Kelahiran Baru Untuk Kesatuan Di Dalam Roh
SATE 1 October 2020 -
Bacalah terlebih dahulu: Yohanes 3:3-6, Kejadian 2:4-7 dan 1 Petrus 1:23 Proses pembaharuan Allah di dalam diri manusia adalah membuat kita LAHIR BARU. Melalui lahir baru maka kita akan memiliki akses ke dalam alam roh dan menjadi tempat kediaman Allah. Di dalam Kejadian 2:7 dijelaskan bahwa manusia dibentuk oleh Allah namun manusia masih mati dan tidak memiliki akses kepada Allah. Agar manusia hidup, Allah menghembuskan nafas hidup kepada manusia sehingga manusia memiliki roh dan roh ini bisa terhubung dengan tubuh. Ketika roh berpadu dengan tubuh maka jiwa muncul dengan sendirinya. Oleh sebab itu seharusnya jiwa manusia itu merupakan perpaduan antara roh dan tubuh manusia, BUKAN jiwa menentukan semuanya. Walaupun manusia diberikan nafas hidup Allah namun manusia belum memiliki kehidupanNya Allah. Kehidupan Allah ini bisa dimiliki manusia dengan cara memakan buah dari pohon kehidupan. Dengan memakan buah dari pohon kehidupan maka kita akan memiliki “tenaga” untuk roh kita dan juga untuk menjalankan kehidupan kita.
*#1. Menurutmu, apakah yang dimaksud dengan lahir baru?*
*Menurut saya, lahir baru adalah langkah awal kita memasuki perjalanan rohani di dalam dimensi spiritual, di mana Allah mulai dapat bekerja di dalam kita, sebab roh kita telah menjadi baru sama sekali. Lahir baru adalah syarat untuk diberikan Roh Kudus sebagai tanda meterai bahwa kita adalah milik kepunyaan-Nya*. Penting sekali untuk dapat memenuhi syarat kerja Roh Kudus, yaitu sebagai mitra Allah, kita harus mau bekerjasama untuk kita *masuk ke dalam cetakan ilahi yakni patron dan pola ilahi, sehingga jiwa dan tubuh kita dikuduskan terus-menerus, pikiran dan karakter kita menjadi serupa dan segambar dengan Dia.*
*Tuhan memanggil kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Ciri dan karakter Kerajaan-Nya adalah kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Ke-3 unsur ini aalah kesatuan ikatan yang tidak terpisahkan seperti Bapa Kebenaran, Yesus pencipta Damai, dan Roh Kudus pemberi sukacita.*
*#2. Bagaimana kalian bisa mengetahui apakah kalian sudah mengalami lahir baru atau belum?*
Ketika kita mengakui Yesus dalam segala tindakan, ucapan, pikiran, perasaan sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebagai Putra Allah, maka yang ada di dalam roh kita sekarang bukan kita sendiri lagi, tetapi Roh yang dikarunia Kristus ada bersama kita. Itu tanda awal lahir baru, ditambah lagi hidup kita tidak bisa jatuh bangun dalam dosa. Kalau masih jatuh bangun berarti kita masih dikuasai dosa dan maut, belum lahir baru. Kita akan dapat menangkap kebenaran dari firman yang mendatangi kita. Kita akan bertumbuh makin dewasa dalam pengertian dan hikmat. Kita mendapatkan kepastian tujuan hidup kita, sesuai dengan takaran kasih-karunia masing-masing.
*#3. Jika kalian belum mengalami lahir baru, jelaskan bagaimana supaya kalian mengalami lahir baru?*
Kita harus merespon firman, menangkapnya, merenungkannya, percaya dan memasukkannya dalam hati kita. Firman akan terus membawa terang ke dalam roh kita dan mulai menumbuhkan kekuatan roh kita, sehingga roh kita berkuasa atas jiwa, pikiran dan perasaan kita.
Hakekat daripada HIDUP dalam Kristus terkandung di dalam panggilan kita, bukan dari cara dan ketekunan kita beribadah, atau dari pikiran kita yang cemerlang. Apa yang terkandung di dalam panggilan kita adalah kekayaan-Nya dan kemuliaan-Nya. Di dalam kekayaan-Nya banyak rahasia hidup kita (ef 1:18, 1 kor 14:25)
*Tujuan daripada iman kita dan hakekat damai sejahtera adalah kesatuan di dalam Roh (Ef 4:4-3).* Jika kita sudah mengalami lahir baru dan terus berinteraksi dengan Roh Kudus; *Dia akan memberikan semua SARANA* termasuk buah-buah roh seperti: *kasih, sukacita, damai sejahtera, kelembutan, kesabaran, penguasaan diri…. Semua yang kita perlukan di dalam dan di luar untuk kita terhubung dalam kesatuan Tubuh Kristus.*
Dengan semua sarana untuk *kesatuan dalam Roh* itu, Roh Kudus akan *membawa kita ke dalam tempat perhentian-Nya. Jiwa yang tenang dan damai, tidak lagi memberontak dan mengembara tapi mendapatkan tempat perhentian, adalah ketika jiwa kita berlabuh di dalam pelukan roh kita. Kita menjadi pribadi yang utuh, menurut rupa dan gambar Allah, sebab kita telah menaklukkan pikiran kita kepada Kristus (Fil 2:5, Fil 4:7, 2 Kor 10:5).*