Kepenuhan Kristus

SATE 17 October 2020  

 

Bacalah terlebih dahulu : I Petrus 2:21, Efesus 1:23, Efesus 4:11-13

Dalam kehidupan Yesus sebagai manusia, Ia telah menjadi teladan. Dan Alkitab pun menuliskan bahwa kita harus hidup dalam kepenuhan Kristus, namun yang sering menjadi persoalan adalah kita tidak pernah melihat Yesus hidup sebagai manusia. Itu sebabnya dalam kedaulatanNya, Tuhan telah memilih orang-orang tertentu yang dapat Ia munculkan sebagai bapa rohani agar menjadi model yang terlihat dan kita pun makin bisa mengerti bagaimana mengalami kepenuhan Kristus melalui bapa rohani yang ada. Tapi ada hal yang harus kita ketahui mengenai konsep bapa rohani ini, bahwa tidak semua orang yang mengajarkan Firman Tuhan dapat disebut sebagai bapa rohani. Karena seseorang yang Tuhan munculkan menjadi bapa rohani, sudah pasti memiliki kualitas tertentu dalam hidupnya dan tentunya telah melalui berbagai proses Tuhan. Sehingga di dalam kedaulatan Tuhan, sang bapa rohani bisa dikenali oleh anak-anak rohani yang juga sudah Tuhan tetapkan bagi bapa rohani.

 

*#1. Apa yang dimaksud dengan “kepenuhan Kristus”?*

_Efesus 4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus_

 

*Kepenuhan Kristus adalah pengenalan yang benar akan Kristus. Kedewasaan iman secara penuh. Secara individual berarti sampai segala pemberian dan kasih karunia kita bertumbuh penuh, dan bebas dari segala kelemahan yang bersifat kekanak-kanakan.  Tidak ada lagi hambatan dan pengekangan dari pikiran atas roh kita, karena pikiran kita sudah diselaraskan dengan firman dan kehendak Bapa.   Kita dipenuhi dengan kebenaran dan kasih-karunia sesuai dengan ukuran pemberian Kristus. Juga dapat  memanifestasikan dan mengalirkan kepenuhan Kristus itu kepada yang lain.*

 

Secara korporat, kepenuhan Kristus itu berarti kesatuan tubuh, kesatuan iman, satu destiny, saling mengasihi, saling membantu, satu kemah, satu pola membangun, satu frekuensi dan terjadi keselarasan dan penyetaraan semua anggota tubuh.  Semua itu bisa terjadi hanya di dalam kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera (Ef 4:3).

 

*#2. Bagaimana mengalami kepenuhan Kristus melalui bapa rohani?*

 

Banyak sekali yang diberikan oleh Yesus ketika Ia sudah ditinggikan menjadi Kristus dan duduk di takhta-Nya untuk memastikan kita tidak boleh gagal mencapai destiny dan garis akhir.  

_Efesus 4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar._

 

Mereka adalah orang-orang yang diutus Tuhan kepada hidup kita. Di antara mereka ada yang dikaruniakan Tuhan menjadi bapa rohani untuk memperlengkapi dan membangun kita sebagai bait Allah,  sebagai rumah Tuhan, sebagai Sion, sebab ia membawa anugerah Tuhan ke dalam hidup kita. *Seorang bapa rohani membawa benih firman Kerajaan dan bertanggung-jawab untuk kita dapat  menanam benih firman (menaburkan, pengajaran) bukan  hanya memberikan kita roti (memberi makanan rohani, berupa khotbah, pengetahuan firman), membuat langkah praktis untuk mengaplikasikan firman itu.* Dengan menerima arahan dan bimbingan bapa rohani, kita dapat kepastian untuk terus berjalan dalam jalan Yesus Kristus, mencapai destiny  dan bertumbuh dalam kepenuhan Kristus.

 

*Dalam rumah rohani kita digembleng, didisiplin dan ditegur, supaya tumbuh spirit ketaatan dan akurat dalam menerima, merespon dan bersikap. Akurat dalam dimensi pengenalan akan Tuhan.  Ada ikat-janji dan perlindungan dan kita akan menerima legacy yang diwariskan oleh bapa rohani, sehingga kita bisa mengalami percepatan pertumbuhan ke arah kepenuhan Kristus.  Bapa rohani ingin memastikan kita masuk di dalam hukum-hukum Tuhan termasuk hukum kerja-Nya.  Di dalam hukum kerja Tuhan lah yang memberikan jaminan kita mencapai garis akhir, sebab firman-Nya tidak ada yang dibiarkan-Nya gugur dalam hidup kita.*

 

_Mazmur 127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga._