BERTUMBUH UNTUK MEMANIFESTASIKAN IMAN
SATE 20 October 2020 –
Bacalah terlebih dahulu : Ibrani 12:28, Galatia 2:20
Dengan kita terus alami pertumbuhan, maka sudah pasti kita mulai memasuki sebuah kerajaan yang tak tergoncangkan yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Ciri-ciri kita mulai mengalami pertumbuhan dalam diri kita adalah dengan munculnya :
• Damai sejahtera yang melampaui segala akal dan pikiran
• Sukacita yang meluap dari dalam roh kita
• Kebenaran yang mencondongkan hati kita untuk selalu memilih jalan-jalanNya yang merupakan jalan kehidupan.
Itulah sebabnya Tuhan menginginkan agar kita bisa hidup di bumi seperti di sorga, dan melakukan pekerjaan baik yang telah Ia siapkan bagi kita di muka bumi ini. Ketika hati dan kerinduan kita hanya tertuju kepada pengenalan akan Tuhan secara pribadi, karena kita menyadari bahwa diri kita bukan milik kita lagi, tetapi Dia yang hidup di dalam kita, maka kita akan menjadi milik kesayanganNya dan Ia akan siap bergerak bersama-sama dengan kita.
*#1. Untuk apa semua pertumbuhan itu kita miliki?*
Tuhan mengarunia damai-sejahtera-Nya yang tidak sama dengan apa yang dunia bisa berikan. Kita tidak bisa mengusahakan damai-sejahtera itu sendiri, sebab sama seperti Tuhan memberikan kita terang untuk kita bisa melihat kejahatan dan dosa-dosa kita dan melihat Yesus Kristus, sebagai pembanding, kita diberikan damai sejahtera untuk dibangun. Pada waktu kita bertobat dan mengalami lahir baru Dia memerdekakan kita dari kuasa dosa dan maut, dibebaskan dari kuk perhambaan dan dikenakan kuk yang ringan dan enak dari Yesus Kritus. *Kuk itu untuk mengarahkan kita kepada jalan damai sejahtera yang SUDAH dikaruniakan, bukan kita yang mengusahakan, supaya mendapat damai sejahtera. Dan dalam damai sejahtera-Nya kita bisa dibangun. Bukan dalam ketakutan dan kekhawatiran lagi.*
_Lukas 1:79 *untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."*_
*Kita dibangun, tujuannya adalah agar kita masuk ke dalam tempat perhentian-Nya (rest), supaya kita masuk ke dalam dimensi pengenalan akan Tuhan. Ketika jiwa (pikiran) kita mengalami ‘rest’, kita bisa berjalan bersama Tuhan dan mengalami kehidupan-Nya, atau kehidupan ilahi; sehingga kita dapat MEMANIFESTASIKAN iman yang sudah terbangun oleh rhema firman dengan pertolongan Roh Kudus itu dan orang-orang yang diutus Tuhan untuk hidup kita. Kita bisa menjalani ‘zoe life’ kita dalam kehidupan sehari-hari (Gal 2:20).*
*#2. Pekerjaan baik apakah yang disediakan Tuhan untuk kita?*
Tidak ada firman yang berat dan ringan. Kuk yang dikenakan itu ringan dan enak; karena kita tidak berkewajiban mendemonstasikan iman kita, tapi Roh Kudus yang akan memanifestasikan iman yang terbangun di dalam kita. “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri….” (Yer 17:5). Tuhan tidak mengandalkan manusia untuk melakukan firman-Nya; tapi melalui manusia yang SUDAH TERBANGUN, DIA menyatakan iman itu dan memanifestasikan iman itu. Bagaimana Allah menyatakan iman itu? Melalui pekerjaan baik yang Tuhan sediakan untuk kita.
*PEKERJAAN BAIK ADALAH SETIAP MELAKUKAN KABAR BAIK (MELAKUKAN FIRMAN) OLEH KARENA MANIFESTASI IMAN KITA. Beda antara melakukan dan memanifestasikan. Melakukan dimulai dan dilakukan oleh keinginan jiwa dan tubuh. Memanifestasikan dimulai dari roh dan oleh dorongan Roh Kudus, membangkitkan kesadaran dan melampaui keterbatasan jiwa, keadaan dan situasi; sehingga kita dapat melakukan firman.*
Ketika angin badai melanda perahu yang ditumpangi murid-murid, mereka tidak bisa melakukan apa-apa, kecuali berteriak-teriak ketakutan dan cemas. Mereka tidak bisa memanifestasikan iman. Yesus dibangunkan dan meredakan angin badai itu. Ia kemudian bertanya: *Di mana imanmu? Yesus tidak menuntut kita dalam situasi seperti itu untuk berbuat segala sesuatu yang terbaik, masuk akal, usaha keras dan sungguh-sungguh untuk mengatasi angin badai kita. Dia hanya mencari dan ingin melihat iman kita. Kita harus belajar bagaimana memulai dari roh dan oleh dorongan Roh memanifestasikan iman, yaitu dengan mengambil kekuatan supranatural dari firman (rhema) dan membuang kekuatan natural kita dengan mengambil posisi ‘rest’, artinya menguatkan percaya kita akan kuasa firman-Nya.*
Dalam menghadapi situasi dan bencana di Ziklag, Daud: ( 1)menenangkan dirinya (mengambil posisi ‘rest’) dan (2) menguatkan percayanya kepada Tuhan (supaya iman termanifestasi), sebelum ia melakukan sesuatu. (3) Barulah Daud dapat mengejar musuh, mengalahkan dan merebut kembali semua miliknya (melakukan sesuai dasar firman, sama dengan memanifestasikan iman).
Contoh lain dalam Alkitab kita melihat Kornelius. Rahasia ibadahnya adalah dia senantiasa mencari kebenaran, berdoa dan suka memberikan sedekah, berbuat kebajikan. Ia seorang yang saleh dan takut akan Allah, menghormati kemuliaan dan kuasa Allah, takut menyakiti hati-Nya dengan berbuat dosa. Ibadah yang dilakukan Kornelius telah menjamah hati Bapa dan menjadi ingat-ingatan-Nya. Sorga terbuka karena Kornelius. Ia telah merobah atmosfir kota Kaisarea.
_2 Petrus 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang._
_8 *Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.*_