Gambar dan Rupa Allah Adalah Cetakan Ilahi Bagi HIDUP Manusia

 SATE 30 September 2020 – 

 

Bacalah terlebih dahulu: Kejadian 1:26, Ibrani 4:12

Apa yang sudah ditetapkan Allah mengenai manusia di Kejadian 1:26, itu harus terjadi. Maka sekarang Roh Kudus berperan untuk menjadikan manusia serupa dan segambar dengan Elohim. Namun di tengah pembentukan itu mulai ada sabotase dari si jahat. dan kadang secara tidak sadar kebenaran yang disodorkan si jahat mirip dengan kebenaran yang dari Allah. Itu yang membuat kita akhirnya salah dalam menyikapinya. Namun baiklah kita belajar dari Yesus, ketika Ia dalam kondisi lemah karena berpuasa 40 hari lamanya, ketika ujian dalam hal jati diri dan kebutuhan disodorkan oleh si jahat, Ia menggunakan firman sebagai senjata. Jadi dalam hal ini firman sebagai pedang bermata dua yang harus kita miliki sebagai perlindungan pada saat tawaran dunia muncul. Jangan pakai bahasa jiwa kita, karena bahasa Tuhan adalah bahasa kasih, dan itu adalah hukum tertulis Tuhan.

 

*#1. Jelaskan pemahamanmu mengenai firman sebagai pedang bermata dua yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati, berdasarkan kebenaran yang kamu telah dapatkan?*

 

Kita harus memahami dulu sedikit mengenai hekekat dari Pribadi Firman. _Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.. Firman yang tertulis juga diinspirasi oleh Roh dari Pribadi Firman.  Yohanes 1:1_  

 

*Firman itu HIDUP.*  Cara kerja firman adalah cara kerja ilahi yang tidak sanggup dilakukan oleh siapa pun selain Tuhan sendiri, yang berasal dari sifat keilahian-Nya.  Firman dibawa oleh Roh dengan kecepatan Roh Kudus sambil membawa terang dan kemuliaan-Nya ke dalam roh orang percaya; atau langsung memotong ke dalam hati nurani, memberikan pesan-pesan kepada intuisi dan kesadaran kita. Firman itu bisa melukai perasaan dan jiwa kita sebagai akibat dari keguncangan dan tsunami yang terjadi pada orang-orang yang belum pernah mengenal kebenaran itu.

 

*Firman itu KUAT.* Kekuatan firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng yang dibangun si jahat sejak kita dilahirkan ke dunia ini, mematahkan siasat, merobohkan kubu-kubu keangkuhan manusia, menawan pikiran sesat yang menentang pengenalan akan Allah (2 Kor 10:4-5).

 

*Seperti PEDANG BERMATA DUA.* Pertama IA menusuk dan membelah, memisahkan roh dari pengaruh jiwa. Jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) kita banyak dipengaruhi oleh darah dan daging. Darah artinya pengalaman dan kesaksian hidup kita. Artinya ada kekuatan yang berasal dari roh-roh dunia ini membelenggu jiwa kita, mempengaruhi juga kesehatan tubuh kita. Firman yang seperti pedang bermata dua yang tajam, sanggup memotong dari segala sisi. Inilah pekerjaan ilahi yang memisahkan kehendak dan pikiran yang berasal dari roh akibat dari respon positif kita terhadap firman. Kuasa persatuan itu mendesak ke area kubu dan benteng-benteng musuh di jiwa kita. Jiwa yang dikuasa spirit kesombongan akan tunduk menjadi rendah hati; yang dikuasai kedurhakaan dan kebejatan akan menjadi lembut dan taat. Firman mencabut kebiasaan-kebiasaan buruk, karakter buruk yang telah berakar dalam, dipotong  dipisahkan dan dibakar oleh api Roh Kudus.  

 

IA juga memisahkan sendi-sendi dan sum-sum, keinginan jahat yang terpendam di dalam hati dan jiwa;  melawan, membuang keluar dan membakar keinginan daging itu; membuat manusia rela untuk taat dan tunduk kepada Pemerintahan Allah di dalam Kerajaan-Nya.

 

*IA Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati.*   Firman akan membongkar semua yang terdapat dalam hati orang, dari tempat yang paling dalam, di dalam batinnya, sehingga dia bisa melihat dan membandingkan dengan apa yang berasal dari Roh. Maka orang itu dapat membuat pertimbangan berdasarkan 2 macam pikiran itu. Apa pun yang ia putuskan, itulah yang akan menjadi kehendaknya dan akan melahirkan perbuatannya. Maka penting sekali kita menyelaraskan dan memperbaharui pikiran kita dengan pikiran Kristus dan kehendak Allah, supaya kita mengalami kemenangan dengan memutuskan apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

_Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga *kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.* (Rom 12:2)._

 

 

*#2. Dalam Kejadian 1:26 ada kata menjadikan (asah), apa sebenarnya harapan Allah dalam hal ini terhadap manusia?*

 

_Kejadian 1:26   Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan (strong: “asah”) manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."_ 

 

MENJADIKAN tidak sama dengan menciptakan. Allah harus menciptakan dengan membentuk manusia dari tanah liat, memhembuskan nafas hidup, lalu memproses hidup manusia, supaya menjadi segambar dan serupa dengan Allah – yakni kehidupan ilahi yang bersumber dari Pencipta itu sendiri.  Gambar dan rupa adalah POLA ILAHI. Cetakan Allah sendiri untuk HIDUP manusia. Karena itu, Allah tidak bisa hanya sekedar melepaskan perintah lewat firman-Nya seperti Dia menciptakan benda-benda langit dan alam ini. Maka kalimat yang dipakai bukanlah kalimat perintah, tapi terjadi kesepakatan dan ketetapan:  Baiklah KITA…..   Dan proses pembentukan manusia itu harus dilakukan oleh “KITA”,  Pribadi dari Elohim.  Bapa, Putra dan Roh tidak saling mendelegasikan, tapi bekerja dalam satu kesatuan untuk  meng-ASAH manusia, membentuk manusia menjadi segambar dan serupa dengan Allah sesuai dengan cetakan-Nya.  *Harapan Allah adalah menjadikan manusia sebagai mitra kerja-Nya yang sepadan di bumi ini dan berkuasa atas seluruh ciptaan yang lain.* 

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman