Menempatkan Roh Kudus pada posisi yang benar
SATE 29 September 2020 –
Bacalah terlebih dahulu: Yohanes 14:16-17, Efesus 4:28-30
Alami tahapan Roh Kudus dengan terus progres, dan jangan berhenti hanya di satu titik. Karena ketika kita berhenti di satu titik, maka itu awal mula kemunduran kita. Ketika Roh Kudus memimpin, maka akan muncul gereja yang tidak lazim yang disebut Sion.
Perhatikan perjalanan Yesus, yang dimulai dari benih Roh Kudus, dan selama 30 tahun Dia ada dalam penundukan diri terhadap Yusuf dan Maria di dalam rumah.
Ketika Roh Kudus turun pada saat yang tidak terlalu lama Roh Kudus memimpin, sampai akhirnya Roh Kudus menguasai Yesus. Dan akhirnya deklarasi itu juga terjadi ketika Roh Tuhan ada pada Yesus. Karena Yesus tahu, bahwa Roh Kudus adalah sebagai penolong yang lain bagi muridmuridnya dan juga bagi banyak orang yang tidak terhitung banyaknya. Maka Dia meminta Roh Kudus kepada Bapa (Yohanes 14:16). Roh Allahlah yang punya otoritas atas Roh Kudus. Dan Allah punya keteraturan Illahi.
*#1. Pada saat kita stagnan dari proses pimpinan sampai dikuasai Roh Kudus, maka disitu iblis mulai melancarkan aksinya, seperti yang dilakukan pada Yesus saat di padang gurun. Jadi apa yang harus jadi kehidupan dalam diri kita?*
Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita. Kasih-setia Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dia telah terlanjur mengasihi kita apa adanya; ketika kita dalam keadaan berdosa dan memberontak. Jangan teruskan pemberontakan itu dan menyebabkan Roh Kudus berduka. Kita tidak boleh stagnan dari proses dan pimpinan Roh Kudus dan takut akan Tuhan. Jika kita mengalami stagnan berkepanjangan maka bukan tidak mungkin kita tertarik kembali kepada kehidupan lama dan orang seperti itu Alkitab katakan sulit untuk diperbaharui sekali lagi. Kita harus ingat kembali kasih yang mula-mula itu.
Kita harus membuka mata roh kita untuk melihat keadaan akhir zaman ini, di mana manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang, sombong, biasa berbohong dan suka memberontak, tidak suka berdamai, menjelekkan orang, menuruti hawa nafsu, dst. (2 Tim 3:1-5). Justru hari-hari sukar ini kita sangat membutuhkan Tuhan.
Kita harus meletakkan Roh Kudus pada posisi yang benar dalam sikap dan cara berpikir, sehingga Roh Kudus tetap bekerja dalam hidup kita, menolong, menghibur, mengarahkan dan mengajarkan pengertian dan hikmat. Kita harus memiliki pikiran dan tangan yang bersih, hingga boleh mengalami pembaruan dan menikmati semua berkat sorgawi yang dibawa Roh Kudus: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita.
*#2. Pembuktian apa yang tertulis di Efesus, dan bagaimana kaitannya dengan kita?*
Efesus 4:28-30 menggambarkan perobahan hidup yang drastis dari seorang yang biasa mencuri, berhenti mencuri; dan ia mulai bekerja keras dengan tangannya sendiri, melakukan pekerjaan yang baik dan sekarang ia dapat memberikan berkat kepada orang lain.
Kita harus terus mengalami progesivitas pembangunan manusia roh kita yang akhirnya akan memberikan kesaksian yang baik dari iman kita lewat perbuatan kita, untuk menjadi jawaban dan menjadi berkat buat yang lain.