Upper Room 195 - 1 Juli 2025 oleh Dr. Jonathan David
Ini adalah pesan yang mendalam mengenai pembangunan kembali masyarakat dan gereja berdasarkan prinsip-prinsip Kristen. Pembicara menekankan bahwa kehidupan baru harus berpusat pada Kristus dan menyoroti pentingnya bangsa, pemerintahan, dan konstitusi sebagai fondasi masyarakat yang stabil. Ia membahas peran Roh Kudus dalam membimbing umat beriman untuk membedakan kebenaran dari penyesatan dan untuk memulihkan gereja ke pola aslinya yang berbasis pada ajaran para rasul. Khotbah ini juga menegaskan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, memiliki potensi ilahi, dan harus belajar langsung dari Roh Kudus untuk hidup berkemenangan, menekankan kuasa nama Yesus dalam menghadapi kejahatan.
Kita adalah pesan harapan bagi setiap bangsa. Identitas kita terintegrasi dengan Kristus; jika pesan kita terpisah dari kehidupan kita, maka pesan itu tidak memiliki kuasa atau makna. Kita adalah bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun bangsa yang baru. Ketika orang melihat kita, mereka harus melihat kehidupan ilahi, kehidupan yang baik yang akan dijalani setiap orang.
Konsekuensi Ketiadaan Elemen Penting: Ada beberapa hal fundamental yang tanpanya, masyarakat dan individu tidak dapat berfungsi atau berkembang dengan baik:
Tanpa Kristus, tidak ada kehidupan.
Tanpa bangsa, tidak ada kepemilikan.
Tanpa pemerintahan, tidak ada peningkatan perdamaian. Ini juga berarti tidak ada visi atau arah ke mana kita akan pergi.
Tanpa kewarganegaraan, tidak ada hak, tidak ada hak istimewa, tidak ada kelompok perintis, tidak ada kelompok orang-orang.
Tanpa ikat janji (perjanjian), tidak ada hal yang mutlak/absolut, tidak ada konstitusi. Tanpa konstitusi, tidak ada yang perlu diperjuangkan.
Tanpa Tuhan, tidak ada harapan, tidak ada nubuatan dan janji, tidak ada perkenanan atau kemurahan.
Tanpa damai, tidak ada peningkatan.
Tanpa tujuan, tidak akan pergi kemanapun secara signifikan.
Tanpa seorang bapa, tidak ada pengangkatan sebagai anak dan keputraan.
Tanpa rumah, tidak ada rasa aman, tidak ada stabilitas, tidak ada keamanan.
Tanpa mitra, setiap bangsa tidak dapat berdagang dengan baik.
Visi dan Proses Pembangunan Ulang:
Roh Kudus sedang membangun kembali orang-orang.
Akan ada awal yang baru, bangsa-bangsa baru akan lahir dan turun dari surga, seperti Nigeria baru, Malaysia baru, Australia baru, Fiji baru, Papua Nugini baru, dan Singapura baru.
Ada dimensi baru di dimensi surgawi.
Setiap bangsa adalah perhatian kita, dengan beban untuk menjangkau semua orang tanpa terkecuali.
Konstitusi surga menyatakan bahwa setiap suku dan setiap keluarga harus diselamatkan, disembuhkan, dilepaskan, dan dibebaskan.
Tuhan telah memberikan hikmat, pengertian yang mendalam, dan roh pengetahuan untuk membangun.
Persepsi kita akan berubah, dan Tuhan telah memberikan rencana jangka panjang untuk 20 tahun ke depan agar kita dapat menyelesaikan tugas dan bersiap bersama orang-orang kudus untuk kedatangan-Nya.
Kita adalah pembangun bangsa, pengambil alih kota, pembunuh raksasa, mengalahkan musuh, dan memperluas kerajaan Allah.
Surga yang terbuka telah memberikan hikmat kepada kita, sehingga kita tidak akan pernah sama lagi. Dengan hikmat kita akan membangun, dengan pewahyuan kita akan merasakan, dengan pemahaman kita akan membedakan yang baik dari yang buruk, sehingga semua hal baik akan masuk ke dalam rumah.
Peraturan Melkisedek telah ditetapkan di surga, dan kita berpartisipasi dari bumi. Perlu ada pewahyuan dan pemahaman agar apa yang terjadi di bumi sesuai dengan apa yang ada di surga.
Era Kebenaran dan Peran Gereja:
Ini adalah awal zaman kebenaran dan akhir zaman dosa. Akan semakin mudah untuk membangkitkan orang-orang benar karena ini adalah waktu kebenaran.
Gereja akan mampu membedakan, mengidentifikasi, dan bekerja dengan Roh kebenaran, serta mengungkapkan roh kesesatan. Doktrin akan menjadi lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih terbangun.
Akan ada peningkatan pemerintahan Kerajaan tidak hanya di gereja, tetapi juga di bangsa-bangsa. Hal ini akan mengakhiri pelanggaran/kedurhakaan, penindasan, dan teror.
Tuhan akan membangkitkan sekelompok orang yang akan memperjuangkan pemerintahan yang baik, bahkan di dunia, bukan hanya di gereja. Peningkatan pemerintahan-Nya tidak ada habisnya, dan Tuhan akan mendatangkan damai.
Gereja akan bergerak dari yang baik menjadi yang agung dan kepada kemuliaan, menuju Allah yang Mahatinggi. Campur aduk gereja dari zaman kegelapan akan disingkapkan, ditolak, dan ditiadakan.
Gereja tidak akan kembali ke reformasi Martin Luther 500 tahun yang lalu, tetapi akan kembali ke pola semula, 2000 tahun ke belakang, ke tempat para rasul memulai. Ini adalah siklus baru di mana para rasul, nabi, penginjil, pendeta, dan pengajar kini berada di bumi.
Roh Kudus sebagai Guru:
Roh Kudus adalah guru kita. Dia memberi kita terang dari masa lalu, tetapi terang itu selalu saat ini.
Dalam kekekalan tidak ada waktu, tidak ada sejarah, tidak ada masa kini, tidak ada masa depan; semuanya satu. Waktu tinggal di dalam Dia, Dia tidak tinggal menurut waktu.
Kita harus belajar langsung dari Roh Kudus. Pembelajaran roh adalah satu-satunya cara untuk mengubah dunia ini.
Roh Kudus akan memimpin kita kepada seluruh kebenaran, membebaskan kita untuk berbicara tentang masa depan, dan memberitahukan tentang masa depan yang Tuhan sediakan bagi manusia.
Dia akan memberikan kebenaran masa kini, kebenaran profetik, kebenaran progresif sehingga kita tidak akan pernah kekurangan informasi yang diperlukan untuk hidup berkemenangan.
Tuhan akan mengajar kita berulang-ulang, dan kehidupan Roh ada di dalam Firman, dan kehidupan Firman ada di dalam Roh.
Roh Kudus akan menghukum dunia atas dosa, kebenaran, dan penghakiman. Mengenai dosa, Dia akan menghakimi karena orang tidak percaya kepada-Nya. Untuk melakukan pekerjaan Tuhan, diselamatkan, atau disembuhkan, kita harus percaya.
Penciptaan Manusia dan Posisi Kita dalam Kristus:
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kita adalah representasi Allah yang sebenarnya. Ketika orang melihat kita, mereka melihat Tuhan.
Allah menciptakan manusia dalam kategori dan kelas yang sama: roh ke roh. Ini memungkinkan kita untuk berada dalam frekuensi Roh Kudus dan bergerak ketika Dia bergerak.
Manusia adalah roh, memiliki jiwa, dan hidup dalam tubuh; kehidupannya ada dalam roh.
Allah menempatkan manusia di taman dan mengajarinya cara hidup sebagai "manusia Allah," bukan hanya hamba Tuhan.
Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk menarik dari Tuhan, belajar dari Tuhan, dan berkembang. Segala sesuatu yang diketahui manusia, Tuhan ajarkan kepadanya.
Adam yang pertama adalah jiwa yang hidup, tetapi Adam yang terakhir (Yesus) adalah Roh yang memberi kehidupan.
Kita tidak dapat dihancurkan oleh musuh karena Tuhan memasukkan ke dalam manusia segala macam hal yang merupakan bagian dari diri-Nya, memberi kita keuntungan.
Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan pada saat yang sama dan menyebut mereka "manusia". Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, yang melambangkan bahwa ia sudah ada "di dalam" laki-laki sebelumnya.
Ini juga serupa dengan bagaimana gereja lahir dari lambung Yesus yang disalibkan.
Allah menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan suci, dan keduanya menjadi satu daging. Kuasa untuk beranak cucu diberikan agar ada manusia lain yang serupa dengan gambar dan rupa yang sama.
Manusia mendapat penolong, pasangan yang cocok, dan mereka diselimuti oleh kemuliaan serta tinggal di hadirat-Nya.
Pentingnya Nama Yesus:
Dalam nama Yesus, setiap lutut harus bertelut dan setiap lidah harus mengaku.
Nama Yesus yang disalibkan adalah Tuhan dan Kristus. Nama baru-Nya, Tuhan Yesus Kristus, akan mengikat dan mengusir semua setan.
Ketika nama-Nya disebut, setan-setan akan gemetar.
Roh Kudus akan menunjukkan apa yang ada dalam Nama itu.
Tidak ada nama yang lebih tinggi dari Nama-Nya, tidak ada nama penyakit, manusia, atau setan yang dapat menahan kuasa ungkapan itu. Seluruh bumi akan gemetar mendengar Nama-Nya.
Kebenaran dan Iman:
Kebenaran harus menang; zaman kebenaran harus dimulai.
Segala yang Tuhan inginkan haruslah menjadi buah dalam kehidupan kita; segala yang Dia katakan haruslah menjadi konstitusi dari hal-hal yang mutlak/absolut dalam kehidupan kita.
Jika kita mencintai kebenaran dan menerima cinta akan kebenaran, kita akan diselamatkan, dan tipu daya kejahatan tidak akan menjamah hidup kita.
Jika kita mencintai kebenaran, Tuhan akan memberi aliran pewahyuan, persepsi, pemahaman, hikmat, pemahaman yang mendalam, dan roh pengetahuan.
Kuncinya adalah menerima cinta akan kebenaran, demi kebenaran, dalam kebenaran, agar kita tidak dihakimi dengan kejahatan.
Tuhan telah memilih kita untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kita dan dalam kebenaran yang kita percayai.
Kita akan tahu bagaimana memisahkan Roh kebenaran dari roh penyesatan.