Level Rohani Dan Panggilan Tuhan

SATE 30 November 2020  - 

 

Bacalah terlebih dahulu: Roma 12:2, Yoh 8:30-36

Paulus mengatakan jangan menjadi serupa dengan dunia ini, dia melanjutkan dengan “tetapi hendaklah berubah oleh pembaharuan pikiranmu (be transformed by the renewing of your mind). Apa yang harus berubah dalam pikiran kita? Kita harus melihat ulang seluruh hidup kita menurut apa yang firman Tuhan katakan. Ketika kita memahami kebenaran, maka kebenaran itu yang akan memerdekakan kita. Kemerdekaan yang kita raih adalah kemerdekaan dari perbudakan dosa. Satu hal yang perlu kita ingat adalah ketika Allah memberikan kepada kita penebusan melalui Yesus, maka Dia sendiri sudah memberikan semua yang berharga. Itu sebabnya keadaan ini harusnya mendorong kita lebih dahsyat lagi untuk push for succes karena kita tidak mengejar apa yang dunia kejar, melainkan mengejar apa yang dikehendaki Tuhan.

 

*#1. Setelah sekian banyak penjelasan mengenai pembaharuan budi (pikiran), hal apa yang harus terus alami perubahan dalam dirimu?*

 

Kita tidak akan mengalami banyak perobahan, tanpa mata hati kita diterangi dan melihat pengharapan kemuliaan yang terkandung dalam panggilan-Nya. Bukan panggilan orang per orang, tapi panggilan-Nya kepada semua yang percaya dan menerima-Nya.

 

Melihat ulang seluruh hidup kita, dengan paradigma yang baru, hanya bisa kita lakukan di dalam terang-Nya, dari berbagai persepektif dan dimensi perkataan iman (word of faith).

 

Dasar dan fondasi yang diletakkan Yesus Kristus dan pemberian-Nya adalah roh yang baru, berupa hembusan nafas kehidupan Tuhan Allah;  iman dan hubungan yang diperbaharui oleh iman, diperdamaikan oleh darah Yesus Kristus; identitas kita yang baru; kuasa Roh Kudus, kasih Allah (agape) dan kekayaan kasih karunia.  Semua fundamental itu menjadi dasar kita dibangun dan membangun roh kita di dalam bejana tanah liat ini.

 

*Allah sedang melakukan perbuatan yang mustahil di dalam kita oleh kuasa Firman dan Roh-Nya yang mendatangi kita,setiap saat kita menerima dan percaya perkataan-Nya itu dengan Amin: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."*

 

*Kita semua harus bertumbuh dalam kedewasaan iman menjadi saudara Yesus;  semakin serupa dengan Dia; seiman, setujuan, yang sekarakter, sehati dan sejiwa. Kita  menantikan kemuliaan yang semakin besar yang dinyatakan oleh kuasa Roh dan Firman yang semakin nyata dalam hidup yang termanifestasi di dalam roh,  terekspresi di jiwa dan kita eksekusi melalui tubuh kita. Kehidupan kita menggambarkan fungsi dan kehidupan ilahi itu nyata dan keluar dari tubuh kita. Kita menjadi berguna buat Tuhan dan Kerajaan-Nya.*

 

Korintus 3:18 _*Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar*_.

 

Ini adalah perobahan metamorfosis. Kemuliaan itu tidak bisa kita sembunyikan lagi; sebab kemuliaan itu terbit dari dalam, tidak seperti  Musa yang menerima kemuliaan itu karena memandang Allah. Kita memancarkan kemuliaan, bukan merefleksikan kemuliaan.  

 

Sinar kemuliaan Allah, yang datang dari Roh-Nya yang ada di dalam kita, tergambar sampai kepada wajah kita, menggambarkan kemuliaan Allah dan semakin besar seiring kesempurnaan iman kita – dalam melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kemuliaan dan keagungan Allah berasal dari dalam hati-Nya sendiri, yakni substansi dari penyataan KASIH-Nya.

 

*#2. Di atas dituliskan push for succes, jelaskan sukses yang benar menurutmu?*

 

Amin, kita tidak mengejar kesuksesan menurut ukuran dunia dan nilai-nilai dunia. Dunia bahkan tidak bisa menilai kesuksesan kita.  Kesuksesan kita bukan bergantung status sosial, keadaan lahiriah dan prestasi. Kesuksesan kita tergantung penilaian Tuhan dan ukurannya adalah apakah kita berguna bagi Tuhan dan bagi Kerajaan Sorga. Bukan status kita sebagai: orang saleh, pelayan/hamba Tuhan, pendoa, dermawan/filantropis, anak Tuhan dan sebagainya; tapi realitas Tuhan dalam hidup kita bagaimana? Emanuel itu ada di dalam dan bukan nama, alias, julukan atau doa. Realitas Tuhan harus menjadi satu, manunggal  dengan kita, di dalam kita. Kita bahkan berdoa bersama-sama dan memberikan kesaksian bersama-sama dalam kesatuan dengan Roh Kudus.

 

*Jadi, menurut saya, parameter sukses apabila kita bisa mencapai level rohani Galatia 2:20. Dan ‘cum laude’ kita pada waktu kita mencapai Yoh 5:19.*

_Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku._

 

_Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak._ Yoh 5:19

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman