Langsung ke konten utama

Preparing the Bride -session 9: Resting in Grace and His Word

The Lord's Desired Church: Resting in Grace and His Word

Khotbah ini masih melanjutkan tema karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan, yang digambarkan sebagai kekasih-Nya. Dialah sebagai pendamping Kristus yang sejati atau Hawa yang terakhir.  Kita akan  mempelajari kutipan dari Kidung Agung, khususnya perkataan seorang gadis ("mawar dari Saron, bakung di lembah"). 

Kid 2:1  Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 

Ayat ini digunakan untuk mengilustrasikan prinsip-prinsip teologis tentang kasih karunia Allah, perlindungan rohani, pemeliharaan Tuhan dan pentingnya menikmati firman Tuhan. Konsep-konsep ini selaras dengan ajaran-ajaran dalam Injil Matius, Yohanes, Mazmur, dan surat-surat Paulus dan Petrus.  Ditekankan bahwa umat Kristen seharusnya mengandalkan kasih karunia Allah, beristirahat dalam perlindungan-Nya, dan menemukan sukacita serta kekuatan dalam firman-Nya, layaknya Maria yang duduk di kaki Yesus daripada Marta yang sibuk melayani.



Karakteristik Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya

Penolakan terhadap Tawaran Duniawi:

  • Si Gadis Sunem menolak lamaran Raja Salomo yang sudah memiliki 60 istri dan 80 selir (Kid 6:8).

  • Sikap merendah ini sekaligus adalah penolakan. Penolakan ini didasarkan pada prinsip bahwa Tuhan melihat hati, bukan apa yang dilihat dan dinilai manusia hanya secara lahiriah. Hal ini ditegaskan dalam 1 Samuel 16:7.

    • 1Sam 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

  • Kemolekan batiniah dan kecantikan dari dalam yang dibangun oleh Allah jauh lebih berharga di mata Tuhan daripada kemegahan duniawi.


Kerinduan dan Keterpesonaan kepada Sang Kekasih (Kristus):

Kid 2:3  —  Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.

  • Si Gadis Sunem menggambarkan kekasihnya (Sang Gembala) sebagai sesuatu yang berbeda dan menonjol di antara laki-laki lain, seperti bunga mawar dari Saron dan bunga bakung di lembah di antara duri-duri.

  • Dia juga menyebut kekasihnya seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, yang berarti kepribadian, tingkah laku, sikap, dan prinsip kekasihnya sangat berbeda.

  • Analogi pohon apel di hutan ini menggambarkan bahwa Kristus berbeda dengan pemimpin duniawi yang memerintah dengan tangan besi. Yesus mengajarkan bahwa siapa yang ingin menjadi besar harus menjadi pelayan (Matius 20:25-28), sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

  • Tindakan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13) adalah contoh nyata dari prinsip pelayanannya yang berbeda. Ini menjadi teladan bagi gereja untuk saling melayani.


Perlindungan dan Kenikmatan dalam Sang Kekasih:

  • Si Gadis Sunem ingin duduk di bawah naungan kekasihnya karena buahnya manis bagi langit-langitnya. Ini melambangkan lebih dari sekadar perlindungan fisik, tetapi juga kenikmatan rohani.

  • Pohon kayu hanya memberikan perlindungan, tetapi pohon apel memberikan buah yang manis, yang diartikan sebagai sesuatu yang bisa dinikmati dan memberikan kekuatan.


Kasih Karunia Allah sebagai Perlindungan dan Kekuatan:

  • Kerja keras Si Gadis Sunem membuatnya membutuhkan perlindungan dan sesuatu yang menyegarkan.

  • Manusia diciptakan untuk pertama-tama beristirahat dalam kasih karunia Allah. Ini berarti kasih karunia Allah dianugerahkan sebelum kita memulai pekerjaan di pagi hari.

  • Kasih karunia Allah adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh Allah.

  • Rasul Paulus mengakui bahwa keberhasilannya dalam pelayanan adalah karena kasih karunia Allah (1 Korintus 15:9-10).

1Kor 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 10  Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.


  • Gereja Tuhan seharusnya menonjolkan kasih karunia, bukan kekuatan sendiri. Hidup dalam kasih karunia memberikan istirahat.

  • Kasih karunia Allah memampukan untuk menanggung penderitaan dan kelemahan (2 Korintus 12:7-10). Perlindungan dari Tuhan bukanlah selalu berarti dibebaskan dari kesulitan, tetapi diberikan kemampuan untuk menanggung dan melewati kesulitan tersebut.

2 Korintus 12:7-10 

7  Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.


Menikmati Firman Tuhan (Buah yang Manis):

  • Buah yang manis bagi langit-langit diartikan sebagai janji dan perkataan Tuhan (Mazmur 119:103). Gereja diharapkan tidak hanya menerima kasih karunia tetapi juga menikmati firman Tuhan.

