APA YANG DILAKUKAN ALLAH PADA KEHIDUPAN MANUSIA?
SATE 7 October 2020
Bacalah terlebih dahulu: Ibrani 8:8-10 dan Roma 7:7-9 **
Allah menaruh dan menulis hukum pada diri manusia. Di dalam Ibrani 8:8-10 dijelaskan bahwa *Manusia yang bukan menjadi umat Allah, sekarang menjadi umat Allah dengan cara menaruh hukum pada pikiran, dan menulis hukum pada hati (hati nurani, pikiran, perasaan, kehendak).* Hukum tertulis dua kali pada pikiran! Berarti kita sudah tahu *apa yang menjadi masalah bagi manusia dan tempat dimana musuh membangun kubu dan benteng dalam hidup manusia, yaitu di dalam pikiran manusia!* Ini menjadi area yang berbahaya dalam diri manusia, maka taklukan pikiran!
*Hukum menjadi acuan dan pembanding hidup manusia.* Di dalam Roma 7:7-9 dijelaskan Hukum Taurat menjadi acuan atau pembanding dalam kehidupan manusia, sehingga tahu mana yang benar dan yang salah / dosa. *Dosa disini bukan seperti dosa mencuri, membunuh, dan hal yang lainnya, karena di dalam bahasa aslinya dikatakan dengan kata “hamartia” yang artinya gagal untuk mengikuti standar yang ada.*
*#1. Mengapa Allah menaruh hukum pada hati manusia dan bukan pada pikiran manusia?*
Hati adalah tempat pertemuan antara unsur-unsur roh dan unsur-unsur jiwa. Jika orang diminta untuk berhati-hati; berarti ia harus mengambil keputusan dari dalam hatinya, bukan berdasarkan emosi dari jiwa.
Unsur-unsur roh dan fungsi roh di dalam hati adalah: intuisi, hati nurani dan persekutuan. Unsur-unsur jiwa yang diwakili di dalam hati adalah: pikiran dan perasaan.
Dan kita tau bahwa *Allah selalu bekerja di dalam roh kita. Roh Kudus menolong kita berdoa kepada Allah (Rom 8:26) dan bersama-sama Roh Kudus kita bersaksi bersama-sama dengan roh kita (Rom 8:16). Sedangkan pikiran manusia yang ada di jiwa adalah tempat untuk memanifestasikan kehendak bebas manusia. Allah mempunyai hukum kerja-Nya sendiri yang menghormati keberadaan kita sebagai manusia berhendak bebas seperti yang dimaksudkan oleh Penciptaan manusia. Dia tidak hendak menjadikan kita seperti mesin, tapi menghormati kita sebagai pribadi yang utuh. Roh Kudus tidak akan menggantikan pribadi (ego) kita. Dalam perkataan, ketika menulis pesan firman yang disampaikan dalam roh kita, mau pun mengerakkan anggota tubuh kita, tangan kaki dan mulut kita. Kita tidak boleh memiliki pengharapan yang salah dari pekerjaan Roh Kudus. Jangan biarkan roh jahat mengambil kesempatan dan menyamar sebagai malaikat terang, sehingga ia mengambil alih hidup kita. Banyak orang menyangka ia akan mencapai posisi rohani yang tinggi jika bisa mendengar langsung suara Allah, bisa memakai tubuhnya, mulut, tangan dan kakinya; padahal roh-roh jahatlah yang mengontrolnya.*
*#2. Area yang berbahaya bagi diri manusia adalah pikiran. Bagaimana cara kalian memperbaharui pikiran agar sama dengan kehendak Allah?*
Satu-satunya cara adalah dengan memperbarui pikiran kita sesuai dengan firman kebenaran; agar kita beroleh pengertian dan hikmat.
_Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna._
Kita sendiri yang harus mengambil keputusan untuk berubah, mengizinkan dan memberikan ruang gerak kepada Roh Kudus dan Firman-Nya bekerja di dalam kita. Kita harus aktif merenungkan, memikirkan firman secara mendalam dengan pikiran kita dan pertolongan Roh Kudus.
*Sebagai gereja, kita harus terus terhubung dengan aliran pewahyuan dan makin mengenal kristus yang ada di dalam diri kita. Tidak akan ada aktifasi dan aktivitas iblis di dalam tubuh kita, jika kita berada dalam aliran air hidup dan terang-nya yang menyala-nyala. Ketika roh kita berkobar-kobar tidak ada lagi sisi kegelapan di hidup kita, sehingga mudah pikiran kita diselaraskan dengan kehendak Allah.*
*#3. Bagaimana kalian mengetahui mana yang menjadi hukum Allah?#
Faktor utama adalah kita harus hidup dalam pola rumah Tuhan, di mana adalah seorang yang diutus ke dalam hidup kita di dalam rumah rohani sebagai sumber anugerah. Yusuf-Maria adalah sumber anugerah bagi Yesus, sehingga Yesus dapat mengenali jatidiri-Nya sebagai Anak Allah dan panggilan hidup-Nya sebagai Juruselamat umat-Nya dari dosa mereka. Hukum-hukum Allah terbangun di dalam hidup Yesus terutama Dia belajar taat dan tunduk kepada otoritas yang telah mengutus-Nya.
Kedua, kita harus diperlengkapi dengan pengetahuan firman dan logika iman. Hukum Allah tidak pernah bertentangan dengan apa yang ‘ada tertulis’. Yang mengganggu adalah dosa oleh karena tidak menyimpan firman dalam perjalanan hidup kita, menjadi perbendaharaan di gudang iman kita. Kapan kita pakai? Ketika malam hari, ketika kita tertekan… ketika ada ketidakjelasan. Hanya firman yang bisa menolong kita. Bagian Allah menyuplai kekuatan supaya kehendak kita aktif lagi di dalam roh dan di dalam kehendak kita.
Ketiga, kita harus waspada, jangan sampai hidup kita tidak kita siapkan menurut hukum kerjaNya. Kita yang harus menyiapkan diri kita (MENGKONDISIKAN diri). Kita harus aktif mengerjakan keselamatan. Ini bukan soal keselamatan sorga-neraka, tapi soal perjalanan kehidupan. Orang percaya yang tidak menggunakan kehendaknya lagi akan menjadi lumpuh rohani, sebab ia menutup rohnya sendiri dan membelenggunya dengan keinginan jiwanya. MakananKU ialah melakukan kehendak Dia dan menyelesaikan pekerjaanNya…. Yesus bekerja, kita pun harus bekerja.