SATE 30-Juli-2020 - Prinsip KETAATAN Menentukan Keterhubungan
Bacalah terlebih dahulu: Efesus 6:1-13
Ada satu prinsip firman yang menarik di Efesus pasal 6 ini dan terutama di ayat1-3. Kalau kita gali lebih dalam ini terkait dengan prinsip membangun KEKUATAN di dalam manusia roh kita. Di ayat 1 disebutkan kata ‘taatilah’. Kata’ taatilah’ bahasa Yunaninya adalah Hupakouō yang artinya: "To heedor conform to a commandor authority.
_Ef 6: 1 Hai anak-anak, *taatilah* orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu *perintah yang penting*, seperti yang nyata dari janji ini: 3 *supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi*._
Heed artinya memberi / memusatkan perhatian, memperhatikan dengan penuh. Conform artinya menyesuaikan diri, mencocokkan diri, menyelaraskan. Jadi kata ‘taatilah’ mengandung arti: suatu usaha kita untuk MEMUSATKAN PERHATIAN kepada perintah orangtua rohani kita sebagai *pihak yang berotoritas atas hidup kita* dan memberi diri untuk DISELARASKAN sesuai dengan apa yang disampaikan olehnya. Mereka yang tidak mau memperhatikan atau asal-asalan ternyata tidak sedang membangun kekuatan di dalam manusia rohnya. Tanpa sadar ia sedang mengkondisikan dirinya terus ada dalam zona nyaman atau kehidupan yang lama dan tidak mau berlatih untuk menuruti perintah yang ada dan otomatis akan tetap alami kelemahan dan kekalahan di kehidupan sehari-harinya.
*#1. Prinsip apa yang hilang kalau kita tidak menaati perintah dari orangtua rohani (sumberanugerah)?*
Jujur, memerlukan waktu lama buat sama mengerti dan memahami satu karakter yang bernama “TAAT” ini.
Dikaitkan dengan kemanusiaan atau tubuh kita yang berasal dari dalam tubuh Adam, rasanya sangat sulit kita bisa menjadi manusia yang taat. Namun kita bukan lagi berasal dari dalam tubuh Adam melainkan dilahirkan dari dalam TUBUH KRISTUS, yang TELAH mendemonstrasikan KETAATAN-NYA sampai MATI di kayu salib.
Tidak mudah kita memahami “TAAT” ini juga menjadi karakter daripada TUHAN sendiri, sebab Ia adalah Allah yang Mahakuasa dan Memerintah. Tapi IA SENDIRI harus tunduk kepada KATA-KATA yang PERNAH DIUCAPKANNYA. Kata-kataNya atau Firman-Nya merupakan HUKUM yang berlaku universal dan HARUS IA TAATI sendiri. Itu sebabnya kita tau Allah itu tidak bisa berdusta. Satu-satunya yang tidak bisa dilakukan Allah adalah berdusta.
Jadi apabila kita tidak TAAT berarti kita mengingkari atau melanggar prinsip KETERHUBUNGAN dan/atau KETERGANTUNGAN. Adam-Hawa melanggar atau tidak taat PERINTAH Allah untuk tidak memakan buah Pengetahuan baik dan jahat. Maka pada saat mereka melanggar ketaatan itu mereka mati dalam arti KETERHUBUNGAN mereka terputus dari Allah.
*Maka, apabila kita memberontak terhadap orangtua jasmani atau rohani, maka berarti kita MENGHANCURKAN hubungan kita dengan SUMBER ANUGERAH itu. Dan jelas PRINSIP ini akan terus mempengaruhi HUBUNGAN sampai ke atas, sampai ke rantai komando yang paling tinggi orangtua jasmani, orangtua rohani, dan Allah sendiri.*
*#2. Apa dampak dari ketaatan kita kepada pemimpin rohani?*
Dampaknya adalah bahwa saluran dari sumber anugerah itu tetap lancar, tidak ada sumbatan apa pun. Aliran air hidup yang dari Tahta Allah itu dan semua kandungannya merupakan anugerah dan berkat-Nya di dalam kasih-karuniaNya akan mengalir kepada Tubuh Kristus dan kita semua sebagai anggota-anggota tubuh Kristus pasti akan menerima aliran air hidup itu dari kepala (komando tertinggi) kepada anggota-anggota. Kita akan tetap berada pada prinsip kerja Allah atau pola kehidupan, yang seperti sungai mengalirkan kehidupan-Nya. Dan kita seperti pohon yang di tanam di tepian aliran sungai itu, sehingga menjadi berguna, dahannya bisa untuk obat dan berbuah lebat.
*#3. Di ayat yang hari ini kita baca ada kata"hormati" yang terkait erat dengan mengestimasi / menentukan nilai. Jelaskan apa yang kamu pahami!*
*“Hormati” berarti respek terhadap ikat-janji (covenant) yang tidak tertulis tapi sudah ada dan dilahirkan dari prinsip HUKUM atau ATURAN atau CARA KERJA ALLAH dalam kehidupan kita di bumi ini. Maka “hormat” dan “taat” itu sendiri adalah KATUP yang kita kendalikan sendiri, sedangkan NILAI kehidupan kita tergantung dari seberapa besar katup itu kita buka.*