PERJALANAN IMAN MENUJU LANGIT DAN BUMI YANG BARU
Rencana Tuhan tidak akan pernah gagal ketika orang percaya berfokus pada peran Roh Kudus dalam hidupnya. Dijelaskan bahwa Roh Kudus adalah "Penghibur", bukan dalam arti memberikan hiburan jiwa (emosional), melainkan sebagai penunjuk jalan melalui tantangan hidup dengan mengungkapkan kebenaran Allah dan mengarahkan pandangan pada janji-janji ilahi. Penulis juga menekankan bahwa iman sejati berasal dari Roh Kudus di dalam roh seseorang dan memanifestasikan dirinya dalam jiwa, sehingga memampukan individu untuk menjalani hidup yang berkenan kepada Allah dan pada akhirnya menjadi penghuni langit dan bumi baru yang dijanjikan. Secara keseluruhan, sumber ini mendorong hidup yang dipimpin oleh iman dan ketaatan pada bimbingan Roh Kudus.
.
Berikut adalah catatan lengkap isi khotbah:
I. Rencana Tuhan Tidak Pernah Gagal dan Perspektif Generasi Sekarang
Kita banyak belajar tentang bagaimana mengalir dalam rencana Tuhan yang tidak pernah gagal.
Terkadang sudut pandang kita mungkin melihat kegagalan di tengah jalan, tetapi rencana Tuhan tidak pernah gagal.
Tuhan akan terus melakukan rencana-Nya. Generasi kita saat ini memiliki faktor lebih dibandingkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebelumnya.
Kita tidak boleh pesimis; bangunlah roh saudara untuk mengalahkan kelemahan jiwa.
Tidak ada yang bisa mengalahkan atau mematahkan semangat untuk terus mempercayai Tuhan bahwa rencana-Nya tidak akan pernah gagal.
Allah tidak memiliki Plan A atau Plan B; satu rencana-Nya yang keluar dari mulut-Nya akan terlaksana, meskipun banyak hal mencoba membuat penyimpangan atau pembelokan.
II. Pengertian "Sudah Selesai" dan Nubuat
Yohanes 14:12 menyatakan bahwa Yesus telah "menyelesaikan kuota-Nya".
"Sudah selesai" berarti "sudah terbayar", bukan berarti dari A sampai Z semua sudah selesai. Allah akan terus memproses, melengkapi, dan mempercayai kita untuk menggenapi apa yang telah Ia firmankan.
Ada dua jenis nubuat: nubuat untuk Yesus dan nubuat untuk hidup saudara. Nubuat untuk Yesus tidak mengambil alih seluruh nubuat bagi hidup kita.
III. Masa Hidup Kita Saat Ini
Kita hidup di masa ketika Kristus pergi kepada Bapa.
Kita hidup di masa ketika Penghibur, yaitu Roh Kudus, datang.
IV. Roh Kudus sebagai Penghibur (The Comforter)
Roh Kudus disebut Penghibur, tetapi Dia bukan "kelompok hiburan" yang menghibur jiwa saudara.
Yesus juga adalah penghibur.
Penting untuk memahami sejarahnya: ketika Yesus menyebutkan Penghibur, itu berarti akan ada banyak tantangan, hal yang menyakitkan, pertentangan, konflik, aniaya, dan kerugian yang akan terjadi dalam hidup kita.
Roh Kudus menghibur dengan menunjukkan apa yang akan terjadi kemudian di alam kekekalan, seperti yang ditunjukkan kepada Rasul Yohanes (Ibrani 11). Ini menghibur semua pahlawan iman.
Pekerjaan Roh Kudus adalah menunjukkan bahwa rencana Bapa tidak akan gagal.
Jangan meminta hal lain, menginginkan visi atau mimpi lain, atau berdoa menuntut hal yang tidak akan Roh Kudus lakukan. Roh Kudus datang untuk membuat apa yang pada diri manusia menunjukkan bahwa rencana Bapa tidak akan gagal.
V. Rencana Akhir Allah: Langit Baru dan Bumi Baru
Rencana Allah pada titik finalnya adalah langit yang baru dan bumi yang baru sesuai dengan janji-Nya dalam 2 Petrus 3:13 dan Yesaya 65:17.
Di langit dan bumi baru, hanya akan ada kebenaran; tidak ada kemunafikan atau hal jahat.
Yesaya 65:17 menggunakan kata "bara" (menciptakan dari tidak ada) untuk langit dan bumi baru. Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi. Ini berarti Allah akan membuat dunia baru yang membuat kita tidak lagi menyukai atau mengingat kondisi kehidupan yang membuat sesak napas saat ini.
Bumi tidak akan dihancurkan, melainkan kita akan tetap berdomisili di bumi yang baru.
Kualitas langit dan bumi saat ini dipengaruhi oleh dosa manusia. Bumi sudah rusak sebelum manusia jatuh dalam dosa, namun dosa manusia memperburuknya.
Hati manusia, yang terdiri dari hati nurani, roh, pikiran, perasaan, dan kehendak, memiliki kecenderungan kepada yang jahat, bukan dosa. Roh manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Semua makhluk menantikan saat anak-anak Allah lahir dan muncul.
Langit dan bumi baru akan berisi kebenaran karena penduduknya adalah orang-orang benar, orang-orang yang memiliki kecenderungan hati kepada kebenaran.
Allah sedang bekerja secara tandem/paralel: Dia menjadikan saudara segambar dan serupa dengan Dia, menjadi bahan dasar utama bagi langit dan bumi baru yang hanya berisi kebenaran.
Iblis tidak punya tempat di langit dan bumi baru karena dia tidak hidup dalam kebenaran.
VI. Kebenaran dan Iman
Kebenaran berawal dari firman, tetapi firman dan kebenaran tidak sama.
Yohanes 16:13 menyatakan bahwa Roh Kebenaran akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.
Iblis juga mengutip firman Tuhan, tetapi ia adalah pendusta dan tidak hidup dalam kebenaran. Firman Tuhan harus diolah oleh Roh Kudus.
Injil adalah kekuatan Allah (dunamis, yang mayoritas adalah Roh Kudus) yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.
Kebenaran Allah nyata dalam Injil, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. "Orang benar akan hidup oleh iman".
Iman timbul dari pendengaran Firman Kristus (Rhema). Rhema tercipta dalam roh saudara oleh Roh Kudus.
Iman adalah suatu zat yang adalah roh.
Tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
Perjalanan hidup kita adalah "dari iman sampai kepada iman". Jangan sampai "iman" berubah menjadi "main" (bermain-main).
Jika seseorang mengendurkan diri dari iman, Allah tidak berkenan kepadanya.
Allah mencari iman di bumi ketika Kristus datang kembali (Lukas 18:8).
"Di manakah kepercayaanmu?" (Lukas 8:25) menunjuk pada di mana iman itu diletakkan, seharusnya dalam roh, bukan hanya di jiwa.
Ketidakpercayaan (apistia) di Matius 13:58 berarti mengandalkan jiwa untuk menilai, sehingga tidak menuruti roh yang punya iman.
"Kurang percaya" (oligopistos) di Matius 8:26 berarti hanya sedikit ekspresi iman dari roh yang mempengaruhi jiwa, sehingga masih didominasi oleh keyakinan pikiran dan menyebabkan bimbang.
Percaya (di Markus 11:22-23) adalah ekspresi jiwa atas seluruh apa yang datangnya dari roh. Hati yang tidak bimbang berarti seluruh jiwa sudah menyatu.
Yesus mengatakan diberkatilah mereka yang tidak melihat namun percaya. Generasi kita adalah generasi yang mengekspresikan seluruh iman dalam jiwanya secara utuh, tidak bimbang.
Iman adalah kemampuan ilahi untuk melihat segala hal yang sudah ada, sudah terjadi, di alam waktunya Allah.
Jangan "ngotot" (memaksakan) kehendak sendiri karena itu menunjukkan jiwa tidak bisa mengekspresikan iman.
Orang-orang di Perjanjian Lama seperti Musa, Daud, Daniel, Yesaya, dan Nuh melihat generasi ini melalui iman mereka.
VII. Tubuh Kebangkitan
Tubuh Yesus yang bangkit dan naik ke surga adalah tubuh yang sama yang lahir dari Maria dan disalibkan. Henokh juga tidak mengalami kematian dan tubuhnya ada di surga.
Tubuh kita yang sekarang akan hancur dan kembali menjadi debu.
Pada langit baru dan bumi baru, orang percaya yang masih hidup akan diubahkan tubuhnya, dan yang sudah meninggal akan dibangkitkan.
Gereja adalah Tubuh Kristus.
Dosa manusia (Adam dan Hawa) terjadi dalam tubuh dan mempengaruhi bumi. Kutuk Tuhan terhadap tanah mempengaruhi tubuh manusia ("kembali menjadi debu tanah").
Kristus, yang tidak berdosa, dijadikan dosa dalam tubuh-Nya, sehingga tubuh-Nya layak dipersembahkan untuk membayar kita.
Kita akan memakai tubuh milik Kristus yang telah bangkit, memiliki kualitas dan spesifikasi yang sama dengan tubuh yang naik ke surga, termasuk bekas paku di tangan. Ini lebih baik daripada tubuh Henokh karena Henokh tidak mengalami kuasa kebangkitan.
Allah menganggap kita patut dibangkitkan pada saat langit baru dan bumi baru.
VIII. Generasi Saat Ini
Allah sedang mendekati perampungan langit dan bumi baru yang berisi kebenaran.
Tanpa disadari, orang-orang benar bermunculan di mana-mana, bukan hanya di gereja, yaitu mereka yang hidup oleh iman dan berkenan kepada Allah.
Kita hidup di zaman iman, dari iman menuju iman.
Diselamatkan oleh iman adalah karena kasih karunia dan kemampuan Allah, bukan usaha kita. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
Generasi ini adalah generasi yang bisa melihat kerajaan Allah, bukan hanya mendengar penjelasannya.
Mereka adalah keturunan Abraham yang selalu hidup dan dipimpin oleh Roh Tuhan.
Mereka mempercayai apa yang Yesus katakan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Ini adalah generasi di mana Kristus bernubuat akan terwujudnya Yerusalem yang turun dari surga, yaitu gereja, bangsa yang terpilih, Tubuh Kristus.
Allah menjadikan mereka layak menjadi penghuni langit baru dan bumi baru.
IX. Pentingnya Pemahaman Spiritual
Penting untuk rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Jadilah orang yang kritis dan nalar dalam berpikir; jangan menerima begitu saja suatu pernyataan tanpa alasan.
Alkitab tidak lengkap dalam mencatat semua perbuatan Yesus. Kita hanya memiliki sekitar 0,001% dari semua yang terjadi.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Oleh iman, kita mengerti bahwa alam semesta dijadikan oleh firman Allah (rhema), bukan hanya logos.
Allah tidak dipengaruhi oleh keinginan atau rencana manusia.
Para pahlawan iman di masa lalu (seperti Musa) melihat dengan iman apa yang belum terjadi secara fisik, dan ini mengubah langkah serta sikap mereka. Mereka tidak mendapatkan janji di masa mereka, tetapi iman mereka menyaksikan bahwa itu akan terjadi pada generasi sekarang.