KETETAPAN HATI

 SATE 9 October 2020 – 

 

Bacalah terlebih dahulu: Yakobus 1:8, Yakobus 4:8

Jika kita terus menerus mendapatka suplaian Firman maka seharusnya kita akan menjadi orang yang cepat berubah sesuai dengan tujuan firman tersebut disampaikan. Tetapi mengapa ada saja orang yang sulit untuk berubah, tidak konsisten, hidup selalu khawatir? Jika kita baca di dalam Yakobus 1:8 , disinilah jawabannya, karena orang tersebut double minded, atau berpikiran ganda, dikatakan bahwa “double minded man is unstable” di dalam Bahasa aslinya diartikan bahwa orang tersebut : a. Unstable – orang yang mudah sekali berubah-ubah, cenderung tergantung kepada mood atau perasaannya. b. Inconstant – orang yang sangat mudah berubah-ubah, atau tidak konsisten. c. Restless – orang yang sulit untuk rest atau relax, dikarenakan selalu khawatir. Hal ini yang diakibatkan oleh orang yang mempunyai double minded atau two spirited dikatakan di dalam Bahasa aslinya, orang dengan double minded ini juga cenderung mempunyai ketertarikan yang terbagi, maka kadang tertarik dari hal-hal yang bersifat rohani, kadang tertarik dari hal-hal yang dari dunia.

 

*#1. Menurutmu, apa yang menyebabkan seseorang itu tidak berubah atau tidak konsisten dan hidup selalu khawatir?*

 

Yakobus menjelaskan bahwa orang tersebut mendua-hati, tidak punya pijakan tetap. Atau pijakannya tetap ada 2, 1 di sorga dan 1 lagi di dunia.  Apa yang dijelaskan selaras dengan firman Tuhan kepada Yosua: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Jadi orang itu konsisten atau tidak, tergantung dari dirinya sendiri. Sebab konsistensi dan keteguhan hati ini adalah dasar yang membentuk sikap dan iman percaya kita. Apa maksudnya?

 

Abram telah taat kepada panggilan Tuhan untuk keluar dari negerinya dan sanak-saudaranya, di lembah yang subur, Ur-Kasdim. Lalu setelah sampai di Haran, dia diperintah lagi untuk meninggalkan ayahnya Terah, yang hidup terbelenggu dengan masa lalunya. Semua itu untuk membentuk keteguhan hati Abram dan menguduskannya dari segala kontaminasi dunia.  Setelah masuk ke Tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan, Abram berjalan sampai di Sikhem (Samaria) dan Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan Tuhan menunjukkan Abram bahwa inilah negeri yang dijanjikan-Nya  (Kej 12:6,7).  Tapi Abram belum benar-benar percaya, sebab itu ia pergi lagi makin jauh ke Negeb (tanah orang filistin) dan akhirnya ketika timbul kelaparan ia tidak bertanya lagi pada Tuhan dan pergi ke Mesir.  Setelah mendapatkan kekayaan Mesir, dia kembali lagi ke dekat Betel. Antara Betel (rumah Tuhan) dan Ai (tumpukan batu). Sebelum ke Negeb, Abram telah mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama Tuhan. Setelah dari Mesir, dia kembali ke mezbah itu dan memanggil nama Tuhan. Dua kali Abram memanggil nama Tuhan di mezbah itu dan Tuhan tidak pernah menampakkan diri-Nya.

Kita harus merenungkan kembali perjalanan rohani kita; apa sudah sesuai arahan Tuhan dan tetap konsisten. Apa kita sudah menetapkan dan membuat keputusan untuk hanya bergantung pada firman? Tanpa percaya dan beriman oleh karena perkataan-Nya kita tidak bisa pernah konsisten dan mendapatkan keteguhan hati. Baru setelah ia berpisah dari Lot, Tuhan menampakkan diri lagi. Tuhan mengulangi janji-Nya. Abram memindahkan mezbahnya ke Hebron.  Terjadi peristiwa di mana Abram harus berperang untuk menyelamatkan Lot. Setelah berhasil dan menang, Abram menerima tawaran lebih besar dari raja Sodom yang bisa membuatnya sangat kaya. Tapi, Tuhan melakukan intervensi kepada Abram dengan mengirimkan Melkisedek, raja Salem, imam Allah Yang Mahatinggi menjumpai Abram dan memberkati Abram sambil membawa roti dan anggur.  Abram diteguhkan hatinya dengan berkat dari Melkisedek, sehingga tidak lagi mau bergantung pada dunia, walau pun ditawarkan kekayaan yang melimpah.  Kemudian Tuhan menjumpai lagi Abram dan Tuhan memperlihatkan bagaimana keturunan Abram nantinya akan banyak seperti bintang di langit. *Abram percaya pada perkataan Tuhan dan Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai KEBENARAN. (Kej 15:6).*

 

Walau pun belum mengalami perobahan jatidiri dari Abram menjadi Abram. Kej 15:6 menggambarkan titik balik hidup Abram, sehingga sekarang kepercayaannya dan pengharapannya ia letakkan di dalam Tuhan berdasarkan perkataan-Nya.

 

 

*#2. Bagaimana cara supaya kalian tidak double minded?*  

 

Percaya kepada firman yang mendatangi hidup kita. Membuat keputusan untuk hidup bergantung dari firman saja. Mau menguatkan dan meneguhkan hati dengan percaya dan berani melakukan firman.  Double-minded hanya bisa dilumpuhkan dengan keberanian dan keteguhan hati, mengikuti setiap arahan Roh Kudus dan arahan bapa rohani / sumber anugerah. Ini merupakan hal yang pokok dan prinsip untuk segera kita putuskan dan lakukan, sehingga hidup kita tidak akan sama lagi. Jangan pusatkan pikiran kepada persoalan dan pergumulan, bahkan agenda kita. Kita akan alami damai sejahtera dan pertolongan Tuhan lebih lagi karena Ia mudah membentuk kita  sesuai kehendak-Nya kalau kita tidak double-minded lagi dan membawa kita kepada rencana dan rancangan masa depan kita yang gemilang.

 

 

*#3. Bagaimana kalian bisa menguasai pikiran kalian sendiri?*

 

Roh kita harus kuat dan berani. Maka roh kita memerlukan kekuatan Roh Kudus. Beri ruang lebih bagi Roh Kudus berkarya dengan berbahasa roh dan memberi asupan benih firman yang baik dan murni. Pikiran kita juga harus diasah dengan jalan merenungkan firman itu, tidak bosan-bosan. Kita harus menetapkan target kita, bagaimana supaya iman kita bisa bertumbuh, tanpa roh kita dihalangi oleh pikiran dan perasaan kita lagi. Kepercayaan kita harus penuh kepada perkataan Tuhan atas dasar karya Kristus dalam hidup kita, hingga JIWA kita bisa mengalami ‘rest’ dan Tuhan akan bekerja dengan luarbiasa dalam hidup kita. Kita pasti bisa menguasai pikiran kita oleh roh yang kuat dan berani.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman