SATE 27-JUL-2020 – MENANGGALKAN MANUSIA LAMA

Bacalah terlebih dahulu: Efesus 4:20-32 

src: slideshare.com

Tuhan mau kita fokus pada peningkatan kualitas manusia roh. Paulus menyebutkan bahwa *manusia roh* harus terus alami perubahan, dan itu akan *termanifestasi lewat hidup sehari-hari*. Kita harus belajar untuk bisa *menanggalkan manusia lama* kita, dan *alami pembaharuan dalam roh dan pikiran*. Di ayat 20-22 disebutkan “yang penuh dengan hawa nafsu yang menyesatkan”. Kata ”nafsu” memakai kata evpiqumi (epithumias) dari akar kata evpiqumi (epithumia) artinya ”hasrat atau keinginan”. Tetapi karena kata evpiqumi (epithumias) adalah kata benda jamak maka artinya adalah ”keinginan-keinginan”. Ini berarti bahwa *mereka hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Allah dengan keinginan atau pilihannya.*  Nasihat Paulus ini juga berlaku bagi kita semua pada zaman ini.  *Agar jiwa kita senantiasa diperbaharu ikita harus hidup dalam persekutuan dengan Allah.  Tanpa persekutuan dengan Allah jiwa kita tidak akan pernah diperbaharui, terutama pikiran kita.* Karena pikiran adalah tempat pertama yang diserang iblis. Ia meneror kita dengan berbagai-bagai hal yang ditawarkan oleh dunia, karena itulah jiwa kita harus senantiasa diperbaharui, supaya karakter, tindakan,dan pikiran Kristus yaitu manusia baru nyata di dalam diri kita.
 
*#1. Sudahkah pengajaran tentang Kristus tertanam dalam diri kita, apa saja yang harus terus diperbaharui dalam diri kita. Bagaimana caranya?* 

Pengajaran Kristus tentang unsur-unsur manusia kita harus jelas sebening kristal.  Kita harus *memercayai perkataan dan kebenaran-Nya*, sehingga KEBENARAN (bukan firman yang tertulis) itulah yang MEMERDEKAKAN kita. *Dan BUKAN dari kata orang saja kita mendengar pengajaran TENTANG Kristus. Oleh karena itu kita HARUS TERHUBUNG dengan KRISTUS melalui Roh Kudus dan Firman-Nya, sehingga kita bisa MENGALAMI KUASA KEBENARAN-NYA.*     Kemerdekaan itu harus dibuktikan atau TERBUKTI melalui PERBUATAN, bukan hanya menjadi keyakinan atau IMAN semata; karena iman tanpa perbuatan hakekatnya adalah mati.  Itu arti daripada MEMANIFESTASIKAN iman yang hidup.

Kita harus SUDAH DIMERDEKAKAN OLEH KEBENARAN karena kebenaran itu yang menjadi  RHEMA atau  KUASA di dalam HATI (iman, hati yang teguh) dan JIWA yakni cara berpikir, cara kita memandang, bagaimana kita mengartikan MENJALANI HIDUP YANG KEKAL itu (bukan hanya setelah kita mati), sehingga kita bisa selalu MEMBUAT KEPUTUSAN DALAM KEBENARAN. Itulah maksud daripada MENANGGALKAN MANUSIA LAMA kita.  Dan pada kegenapan waktu-NYA, yakni setelah DIA MENYELESAIKAN seluruh PEKERJAAN-NYA di dalam kita, berarti kita bisa mencapai garis akhir dengan kemenangan penuh. Kita mati bukan karena kuasa maut, tapi karena telah mengalahkan kuasa mati, tidak dalam ketakutan, tapi menerima keuntungan yang telah tersedia di sorga. Bagiku hidup adalah Kristus,  mati oleh karena Firman.

*#2. Tuliskan tiga langkah yang harus dilakukan, agar hidup kita tidak sama dengan orang yang belum mengenal Allah!*

1. KITA HARUS MEROBAH SIKAP kita dalam CARA KITA BERGAUL dengan TUHAN; sebab DIA lah yang mengetahui AWAL dan AKHIR hidup kita. Bagaimana FAKTA dari hidup yang kita jalani sebenarnya TERGANTUNG dari cara kita menyikapi FIRMAN dan  hubungan kita dengan TUHAN yang BERKUASA atas TUBUH dan JIWA kita. Ini fakta umum, bukan hanya buat orang Kristen.

2. TERUS TERHUBUNG DENGAN TUHAN dalam doa dan penyembahan, melalui perenungan firman; sehingga KUASA dan ALIRAN AIR HIDUP itu mengalir terus dari dalam hati, mengalir kepada pikiran dan terus mempengaruhi kesehatan jiwa dan kekuatan tubuh kita, memulihkan hidup kita secara keseluruhan. Sebab, setiap kita terhubung dengan sorga; Tuhan memanifestasikan KEMULIAAN-Nya, memanifestasikan KEBENARAN-Nya dan sekaligus mengimpartasikan DAMAI SEJAHTERA itu ke dalam TUBUH kita.  Damai sejahtera, kebenaran dan keamanan (security, perasaan aman, tidak akan ada yang mengejutkan kita baik kesusahan mau pun kesenangan) adalah kehidupan dari jiwa. Dan Kristus (bukan Yesus, tapi Kristus, Yesus yang sudah bangkit dan berkuasa penuh) DATANG (di dalam kita) supaya kita mempunyai HIDUP itu, dan mempunyainya dalam SEGALA KELIMPAHAN.  Jika Kristus memerintah dalam hati kita dengan kuasa kebenaran (Yoh 18:37) , maka dengan kuasa itu Ia memberikan damai sejahtera melimpah (Maz 72:7, 85:11). 

3. JANGAN MEMBUAT CELAH BAGI IBLIS UNTUK MEMPERMAINKAN KITA, KARENA DI DALAM TUBUH KITA YAITU AREA JIWA KITA ADALAH AREA PALING RENTAN. Iblis tidak bisa bermain di area roh; tapi dia masih bisa mempengaruhi pikiran dan keputusan kita. Kemarahan dan emosi yang berlebihan adalah celah bagi iblis. Kita harus bisa dengan Roh Kudus dan melatih diri kita mengontrol emosi dan menguasai diri kita. Kita harus cepat-cepat mengatasi celah itu, oleh karena itu kita harus bisa saling memaafkan dan mengampuni, sehingga iblis tidak bisa MENCURI apa yang kita miliki (firman), berusaha MEMBUNUH damai sejahtera dan sukacita kita dan MEMBINASAKAN iman kita, dalam arti kita tidak dapat memanifestasikan dan mengekspresikan firman dalam kehidupan kita. 

Kita tidak bisa berdiam diri saja mengharap buah-buah Roh itu dikaruniakan, tanpa menyiapkan dan MELATIH diri kita dalam PENGUASAAN DIRI, sebab arti penguasaan diri bukan saja untuk meredam emosi, tapi bagaimana IMAN KITA MENJADI AKTIF dan ekpresif,  doa kita ekpresif menyatakan iman, dan penyembahan kita ekspresif di hadirat Tuhan. Semua ini harus menjadi pengalaman hidup kita, bukan di dalam batin kita saja.

Itu sebabnya ketika (setiap) Yesus datang, Dia ingin melihat iman kita. Tentu bukan yang di dalam batin saja, tapi iman yang hidup yang  dimanifestasikan dan diekspresikan keluar dari tubuh kita, menjadi kehidupan.
Amin.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

Manusia Dibenarkan Karena Iman