Langsung ke konten utama

Hearing God's Voice, Understanding Revelation

Saat Teduh 20 Feb 2025


Barangsiapa BERTELINGA hendaklah ia MENDENGAR apa yang DIKATAKAN Roh. Kalau kita dikuasai oleh Roh, OTOMATIS SUARA ROH itu akan sangat keras karena kita dalam KEKUASAAN Dia. Tapi bukan berarti PIKIRAN kita tidak merdeka lagi. Tetap kita memiliki pikiran yang merdeka tapi SUARA PIKIRAN kita, SUARA PERASAAN kita itu DIKALAHKAN oleh SUARA Roh. Tidak ada lagi suara yang lebih besar, lebih tegas, lebih jelas daripada suara Roh Kudus. Suara Roh Kudus akan berkata dengan JELAS dan TEGAS.



BACA dan RENUNGKAN

Wahyu 1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, 11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."


Wahyu 4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga

dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala,

katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. 2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.


Suara yang dahulu yang telah kudengar, suara siapa yang SUDAH BIASA didengar oleh

Yohanes? Dia sudah TERBIASA dengan SUARA Roh yang KERAS dan NYARING,

bagaimana kita juga bisa TERBIASA dengan SUARA Roh yang KERAS dalam hidup kita

yang akan menentukan langkah hidup kita? Seringkali suara keras itu datang dari PIKIRAN

kita, dari PERASAAN kita, dari TUBUH kita, HATI2, itu akan mencelakakan hidup kita. Apa

yang harus kita lakukan dengan SUARA2 yang datang dari tubuh dan jiwa kita itu?


Naiklah kemari, COME UP here, pada saat itu Yohanes sedang ada di pulau Patmos, di alam natural, jadi apa maksudnya ajakan dari Tuhan itu, naik kemana, ke posisi apa, ke alam apa?


Wahyu 4:1, kemudian dari pada itu… dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus

terjadi sesudah ini, kemudian dari pada apa? SESUDAH apa? (Wahyu 1:11)


Tuhan menunjukkan kepada Yohanes apa yang harus terjadi sesudah PENAMPAKAN dari

ketujuh gereja, bagaimana KONDISI ROHANI ketujuh gereja yang dilihat oleh Yohanes?

Dari surat2 yang ditulis Yohanes kepada ketujuh gereja selalu dikatakan, barangsiapa

bertelinga hendaklah ia MENDENGAR apa yang DIKATAKAN ROH kepada jemaat2 dan

juga barangsiapa MENANG, berarti apa yang diharapkan Tuhan dari gerejaNya, dari hidup

kita?


Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu

duduk Seorang. Dalam Wahyu 2 dan 3 tidak ada firman tentang TAKHTA dimana duduk

SESEORANG. Siapa yang BERTAKHTA di DALAM diri kita? Siapa yang BERKUASA di

DALAM diri kita? Siapa yang MEMERINTAH DALAM diri kita? Siapa yang duduk dalam

pemerintahan itu ditunjuk melalui PEMILU begitu juga hidup kita, SUARA siapa yang

paling banyak kita PILIH, kita COBLOS? Suara diri kita atau SUARA Tuhan yang menjadi

PILIHAN kita? Dialah yang akan DUDUK MEMERINTAH dan kita tidak bisa

MENGGUGATNYA lagi.


PENDALAMAN

1. Suara yang dahulu yang telah kudengar, suara siapa yang SUDAH BIASA didengar oleh Yohanes? Dia sudah TERBIASA dengan SUARA Roh yang KERAS dan NYARING, bagaimana kita juga bisa TERBIASA dengan SUARA Roh yang KERAS dalam hidup kita yang akan menentukan langkah hidup kita? Seringkali suara keras itu datang dari PIKIRAN kita, dari PERASAAN kita, dari TUBUH kita, HATI2, itu akan mencelakakan hidup kita. Apa yang harus kita lakukan dengan SUARA2 yang datang dari tubuh dan jiwa kita itu?

  • Suara yang Biasa Didengar Yohanes: Suara Roh Kudus. Yohanes sudah memiliki hubungan yang intim dengan Roh Kudus, sehingga suara-Nya dikenali dan dipahami.

  • Cara Terbiasa dengan Suara Roh:

    • Berdoa dan Merenungkan Firman: Melalui doa dan perenungan Firman Tuhan, kita membangun keintiman dengan Tuhan dan belajar mengenali suara-Nya. Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin jelas kita mendengar dan memahami suara Roh Kudus.

    • Melatih Kepekaan Rohani: Memperhatikan dorongan-dorongan dalam hati dan pikiran kita. Apakah itu selaras dengan Firman Tuhan? Apakah itu membawa damai dan sukacita?

    • Menyaring Suara: Belajar membedakan antara suara Roh Kudus, suara pikiran/perasaan sendiri, dan suara dunia.


  • Menangani Suara dari Tubuh dan Jiwa: Suara-suara ini tidak selalu jahat, tetapi perlu dikendalikan dengan minta konfirmasi Roh Kudus. Identifikasi dari mana suara-suara itu berasal. Ciri bukan suara Tuhan itu adalah suara ketakutan, kekhawatiran, atau keinginan daging.  Lawan itu dengan Firman Tuhan sebab “ada tertulis”, bawa dalam doa dan mohon kekuatan untuk mengatasi atau menaklukkannya.

    • Uji Setiap Pikiran: Ujilah setiap pikiran dengan Firman Tuhan. Apakah pikiran itu benar, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan, dan patut dipuji (Filipi 4:8)?

    • Disiplin Diri: Melatih disiplin diri (istilah rasul Paulus: melatih tubuh)  dalam mengendalikan keinginan-keinginan daging dan emosi yang negatif.

    • Fokus pada Roh: Mengarahkan fokus dan perhatian pada Roh Kudus, sehingga suara-Nya menjadi lebih jelas dan dominan dalam hidup kita.


2. Naiklah kemari, COME UP here, pada saat itu Yohanes sedang ada di pulau Patmos, di alam natural, jadi apa maksudnya ajakan dari Tuhan itu, naik kemana, ke posisi apa, ke alam apa?

"Naiklah kemari" (Come up here) adalah ajakan untuk:

  • Dimensi Rohani: Naik ke tingkat pemahaman dan pengalaman yang lebih tinggi dalam Roh. Ini bukan kenaikan fisik, tetapi kenaikan dalam kesadaran rohani, persepsi, dan wawasan akan realitas kehadiran Tuhan.

  • Perspektif Ilahi: Melihat sesuatu dari sudut pandang Tuhan. Di Patmos, Yohanes terisolasi, tetapi melalui panggilan ini, ia dibawa ke hadirat Tuhan untuk melihat realitas surgawi. Beralih dari bumi ke alamnya Allah.

  • Persatuan dengan Tuhan: Semakin dekat dengan Tuhan, semakin kita memahami rencana dan kehendak-Nya. Kita bukan sekedar hamba, tapi sahabat dan kekasih Allah.

  • Menghampiri Takhta Kasih Karunia: Ibrani 4:16 "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."


3. Wahyu 4:1, kemudian dari pada itu… dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini, kemudian dari pada apa? SESUDAH apa? (Wahyu 1:11)

"Kemudian daripada itu" merujuk kepada selesainya pesan kepada ketujuh jemaat (Wahyu 2-3). Setelah Yohanes diperintahkan untuk menuliskan penglihatan dan pesan kepada ketujuh gereja di Asia Kecil (Wahyu 1:11), ia kemudian dipanggil untuk naik ke surga dan diperlihatkan apa yang akan terjadi "sesudah ini" - setelah zaman gereja, zaman anugerah. Berarti kita akan memasuki musim yang baru, zaman baru.

4. Tuhan menunjukkan kepada Yohanes apa yang harus terjadi sesudah PENAMPAKAN dari ketujuh gereja, bagaimana KONDISI ROHANI ketujuh gereja yang dilihat oleh Yohanes? Dari surat2 yang ditulis Yohanes kepada ketujuh gereja selalu dikatakan, barangsiapa bertelinga hendaklah ia MENDENGAR apa yang DIKATAKAN ROH kepada jemaat2 dan juga barangsiapa MENANG, berarti apa yang diharapkan Tuhan dari gerejaNya, dari hidup kita?

  • Kondisi Rohani Gereja: Kondisi rohani ketujuh gereja sangat bervariasi. Ada yang setia dan menderita (Smirna, Filadelfia), ada yang berkompromi dengan dunia (Pergamus, Tiatira), ada yang mati secara rohani (Sardis), ada yang suam-suam kuku (Laodikia), dan ada yang awalnya baik tetapi kehilangan kasih yang mula-mula (Efesus).

  • Harapan Tuhan: Tuhan mengharapkan:

    • Telinga Yang Dengar-Dengaran dan yang Taat: Mendengarkan dan taat kepada apa yang dikatakan Roh Kudus melalui Firman Tuhan dan melalui bimbingan langsung dari Roh Kudus.

    • Keteguhan hati: Menetapkan hatinya untuk taat dan setia hidup di dalam jalan-jalan Tuhan dalam menghadapi setiap tantangan.

    • Kemenangan: Mengatasi pencobaan, godaan, dan tantangan dunia, serta tetap setia kepada Tuhan sampai akhir. Bergerak dari kemenangan kepada kemenangan, dari kasih karunia kepada kasih karunia (mengandalkan kekuatan Tuhan), dari iman kepada iman (bertumbuh), dari kemuliaan kepada kemuliaan (saksi yang setia). Ini berarti hidup dalam kekudusan, kebenaran, dan kasih, serta berbuah bagi Kerajaan Allah.


5. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dalam Wahyu 2 dan 3 tidak ada firman tentang TAKHTA dimana duduk SESEORANG. Siapa yang BERTAKHTA di DALAM diri kita? Siapa yang BERKUASA di DALAM diri kita? Siapa yang MEMERINTAH DALAM diri kita? Siapa yang duduk dalam pemerintahan itu ditunjuk melalui PEMILU begitu juga hidup kita, SUARA siapa yang paling banyak kita PILIH, kita COBLOS? Suara diri kita atau SUARA Tuhan yang menjadi PILIHAN kita? Dialah yang akan DUDUK MEMERINTAH dan kita tidak bisa MENGGUGATNYA lagi.

  • Yang Bertakhta di Dalam Diri: Yang seharusnya bertakhta di dalam diri kita adalah Yesus Kristus melalui Roh Kudus-Nya. Dia yang seharusnya berkuasa, memerintah, dan membimbing setiap aspek kehidupan kita. Hidupku bukan aku lagi, tapi Kristus hidup di dalamku (Gal 2:20).

  • Analogi Pemilu: Analogi ini sangat tepat. Setiap hari, kita membuat pilihan yang menunjukkan siapa yang kita "coblos" dalam hidup kita. Apakah kita memilih untuk mendengarkan suara ego, keinginan daging, atau tekanan dunia? Atau apakah kita memilih untuk mendengarkan dan mengikuti suara Tuhan? Ini adalah Free Will di dalam Kerajaan Allah. Tuhan tidak bisa mengintervensi, malaikat tidak, iblis apa lagi. Kitalah yang membuat keputusan sendiri. Itu sebabnya pentingnya membangun kecenderungan hati kepada Tuhan. Adam dan Hawa gagal, tapi kita adalah generasi Kristus yang dilengkapi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

  • Konsekuensi Pilihan: Siapa pun yang kita pilih untuk "dudukkan" di takhta hati kita akan memerintah hidup kita, dan konsekuensinya akan kita alami. Jika kita memilih diri sendiri, kita akan menuai kekecewaan, kekosongan, dan kehancuran. Jika kita memilih Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera, sukacita, dan hidup yang berkelimpahan.

Semoga terberkati!


Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

Preparing the Bride - Session 2

Persiapan gereja sebagai Mempelai Wanita Kristus untuk pernikahan dengan Anak Domba - Sesi 2 Ps. Djonny Tambunan Pada sesi ini papa membahas konsep menjadi kudus dan setia sebagai istri Kristus. Pembicara menekankan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya untuk mengatasi godaan dan mencapai kekudusan. Ia menarik garis paralel antara pencobaan yang dialami Y esus dan pencobaan yang dihadapi orang Kristen masa kini. Papa mengilustrasikan lebih jauh dengan tokoh Musa sebagai teladan keteguhan iman. Berikut adalah rangkumannya, yang akan membantu Anda memahaminya dengan mudah: Tujuan Tuhan dalam Hidup Orang Percaya : Tuhan berharap umat-Nya menjadi kudus dan mencapai kekudusan seperti Kristus. Ini bukan hanya menjadi umat Tuhan, tetapi juga menjadi kekasih atau istri-Nya. Untuk mencapai ini, Tuhan memberikan Roh Kudus. Peran Roh Kudus : Roh Kudus memberikan kemampuan untuk merespon kehendak Roh, bukan keinginan daging. Roh Kudus memberikan identitas bahwa orang percaya adal...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Preparing the Bride - Session 1

Persiapan gereja sebagai Mempelai Wanita Kristus untuk pernikahan dengan Anak Domba - Sesi 1 Ps. Djonny Tambunan Kunci dari persiapan ini adalah kekudusan dan kesetiaan, yang dicapai melalui Roh Kudus, Firman, dan hamba-hamba Tuhan. Proses ini melibatkan transformasi dari sekadar umat Tuhan menjadi kekasih-Nya, yang siap dan berkontribusi pada perjamuan pernikahan.  Gereja dipanggil untuk hidup kudus, menolak dosa, dan memiliki iman yang memampukan umat untuk melihat upah kekal. Yesaya 54:5 menekankan peran Allah sebagai suami yang memproses umat-Nya menjadi istri, sementara Efesus 5:25-27 menyoroti Kristus memurnikan gereja melalui Firman. Intinya, sesi-sesi ini menekankan pentingnya kesiapan rohani dan transformasi pribadi untuk memenuhi panggilan sebagai mempelai Kristus. Wahyu 19 dan Roma 9 memiliki kesamaan dalam hal panggilan dan status orang percaya. Ayat kunci yang menjadi dasar tema Persiapan Mempelai Wanita Why 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memulia...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...