SATE 28-Juli-2020 – PERCAYA DI DALAM YESUS MENGHALAU BADAI HIDUP
Bacalah terlebih dahulu: Markus4:35-41
Src: booksfaithandcoffe.com |
Pada saat badai itu datang dikatakan bahwa *Yesus sedang tidur, dan murid-murid membangunkan-Nya dan berkata “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa ”.* Kata binasa yang digunakan dalam bahasa Yunani adalah ἀπολλύμεθα (apollumeya) dari kata dasar (apollumi) ἀπόλλυμι yang berarti hancur, hilang, binasa. Ini adalah perkataan murid-murid yang meragukanYesus dan tidak percaya. Jika murid-murid percaya seharusnya mereka tidak mengeluarkan kata “binasa”. Bahkan dalam Injil Matius murid-murid meminta tolong kepada Yesus akan tetapi diakhiri dengan kata binasa. Mereka menganggap Yesus tidak peduli dengan badai tersebut. Karena pada saat itu Yesus tertidur. Karena kondisi inilah,akhirnya Yesus menegur murid-muridNya. Yesus menyingkirkan nature kebimbangan yang sedang bermanifestasi di hidup murid-muridNya.
*#1. Adakalanya kita masuk pada kondisi ragu-ragu samaseperti murid-murid Yesus saat itu. Menurutmu apa yang menjadi penyebab kita ragu/bimbang?*
Kondisi yang dialami murid-murid ini adalah kondisi nyata yang sedang kita hadapi bulan-bulan ini, seperti kita sedang diombang-ambing ombak yang belum tentu kapan selesainya. Apa yang menyebabkan kita ragu/bimbang akan pertolongan Tuhan adalah karena KURANG PERCAYA. Namun apabila kita PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN bukan berarti keraguan dan kebimbangan akan pertolongan Tuhan itu berkurang. Mengapa saya katakan seperti itu?
1. Karena kita percaya KEPADA Tuhan, bukan percaya DI DALAM Tuhan. Percaya kepada berarti sifatnya SITUASIONAL, tergantung kondisi. Kalau Tuhan memberkati dan melindungi kita, maka kita percaya kepada-Nya. Tapi kalau Tuhan tidak lekas menolong kita, maka kita jadi ragu bahkan hilang kepercayaan kita kepada Tuhan. Kalau kita sudah menaruh kepercayaan kita di DALAM TUHAN itu sifatnya lebih pasti, lebih kekal. Seperti Ayub katakan aku dilahirkan ibuku telanjang, mati pun telanjang.
2. Kita LEBIH PERCAYA PERKATAAN MANUSIA: “Tuhan TIDAK tidur. Gusti ora sare.” DARIPADA PERCAYA PERKATAAN YESUS yang adalah MANUSIA-NYA TUHAN. Dia berasal dari Bapa dan mengenal Bapa. Yesus sedang menunjukkan kepada orang percaya bahwa TUHAN ITU JUGA TERTIDUR. Tertidurnya Tuhan itu beda dengan tidurnya manusia. Dia mengkondisikan diri-Nya tertidur, supaya kita BANGKIT atau BANGUN di dalam IMAN kita. *Dia ingin melihat iman yang aktif – bukan iman yang tertidur, supaya kita menggunakan iman itu, memperkatakan firman yang kita percaya dan melihat hasilnya.*
*#2. Ketika kita melihat fakta lahiriah, maka ketika masalah ada seolah-olah firman yang sudah kita terima itu hilang begitu saja. Bagaimana cara yang harus kita lakukan supaya kondisi itu tidak terjadi pada hidup kita?*
Seolah firman yang sudah kita pernah dengar dan terima itu *hilang begitu saja, oleh karena firman itu belum hidup di dalam kita* dan kita belum terbiasa melatih iman kita. Level percaya kita belum meningkat, belum begitu yakin kebenaran dari firman, sehingga agak sulit *memperkatakan kembali firman itu, supaya firman kebenaran yang bekerja buat hidup kita (BUKAN TUHAN YANG KITA SURUH-SURUH)*. Murid-murid *dengan emosi membangunkan Yesus dan menyuruh-Nya menolong mereka.* Ini kebiasaan buruk yang harus kita hentikan sekarang juga. *Kita harus seperti anak kecil berani mengulang perkataan yang sudah diterimanya. Harus ada keberanian.* Halau rasa takut, pikiran negative, emosi negative dan keraguan. Yang terpenting adalah *iman kita ikut bermain, hidup dan bisa termanifestasi keluar dan mengekspresikan firman dengan keyakinan.* Saya yakin ini bukan hal yang sulit dan berat.
*#3. Keputusan apa yang akan kamu ambil dari perenungan firman hari ini?*
*Prinsipnya adalah KITA YANG HARUS MENGKONDISIKAN DIRI KITA” BUKAN KITA MEMAKSA TUHAN MENG-KONDISI-KAN DIRI-NYA.* Percuma juga kaleee…
Intinya adalah bagaimana kita menggunakan semua yang sudah Tuhan berikan. Terang Nya, firman Nya, kekuatan, pengertian, hikmat, damai sejahtera, kekayaan, kesehatan, mulut dan seterusnya untuk hal-hal yang positif dan kita perlukan, untuk kehidupan kita dan juga untuk panggilanNya. Jangan memendam semua harta itu dengan ketakutan dan khawatir. Dia Tuhan ingin kita menggunakannya sebaik-baiknya.
Saya memerlukan lebih banyak latihan mengucapkan firman melalui mulut bibir kita dengan artikulasi yang tepat dan akurat. Saya memerlukan kekuatan dan bimbingan Roh untuk dapat memanifestasikan iman saya, memperkatakan kebenaran dengan kuasa; berarti saya membangun keyakinan iman walau pun sekarang mungkin masih sebesar biji sesawi, karena di dalam firman ada kuasa Allah yang menyertainya.
Namun, supaya tidak menjadi sia-sia perkataan kebenaran itu; terlebih dulu saya harus membersihkan segala sumbatan dan konflik batin – yaitu konflik kepenting yang masih ada antara roh, jiwa dan tubuh. Tidak boleh ada najis bibir, perkataan dan pikiran negative. Saya harus mengkondisikan diri saya pada posisi yang tepat untuk dapat bangkit dalam kemenangan oleh kebenaran. Seperti ketika saya hendak tidur, saya mengkondisikan tubuh saya (roh, jiwa dan tubuh itu sendiri) supaya tidak ada badai berkecamuk. Itu adalah kondisi “rest” masuk ke tempat perhentian-Nya pada hari ini.
Amin.