Sate 17Juli2020 - Doa Yang Mengubahkan Bumi
Setelah kita memiliki hubungan dengan Bapa. Lalu yang pertamakali kita doakan adalah “Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Src: quotefancy.com |
Doa yang benar adalah mengandung passion untuk kemuliaan Bapa dan agendaNya. NamaNya, KerajaanNya, dan kehendakNya menjadi prioritas yang paling utama.
Ketika semua orang ingin melindungi atau menjaga nama dan reputasinya terlebih dahulu, Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengutamakan Nama, Kerajaan dan Kehendak Bapa terlebih dahulu di atas segalanya.
Matius6:5-15, 1Petrus4:2, Yohanes8:44, Matius3:2
1 Petrus 4:2 (TB) supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Yohanes 8:43-44 (TB) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Matius 3:2 (TB) "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
1. Bagaimana bisa kita menguduskan namaNya?
2. Bagaimana sikapmu dalam mendatangkan KerajaanNya dibumi?
3. Bagaimana kalian mengetahui kehendak Bapa?
4. Doa yang seperti apa yang bisa mengubahkan bumi?
*1. Bagaimana bisa kita menguduskan namaNya?*
*Nama kita sebagai Gereja telah disandingkan dengan Nama-Nya , sebab itu kesaksian hidup kita itu membawa Nama-Nya.*
*Menguduskan Nama-Nya berarti mengangkat Nama-Nya di depan orang yang menyaksikan hidup kita di mana pun dan kapan pun, bukan kita cukup mengucapkan saja dalam doa di hadapan Tuhan. Kesaksian dari tutur-kata, sikap, perilaku dan perbuatan kita harus menjunjung Nama-Nya. Jika kita meninggikan Nama-Nya, maka Dia yang mengangkat dan meningkatkan hidup kita dalam segala hal.*
*2. Bagaimana sikapmu dalam mendatangkan KerajaanNya dibumi?*
Sikap menggambarkan iman dan memancarkan apa yang ada di dalam hati kita, dan bahkan menggambarkan kepribadian kita. Kita tau bagaimana Tuhan memandang sikap Yosua dan Kaleb, sehingga hanya mereka berdua yang boleh masuk ke Tanah Perjanjian dari semua orang Israel yang keluar dari Mesir. Kain dan Habel sama-sama mempersembahkan korban, sikap Habil yang membuatNya menerima persembahannya. Sikap Timotius sebagai anak rohani, telah menjadi penghiburan dan sukacita Paulus, bahkan menjadi kekuatannya bekerja bagi Injil. Jadi, SIKAP KITA MENJADI TITIK AWAL DAN PENENTUAN KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN KITA. Maka orang memahami sekali pentingnya bersikap positif.
Apalagi ketika kita menjunjung tinggi kepentingan dan rencana Tuhan untuk menghadirkan Kerajaan Sorga menjadi realita di bumi ini, itu sudah merupakan doa yang tak putus-putusnya, supaya nubuat yang telah dilepaskan 2000 tahun yang lalu menjadi realita di bumi ini. Perempuan Samaria, Simeon, Natanael, Filipus dan banyak sekali orang dan keluarga dari suku Yehuda yang tinggal di Bethelem-Yehuda telah turun-temurun menantikan dan mempersiapkan kehadiran Messias atas nubuat yang sudah dilepaskan para nabi, terakhir oleh nabi Mikha (Mikha 5:2). Itulah sikap profetik kita, bukan hanya dinyatakan dengan kata-kata, tapi juga dengan sikap dan perbuatan.
Sikap saya sebagai gereja dan sebagai generasi Kristus adalah menyiapkan diri dengan iman yang aktif, menyelaraskan diri untuk diperbaharui mentalitas dan pikiran saya sambil menanti Kerajaan Sorga menginvasi bumi dan kehadiran KerajaanNya datang dengan kuasa.
_Markus 9:1 (TB) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, *sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.*"_
*3. Bagaimana kalian mengetahui kehendak Bapa?*
Kehendak Bapa hanya dapat kita ketahui dengan bergaul intim dengan Firman dan Roh Kudus, menerima firmanNya sebagai Pribadi Bapa, yang memimpin kita kepada seluruh Kebenaran dan membuka semua misteri Alkitab.
Tahapannnya dijabarkan sbb:
Kita harus memiliki *(1)hati yang lembut untuk menerima firmanNya* tanpa bergumul lagi, (2) memiliki *keteguhan hati (sikap yang kuat) untuk memercayai firman* dan nubuat yang sudah dilepaskan, (3) *memiliki keberanian iman untuk melakukan firman* (4) maka, barulah kita bisa *memiliki kepekaan roh untuk dapat mengetahui kehendak Bapa.*
*4. Doa yang seperti apa yang bisa mengubahkan bumi?*
*Dengan iman, kita berdoa dengan memperkatakan kembali firman dan nubuat yang mendatangi hidup kita itu (ingat,bukan semua firman atau nubuat; kita harus mendapatkan perkataan-Nya terlebih dulu, bukan mengutip-ngutip firman dari Alkitab sekehendak hati kita), melepaskannya kembali di bumi melalui mulut kita, sebab Gereja adalah satu-satunya mitra Allah di bumi dan satu-satunya institusi (instrumen) pemerintahan Kerajaan Allah di bumi.*
Kita lepaskan firman-Nya di hidup kita di bumi, supaya sorga melepaskan semua material dan semua sumber yang dibutuhkan termasuk pengutusan para malaikat sorga, untuk mengubahkan keadaan di bumi, menggerakkan orang-orang strategis Allah di bumi yang sudah disiapkannya secara tersembunyi dan membuat firman itu menjadi kenyataan.
Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan: Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Matius 16:19 (TB)
Lalu mengapa kita telah berdoa dan berdoa, tapi Tuhan tidak pernah menjawab doa saya? Yesus mengatakan sebabnya adalah kamu kurang percaya.
_Ia berkata kepada mereka: "*Karena kamu kurang percaya.* Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya *sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja* kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 (TB) _
Mengapa Yesus mengatakan tidak perlu iman yang besar, cukuplah iman sebesar biji sesawi. Bukan berarti iman kita mandeg sebesar biji sesawi, tapi cukuplah dengan iman yang dikaruniakan oleh-Nya.
*Lalu mengapa Yesus memakai biji sesawi sebagai perumpamaan?*
Di zaman internet dan media sosial ini, kita sering mendengar istilah "unboxing" atau membuka kotak. Iman itu juga memiliki cara kerjanya sendiri. Iman tidak kelihatan, yang terkecil hanya sebesar biji sesawi. Namun terbayang nggak kalau kapasitas roh itu tidak terbatas? Jutaan biji sesawi bisa di-packed atau dipadati di dalam "box" roh kita.
Sekarang apa yang bisa terjadi dengan sebuah biji sesawi itu jika kita lepaskan dari perbendaharaan iman kita ke bumi?
Biji sesawi itu bisa tumbuh menjadi pohon yang lebih tinggi dari manusia atau bisa sampai 3 meter tingginya, sehingga burung-burung bisa bersarang di atasnya. Luar biasa bukan?! Lalu bagaimana kalau kita "unboxing" kotak iman kita? Bukankah semua biji sesawi yang tumbuh itu akan menjadi hutan kota dan mengubahkan atmosfir kota? Bayangkan hal itu!
Amin