rohani dalam rumah ilahi. Faktor penyebab kebobrokan gereja adalah dikarenakan tidak adanya bapa rohani dan tidak adanya ikat janji (yatim-piatu). Ketika ada hubungan yang kokoh , maka ada anugerah, ada kapasitas, ada kuasa, ada destiny dan air kehidupan tersalurkan dari Allahnya bapa rohani. Jemaat harus memahami betapa pentingnya arti dari sebuah ikat janji. Ada tujuan Allah sehingga kita mau melakukan ikat janji, bukan karena motivasi pribadi atau yang lainnya.
 Dalam alkitab digambarkan bahwa Rut menjadi orang strategisnya Tuhan karena ikat janji yang progresif ( Rut 1: 16-18). Pada awalnya hubungan Rut dan Naomi hanya sebatas ikatan jasmani antara menantu dan mertua. Hingga dalam perjalanan waktu Rut melihat pada diri Naomi ada anugerah dan destiny di dalam Allah yang disembah Naomi, yaitu Allah Israel. Sehingga meskipun suaminya yaitu anak dari Naomi meninggal, Rut tidak mau memisahkan diri dari Naomi. Ikat janjinya berubah bukan lagi ikat janji secara lahiriah, tapi merupakan ikat janji rohani. Rut tidak lagi berpikir untung ruginya mengikut Naomi, tapi dia melihat destiny dan anugerah kalau ikut Naomi. 
 
Sehingga dia mengatakan: “bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku.”  Dan karena ikat janji yang dilakukan oleh Rut terhadap Naomi, maka Tuhan memberikan pendamping hidup yang terbaik baginya, dan melalui garis keturunannya, Sang Mesias dilahirkan. 

Gereja harus memiliki sikap demikian, tidak lagi berpikir apa untungnya melakukan ikat janji dengan bapa rohani. Jangan melihat-lihat atas dasar kebutuhan kita. Tidak ada lagi ambisi dan mimpi pribadi, yang ada hanyalah karena ingin mewujudkan impian dan kehendak Allah bersama-sama. Itulah yang harus dimiliki jemaat gereja saat ini. Tanpa melihat kekurangan para pemimpin, bapa dan anak rohani harus berjalan bersama-sama menjadi orang-orang strategisnya Tuhan sehingga ada perubahan yang besar dalam alam roh. Rencana Allah akan berlaku dan kehendak-Nya akan terwujud di bumi ini.
Tuhan menggunakan strateginya pada orang-orang strategisnya. Inilah generasi baru yang gagah perkasa yang dibangkitkan menjadi generasi yang Paulus berkata: “Allahku akan mencukupi segala keperluanmu…”. Kita haus memiliki ukuran (dimensi roh) yang sama dengan Allahnya bapa rohani kita. Jangan melihat secara lahiriah atau kepintaran kita, tapi lihatlah apa yang Tuhan sediakan melalui bapa rohani; supaya terjadi transfer kekuatan, ketaatan dan kuasa melakukan hal-hal supranatural dan itu menjadi milik kita.

I Raja2 19:20; II Raja2 2:12; II Raja2 4:6
Elisa membangun suatu hubungan yang progresif dengan Elia: “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri…” Pertama Elisa memanggil Elia dengan sebutan “engkau”,
namun ketika Elia hendak naik sorga Elisa berseru: “Bapaku…bapaku!”. Karena dalam perjalanannya Elisa mengikatkan diri pada Elia dan hubungannya meningkat menjadi anak dan bapa. Itu sebabnya dimensi rohnya Elia dapat ditransfer kepada Elisa dua kali lipat, sehingga Elisa menjadi orang strategisnya Tuhan. Kita harus mencari Allahnya bapa rohani kita. Elisa kemudian bisa membangkitkan para nabi, termasuk Yehu orang yang menumpas habis musuh-musuh Elia. Sebuah generasi yang menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan oleh Elia.

Abraham mengikat janji dengan Allah (Kejadian 17). Allah kita adalah Allah perjanjian. Dia sangat menghargai ikat janji dan tidak mengingat dosa lama kita. Jangan mengingat kegagalan masa lalu seperti Abraham yang pergi ke Mesir dan mengambil Hagar untuk memperoleh keturunan. Pada Kejadian 18, Allah kembali menjanjikan seorang anak, setelah Abraham bertobat dari kesalahanya dan memperbarui ikat janjinya. Demikian juga dengan tiga ratus delapan belas orang yang bersama-sama dengan Abraham, ketika Abraham memfungsikan diri sebagai bapa, mereka menjadi orang-orang yang luar biasa dan gagah perkasa. Mereka yang hanya juru masak, pengurus rumah, penggembala kambing domba dll, mampu mengalahkan sembilan kerajaan yang sangat kuat. Hal itu karena adanya ikat janji yang progresif dalam rumah rohani. 

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman