SAAT TEDUH 7Juli2020 - Proses Firman Menjadi Kehidupan
Bacalah terlebih dahulu: Matius4:4, Matius13:3-9
Kerinduan hati Bapa adalah untuk selalu dapat melepaskan firmanNya
ke dalam hidup kita. Manusia tidak bisa hidup tanpa FirmanNya.
Ketika Bapa memberikan Firman, adalah kewajiban kita untuk mengkondisikan hidup kita sendiri agar memiliki kondisi tanah hati yang memastikan untuk Firman yang Bapa berikan tersebut berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam kehidupan kita. Di sinilah pentingnya untuk kita membangun manusia roh sebagai pondasi kehidupan rohani kita. Setiap kali kita menerima Firman,kita mengimajinasikan Firman tersebut tergenapi dalam hidup kita sambilmulai berdoa dalam bahasa roh.
Setiap kali kita menerima adanya impresi atau kesan kuat yang muncul dalam pikiran, segera kita deklarasikan. Tanpa kitasadari, kita sedang mengakses dimensi rohani atau kehidupan Ilahi yang terkandung di dalam Firman yang Bapa berikan dan secara langsung menyatukannya ke dalam manusia roh kita.
1. Jelaskan bagaimana proses Firman menjadi kehidupan!
Firman dibawa oleh Roh Kudus ke dalam roh kita ketika kita mendengar atau membaca firman logos (tertulis). Firman akan berbicara lebih kuat, ketika kita mengulang mendengar atau membaca berulang kali dan merenungkannya (memikirkan dan membayangkannya) sebab firman itu adalah roh (spirit) dan hidup (Yoh 6:63). Di dalam firman terkandung KEBENARAN, KEKUATAN dan HIDUP YANG KEKAL (Yoh 6:68) yang adalah KARAKTER dan PRIBADI ALLAH sendiri. Roh Kudus membantu kita mengerti dan memahami tujuan perkataanNya itu, supaya kita dapat mengaplikasikannya. Ketika kita percaya DENGAN IMAN dan MERESPON FIRMAN yang mendatangi kita itu, maka firman itu memberikan KEKUATAN yang mengubah SUDUT PANDANG, SIKAP, PIKIRAN dan KEPUTUSAN hati kita, sehingga kita dapat melakukannya dan menjadi kehidupan kita.
2. Apakah kita selalu mempraktekkan berdoa dalam bahasa roh, dan kita deklarasikan apa yang Tuhan nyatakan ketika kita berdoa?
Ya, saya selalu mempraktekkan berdoa dalam bahasa roh yang membuat saya bisa mengakses secara spontan alam sorgawi, di mana Tuhan Yesus telah menyediakan tempat perjumpaan bersama Dia untuk kita dapat mendengar perkataanNya, sehingga kita mendapatkan arahan Nya dan MEN-DOWNLOAD PENGERTIAN-PENGERTIAN FIRMAN Nya (tidak perlu Tuhan berbicara berjam-jam untuk kita dapat mengerti firman Nya) yang mengubahnya cara pandang kita, sehingga kuasa firman itu bekerja.
Malahan sy lebih banyak berbahasa roh dengan maksud menyelaraskan seluruh keberadaan kita menurut kehendakNya dan kasih karunia Nya Tuhan, bukan menurut ego dan pikiran kita yang terbatas. Daya pikir kita terbatas, keinginan kita belum tentu baik dan benar, tapi roh kita yang berbicara lewat hati nurani kita menyuarakan kebenaran dan kemurnian (terkait juga dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan), dan roh yang bekerjasama dengan Roh Kudus tidak ada batasnya (limitless).
Dengan kebenaran dan kekuatan yang kita dapatkan ketika kita terkonek dengan sorga, baru ada dorongan Roh Kudus untuk kita deklarasikan firman yang kita doa kan. Tanpa dorongan Roh Kudus dan hanya dari jiwa kita saja, deklarasi itu tidak punya kuasa untuk mengubahkan atau menjadikan.
Sebab deklarasi bertujuan untuk memperkatakan kembali firman Kebenaran, melepaskannya di bumi, sehingga apa yang kita lepaskan di bumi akan terlepas di sorga. Demikian juga apa yang kita ikat di bumi akan terikat di sorga. Inilah cara kita menggunakan kunci-kunci Kerajaan Sorga.
3. Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa Bapa sedang bekerja dan akan terus bekerja dalam diri kita?
Kita bisa merasakan pekerjaan Allah di dalam roh, di dalam pikiran dan akhirnya terlihat (termanifestasi) dari tubuh kita, terekspresi lewat perkataan kita, sikap kita, pandangan kita tentang hidup dan hidup yang kekal, dan perbuatan tangan dan kaki kita.