Mesir dan Sodom Menjadi Penghalang

 SATE 14 November 2020  - 

 

Bacalah terlebih dahulu: Keluaran 33:1-5, II Timotius 2:19-26

 

Lewat proses pembentukan dan peremukan, Tuhan sedang terus membersihkan kita dari cetakan dunia ini. Hal-hal yang jahat, yang tidak akurat sedang Tuhan terus bongkar dan bersihkan dari diri kita, sehingga kita dapat dipakai oleh Tuhan untuk pekerjaan yang baik dan mulia. Sebuah pintu sudah dibukakan bagi kita untuk memasuki perjalanan yang baru, memasuki tanah perjanjian yang disediakan Tuhan bagi kita.

 

Masa padang gurun di mana kita melihat berbagai mujizat namun kehidupan kita masih terjadi percampuran antara manusia lama dengan manusia baru sudah berakhir. Di padang gurun ini meski bangsa Israel melihat langsung berbagai mujizat dan penyertaan Tuhan, mereka masih terus saja teringat oleh Mesir, sebagai gambaran kehidupan lamanya. Di Mesir mereka hanya hidup sebagai budak, bukan kehidupan yang layak dan terpandang.  Sebagai akibatnya bangsa Israel terus bergumul dengan Musa sebagai pemimpinnya. Meski Musa sudah melihat dengan jelas apa yang Tuhan sediakan di masa depan, yaitu tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu, mereka masih saja ingin kembali ke Mesir. Mesir sudah tercetak kuat dalam diri bangsa Israel.

 

 

*#1.  Jelaskan apa yang menjadi penghalang sehingga kita belum dapat melihat apa yang bapa rohani lihat!*

 

Tuhan mampu mengubahkan orang yang sangat jahat, menjadi sangat luarbiasa di tangan-Nya seperti Saulus menjadi Paulus.  Secara umum kita tidak bisa melihat seperti Tuhan melihat. Tetapi ketika seseorang memberikan dirinya kepada Kristus dan menjadikan Ia sebagai Kepala Jemaat dan semakin ia menyelaraskan frekuensi rohnya dengan sorga, serta menundukkan pikirannya kepada pikiran Kristus, maka ia bisa melihat seperti Tuhan melihat.  Tidak tidak lagi  ia menggantungkan dirinya kepada ‘Mesir’  baik  keberadaannya, percayanya,  mau pun seluruh hidupnya di dalam Kristus, ialah yang dapat melihat dalam roh sesuai dengan iman yang dikaruniakan baginya.

 

Bapa rohani telah terbangun sedemikian rupa dan selalu terhubung dengan Tuhan secara konsisten sesuai dengan panggilan dan kasih karunia yang diberikan kepadanya. Tidak lagi ia bergumul tentang hidup sehari-hari dan bisa melihat pengharapan di depan di dalam imannya. Ia bisa melihat sesuai iman yang dikaruniakan. Demikianlah, ketika kita sebagai jemaat memberikan diri kepada seorang bapa rohani, sepatutnya kita tidak lagi berpikir lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan di luar batas iman yang dikaruniakan Tuhan; sehingga kita bisa juga melihat apa yang  bapa rohani lihat.

 

_Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing._

 

*Jadi  sederhananya, yang menjadi penghalang adalah  (1) Masih ada ‘Mesir’ dalam pikiran dan sikap kita; (2) karena sikap kita yang sok tau dan sok tinggi melebihi apa yang sepatutnya kita pikirkan, sehingga kita tidak bisa menguasai diri, yakni menggunakan imajinasi dan pemikiran sendiri, bukan berasal dari inspirasi Roh, bukan berasal dari bapa rohani.   Tuhan selalu terhubung dengan bapa rohani sebagai kepala di dalam rumah rohani itu. Mereka yang terhubung akurat dengan bapa rohani bisa melihat  visi  dan pewahyuan  yang bapa rohani dapatkan.    Ini adalah pola yang tidak bisa dirobah dan harus kita percaya, sehingga tidak ada penghalang, karena dalam satu rumah  kita searah, setujuan, satu agenda dan dalam kesatuan iman dan Roh.*

 

 

*#2 Apa yang masih menjadi “Mesir” dalam hidup kita?*

 

Yang menjadi ‘Mesir’ adalah  sikap hati dan pikiran yang masih mendua. Belum ada ketetapan dan keteguhan hati seperti yang dikatakan Tuhan kepada Yosua: Kuatkan dan teguhkan hatimu. Masih ada keraguan untuk mengandalkan hidup kita hanya berdasarkan firman. Kita  masih memiliki plan B, plan C dan seterusnya. Akutabilitas di kepala kita masih akutanbilitas ekonomi dan keuangan; bukan akuntablitas spiritual. Dia, Kristus Yesus, belum menjadi Kepala bagi hidup kita, termasuk roda ekonomi kita.

 

Kita harus masuk pada ‘ekonomi’ Melkisidek di mana kita dipenuhi oleh iman dan mempercayakan hidup kita seluruhnya.  Ini bukan soal kaya dan miskin; berlebih atau kekurangan.  Segala perkara itu akan bisa kita tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan (Fil 4:13).  Abram mengalami intervensi dari Melkisedek setelah mengalahkan raja-raja bersama dengan 318 orang-orangnya yang tinggal dalam kemahnya.  

 

_Kejadian 14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi._

Seseorang harus mengalami kemenangan sikap dan mentalitas dulu; masuk dalam panggilannya, terus membangun hidupnya;  sehingga ia bisa mengalami pelayanan Imam Melkisedek. Ia akan dipuaskan oleh roti dan anggur dari Tuhan. Ia yang akan menjagainya seperti biji mata-Nya sendiri, sebagaimana  Imam Allah Melkisedek  katakan:  Di berkatilah Abram oleh Allah Yang Mahatinggi (Elyon, God Most High).

 

_Kej 14:19  Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, 20  dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya._

 

Mata Elyon akan selalu memandang kemana pun Abram pergi dan berada, sebab ia sudah berada pada posisi di tempat tinggi. Tuhan selalu memberikan kemenangan kepada Abram.  Setelah menerima berkat itu, Abram menolak kekayaan yang ditawarkan raja SODOM.

 

_Kejadian 14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya._

 

Dalam keimamatan Melkisedek,  Abram memiliki kuasa atas kekayaan Mesir (tidak dikuasai harta Mesir seperti juga Musa) dan berkuasa menolak kekayaan SODOM (tidak seperti pikiran Lot).

 

_Kejadian 13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar.  —  Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. _

 

_Ibrani 11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah._

 

 

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman