Peran Bapa Rohani
SATE 31 October 2020 –
Bacalah terlebih dahulu: Yohanes 3:3
Kata dilahirkan kembali diambil dari dua kata Yunani, yaitu; gennao dan anothen. Gennao: be born/dilahirkan, anothen; again/ kembali. Gennao mempunyai arti; seseorang yang membawa orang lain untuk mengikuti jalan hidupnya. Anoten mempunyai arti; dari tempat yang lebih tinggi. Jadi punya arti secara literal; *seseorang yang berasal dari tempat yang maha tinggi yang membawa orang lain untuk mengikuti jalan hidupnya.* Yesus waktu itu sedang berbicara mengenai dirinya dari tempat yang maha tinggi kepada Nikodemus yang adalah tua–tua Israel sekaligus orang farisi dan ahli taurat. Dengan suatu harapan, agar *Nikodemus mau mendengarkan dan dipimpin oleh Yesus. Sehingga Nikodemus dapat melihat Kerajaan Allah. Jadi sangat jelas sekali, jika kita memang mengalami kelahiran baru dan menjadi ciptaan baru, maka hal yang akan terjadi adalah; kita akan memberikan diri untuk dibentuk, dicetak, diarahkan, dan dipimpin oleh seorang bapa rohani yang membawa pola ilahi sehingga kita mempunyai dasar keyakinan yang benar, sikap hati yang lurus, dan gaya hidup yang akurat.* Itulah yang akan membuat keberadaan kita sebagai ciptaan baru dapat terlihat nyata karena sangat berbeda dengan keberadaan kita yang dahulu sebagai manusia lama.
*#1. Mengapa kita perlu seorang bapa rohani?*
Kita perlu sekali orang yang dapat mengarahkan hidup kita, sebab manusia lama kita dulu buta dan tuli, lumpuh dan timpang. *Walau pun sekarang kita bisa melihat kebenaran oleh karena terang Tuhan itu sudah datang, kita masih harus membangkitkan jiwa kita, yang masih banyak dibelenggu ketidak-tahuan dan kebodohan, sehingga tidak punya kekuatan seperti orang lumpuh di kolam Betesda itu (Yoh 5:5).* Dia sudah menantikan 38 tahun lamanya dan tidak ada seorang pun yang menolongnya. Seorang bapa rohani membawa kita keluar dari ketidakberdayaan, dari kuncian “deadlock” karena kita sudah ada di dalam posisi yang salah “no where to go”. Tidak tau lagi kita harus ke mana, tidak ada tujuan hidup, tidak tau arah seperti perjalanan orang Israel 40 tahun lamanya di padang gurun.
*Mujizat-mujizat tidak bisa menolong kita kalau tidak mengerti maksud dari mujizat itu. Yesus mengatakan “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Itu adalah nasehat dari seorang bapa rohani yang selalu kita perlukan.* Dia akan membawa kita pada *posisi dan arah yang benar di dalam perjalanan rohani* kita, supaya jangan terjadi hal yang lebih buruk. Sebaliknya kita terus *dikondisikan terus supaya hidup kita diperbaharui terus dengan asupan firman yang melimpah* sebab dia juga merupakan sumber anugerah yang menerima pewahyuan firman itu terlebih dulu, bertindak seperti Abraham kepada Ishak dan Ishak kepada Yakub. Ini *pola pembentukan manusia roh dengan pola bapa-anak* yang tidak bisa dirobah. Bapa rohani juga menjadi *model dan saksi hidup, sehingga kita bisa melihat seorang yang nyata, menjadi pembanding* (role model). Bapa rohani akan membawa kita kepada pengenalan akan Tuhan dengan akurat.
*#2. Apa arti kelahiran baru yang sebenarnya?*
Yang dilahirkan baru adalah roh kita, maka jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) kita harus diselaraskan dengan kebenaran dan tujuan Tuhan.
*#3. Apa yang harus mulai diubahkan dalam hidupmu?*
*Yang harus diubahkan adalah sikap kita yang terlalu egois dan ego sentris oleh karena cara pikir kita. Apa yang sudah tertanam di dalam pikiran dan hati kita yang berasal dari ajaran dunia dengan keinginannya yang salah (pemikiran dari daging), harus dicabut dan digantikan dengan pikiran Kristus. Kita harus mulai mengubahkan cara hidup jiwani menjadi hidup yang rohani. Berpikir dari apa yang berasal dari roh dan bukan dari daging. Pola hidup kita harus mengikuti pola ilahi dan bukan memakai pola bentukan dunia lagi.* Jika kita masih tetap memakai pola lama, maka tidak akan banyak artinya kita mengalami kelahiran baru, sebab hal yang lebih buruk bisa saja terjadi oleh karena pola lama sebenarnya membawa kita menjauh dari Tuhan. Jangan keraskan hati kita ketika firman-Nya mendatangi hidup kita. Tetaplah di jalan yang lurus dan jangan berbelok arah. Amin.