  • Seperti Maria yang duduk dekat kaki Yesus dan menikmati perkataan-Nya (Lukas 10), gereja harus menikmati suara Tuhan.

  • Perkataan-perkataan Yesus adalah roh dan hidup (Yohanes 6:63). Ketika mendengarkan firman Tuhan, kita menerima kasih karunia dan hidup ilahi (Zoe).

  • Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, penuh dengan kasih karunia (Karis) dan kebenaran (Yohanes 1:14). Kebenaran di sini berarti seluruh Firman itu bisa menjadi kehidupan yang utuh.


Mewujudkan Karakteristik Kekasih:

  • Rasul Paulus memberitakan Injil kasih karunia (Kisah Para Rasul 20:24). Injil kasih karunia memberikan kemampuan.

  • Paulus menyerahkan jemaat di Efesus kepada Tuhan dan Firman kasih karunia-Nya yang berkuasa membangun dan menganugerahkan warisan (Kisah Para Rasul 20:32). Firman kasih karunia membangun kasih karunia dalam hidup.

  • Paulus memberikan contoh bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sendiri (kebutuhan dasar) dan membantu orang lemah sambil memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 20:33-35). Ini adalah wujud dari kasih karunia.


Respon Gereja sebagai Kekasih:

  • Gereja sebagai kekasih Tuhan harus menunjukkan keyakinan kepada Kristus seperti Si Gadis Sunem kepada Salomo.

  • Mengalami perlindungan dari susah payah dan menikmati perkataan Tuhan.

  • Berlindung dalam kasih karunia Tuhan dari panasnya dunia.

  • Memiliki telinga rohani untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh (Wahyu 2:7).

  • Seperti Maria yang mempersembahkan minyak narwastu yang mahal kepada Yesus (Yohanes 12:3), ini adalah respons atas perlindungan dan kenikmatan firman Tuhan, menunjukkan bahwa Kristus adalah Raja di hati. Tindakan Maria menunjukkan hasil dari dia berlindung dan beristirahat dalam Tuhan.

  • Kasih karunia Allah akan menunjukkan siapa yang berkuasa dalam hidup saudara.


Mengapa gadis Sunem menyebut kekasihnya seperti pohon apel di antara pohon-pohon kayu di hutan?

Gadis Sunem membandingkan kekasihnya dengan pohon apel karena beberapa alasan penting yang menggambarkan keunikan dan nilai kekasihnya di matanya. Berikut adalah poin-poin yang menjelaskan perbandingan tersebut:

  • Keunikan dan Perbedaan yang Menonjol: Gadis Sunem menyatakan, "seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan demikianlah Kekasihku Di antara teruna-teruna". Perbandingan ini menekankan bahwa kekasihnya sangat berbeda dan menonjol dibandingkan laki-laki lain. Seperti pohon apel yang berbeda di antara pohon-pohon kayu di hutan, kekasihnya lain dalam hal kepribadian, tingkah laku, sikap, style, dan karakter.

  • Sumber Perlindungan dan Kenikmatan: Di bawah naungan kekasihnya, Gadis Sunem ingin duduk karena buahnya manis bagi langit-langitnya. Ini menunjukkan bahwa kekasihnya tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga sesuatu yang dapat dinikmati dan memberikan kekuatan rohani. Sementara pohon kayu di hutan mungkin memberikan perlindungan, mereka tidak menghasilkan buah yang manis yang dapat memuaskan.

  • Analogi dengan Kasih Karunia dan Firman Tuhan: "Buahnya manis bagi langit-langitku" adalah bahasa spiritual yang dihubungkan dengan janji dan perkataan Tuhan. Seperti buah apel yang manis dan menyegarkan, perkataan-perkataan kekasihnya (yang merepresentasikan Kristus dan Firman Tuhan) memberikan kehidupan dan kenyamanan. Ini berbeda dengan hanya perlindungan fisik atau emosional, melainkan memberikan kekuatan rohani dan energi.

  • Kontras dengan Kekuatan Duniawi: Pohon apel, meskipun menghasilkan buah yang manis, digambarkan lebih mudah tumbang dibandingkan pohon kayu yang kokoh. Ini secara implisit mengkontraskan kekasihnya dengan laki-laki lain yang mungkin mengandalkan kekuatan fisik atau kekuasaan duniawi. Kekasihnya, seperti pohon apel, memberikan sesuatu yang lebih berharga yaitu perlindungan yang disertai dengan nutrisi rohani. Hal ini sejalan dengan ajaran Yesus bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang melayani, bukan memerintah dengan tangan besi.

  • Simbol Kemurahan dan Berkat: Pohon apel yang berbuah di hutan melambangkan bahwa di tengah kehidupan yang keras (digambarkan oleh hutan), kekasihnya adalah sumber kemurahan dan berkat yang memberikan rasa manis dan menyegarkan jiwa. Ini mencerminkan kasih karunia Allah yang memberikan kemampuan dan kekuatan di tengah kesulitan.

Dengan demikian, perbandingan kekasihnya dengan pohon apel oleh Gadis Sunem adalah metafora yang kaya, menggambarkan keunikan kepribadiannya, kemampuannya memberikan perlindungan sekaligus kenikmatan rohani melalui perkataan-perkataannya, dan kontrasnya dengan kekuatan duniawi yang tidak memberikan buah yang manis bagi jiwa.


Kasih karunia Allah memampukan orang percaya dalam berbagai cara.

Kasih karunia Allah adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri. Ini berarti bahwa kasih karunia bukanlah sesuatu yang berasal dari diri manusia, melainkan anugerah ilahi.

  • Kasih karunia dianugerahkan sebelum orang percaya memulai pekerjaan atau upaya mereka. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan Kristen berasal dari inisiatif Allah.

  • Kasih karunia memampukan orang percaya untuk bekerja lebih keras dari kemampuan alami mereka. Rasul Paulus menyatakan bahwa meskipun ia bekerja lebih keras dari rasul-rasul lain, itu bukan karena dirinya sendiri, melainkan karena kasih karunia Allah yang menyertainya.

  • Kasih karunia menyertai orang percaya dalam mengerjakan panggilan mereka. Ini memberikan kemampuan ilahi untuk melaksanakan tugas dan pelayanan yang dipercayakan.

  • Hidup dalam kasih karunia memberikan istirahat (rest). Ini bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tetapi lebih kepada bersandar pada kekuatan Allah dan bukan pada usaha sendiri.

  • Kasih karunia Allah memampukan orang percaya untuk menanggung penderitaan dan kelemahan. Paulus belajar bahwa kasih karunia Allah cukup baginya bahkan ketika ia mengalami duri dalam daging. Dalam kelemahan, kuasa Kristus menjadi sempurna. Kasih karunia memberikan kemampuan untuk melewati kesulitan dan penganiayaan, bukan selalu menghilangkannya.

  • Firman kasih karunia Allah berkuasa membangun dan menganugerahkan warisan kepada orang percaya. Ketika Firman Allah tertanam dalam hidup, itu menghasilkan dan meningkatkan kasih karunia.

  • Mendengarkan dan menikmati Firman Tuhan adalah cara untuk menerima kasih karunia dan hidup ilahi (Zoe). Perkataan-perkataan Yesus adalah roh dan hidup, dan melalui mendengarkannya, orang percaya menerima dimensi roh dan hidup ilahi Allah yang mewujudkan diri sebagai kasih karunia.

  • Yesus Kristus sendiri penuh dengan kasih karunia (Karis). Allah menggunakan Firman-Nya sebagai sarana untuk mengalirkan kasih karunia-Nya kepada orang percaya, memberikan mereka kemampuan-kemampuan ilahi.

  • Injil yang diberitakan oleh Rasul Paulus adalah Injil kasih karunia, yang memberikan kemampuan. Pelayanan Paulus sendiri dicirikan oleh Injil kasih karunia yang memampukannya untuk memberitakan, bekerja, membantu yang lemah, dan mencukupi kebutuhannya sendiri.

  • Analogi gadis Sunem tentang kekasihnya sebagai pohon apel dengan buah yang manis menggambarkan bagaimana menikmati Firman Tuhan (buah yang manis) di bawah perlindungan-Nya (kasih karunia) memberikan kekuatan dan kesegaran rohani.

  • Merespons Firman Tuhan dengan telinga rohani memungkinkan orang percaya menerima kasih karunia yang berlimpah. Seperti Maria yang duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan, orang percaya perlu menikmati suara Tuhan untuk menerima kasih karunia-Nya.

Singkatnya, kasih karunia Allah adalah sumber utama kekuatan dan kemampuan bagi orang percaya, memampukan mereka untuk hidup, melayani, dan bertahan dalam segala keadaan melalui kuasa ilahi yang dianugerahkan secara cuma-cuma melalui Yesus Kristus dan Firman-Nya.

Kita hidup dari kasih karunia kepada kasih karunia.



Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

Karakter Yang Kuat dan Tangguh (Preparing the Bride #26)

Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang diinginkan Tuhan , mengacu pada Kitab Kidung Agung dan ayat-ayat Alkitab lainnya. Pembicara menafsirkan secara rohani berbagai bagian tubuh wanita Sunem yang dipuji dalam Kidung Agung, seperti bibir, mulut, pelipis, dan leher , menghubungkannya dengan sifat-sifat rohani yang seharusnya dimiliki oleh jemaat. Dia menekankan pentingnya ketulusan dalam perkataan , kemurnian pikiran , dan karakter yang kuat dan tangguh seperti yang digambarkan oleh "menara Daud" dan "pahlawan-pahlawan" (gibor) yang mampu menahan serangan iblis. Khotbah ini mendorong pendengar untuk memiliki kekuatan dalam Tuhan melalui anugerah-Nya dan karakter yang diperindah oleh ketaatan dan kesetiaan. Penguraian ini berfokus pada pujian Sang Gembala (melambangkan Tuhan) terhadap Gadis Sunem (melambangkan gereja) mengenai berbagai bagian tubuhnya dan makna rohaninya. Pengkhotbah mengajak pendengar untuk berdoa memohon hikmat, pengertian, dan wahyu dar...

Dekade Ganda Sorga Terbuka #part 1

Sorga Terbuka, Ketepatan Nubuatan, Posisi Strategis, Demonstrasi Roh "Upper Room 191 – 27 Mei 2025, oleh Dr. Jonathan David mengenai dekade surga terbuka yang dimulai sekitar tahun 2018. Ia menubuatkan pencurahan Roh Kudus yang belum pernah terjadi sebelumnya, membawa pemurnian , penghakiman , dan perubahan besar di seluruh dunia. Gereja akan bangkit di atas empat pilar Sion – surga terbuka, ketepatan nubuatan, posisi strategis, dan demonstrasi Roh – untuk memimpin reformasi dan pemulihan bangsa-bangsa. Pesannya menekankan pentingnya mendengar suara Tuhan , memiliki gairah rohani , dan menjadi agen perubahan yang dipimpin oleh otoritas ilahi untuk mewujudkan manifestasi anak-anak Allah di akhir zaman. Catatan dari "Upper Room 191 – 27 Mei 2025: Dekade Surga Terbuka bagian pertama" Ini adalah dekade yang digambarkan sebagai "Dekade Surga Terbuka" . Ini bukan hanya 10 tahun menurut kalender Romawi, terkadang bisa sekitar 12 tahun, atau 10 hingga 15 tahun. D...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Persiapan kedatangan Tuhan (#3)

Renungan 03 Juni 2025 - Hawa Terakhir BACA dan RENUNGKAN Roma 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Hosea 2:18 Aku akan menjadikan engkau istriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. Roma 9:25 sebutkanlah 2 jenis hubungan yang terjalin antara Tuhan dengan orang percaya. Hubungan yang mana, hubungan seperti apa yang Tuhan inginkan terbangun antara gerejaNya dengan diriNya? Berdasarkan ayat Roma 9:25 (yang mengutip dari Hosea 2:23) menunjukkan adanya dua jenis hubungan atau status yang dapat terjalin antara Tuhan dengan orang percaya. Kedua jenis hubungan/status tersebut adalah: Umat Tuhan . Sumber menjelaskan bahwa panggilan ini adalah dari mereka yang dulunya bukan umat Tuhan menjadi umat Tuhan...

TUHAN MENGENAL MILIK KEPUNYAANNYA

2Ti 2:19  Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." Kita harus membangun hidup kita dan anak-anak kita menjadi milik kepunyaan Tuhan. Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Dipilih menjad milik kepunyaanNya. Ada kriteria, ada standard yang ditetapkan sehingga termasuk orang-orang yang terpilih. Bangun dirimu menjadi benih dan fondasi. Ada Andreas, Filipus, Natanael dan murid-murid yang lain. Andreas memilih untuk mengikut Yesus. Lalu ia membawa Simon kepada Yesus. Lalu Yesus mengajak Filipus, karena ia sudah siap. Lalu Filipus mengajak Natanael. Ia terkejut mendengar penyataan Yesus, tapi dia akhirnya dia ikut Yesus. Jadi di rumah rohani ada yang miliki kepunyaan Tuhan dan ada orang-orang yang bukan milik kepunyaan Tuhan. Mungkin mereka tetap ke gereja, ikut Tuhan, tapi belum tentu menjadi milik kepun...

Kekayaan, Kekuatan Tuhan, dan Sikap Hati

 BACA dan RENUNGKAN Ulangan 8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. 18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan (POWER to GET WEALTH), dengan maksud meneguhkan (memenuhi, menggenapkan) perjanjian (IKAT JANJI) yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu (your FATHERS = bapa2 leluhurmu), seperti sekarang ini.   2 Tawarikh 16:9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan." Pokok-pokok Renungan: 1. Apa sebenarnya yang Tuhan berikan kepada kita? Mengapa Tuhan memberikan KEKUATAN atau KEMAMPUAN untuk MENDAPATKAN kekayaan kepada hidup kita, apa alasannya? (Ulangan 8:17-18) Yang Tuhan berikan: Bukan kek...